Kader PDIP Tulen Tersungkur di Kandang Banteng

Jum'at, 04 September 2020 - 07:00 WIB
loading...
A A A
Deklarasi pun dipilih di lokasi yang menjadi warisan kerja keras Risma, Taman Harmoni. Sebuah taman yang dulunya merupakan tempat pembuangan akhir sampah. Baginya, keberhasilan Surabaya selama ini tidak lepas dari kebersamaan yang terjalin dengan banyak sektor.

“Kita harus bisa terus memberikan pendidikan maupun kesehatan gratis, termasuk memberikan tambahan makanan untuk anak yatim, penderita sakit maupun lanjut usia,” katanya.

Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono menuturkan, langkah pertama yang dilakukannya dengan segera melakukan konsolidasi mesin politik dan organisasi PDIP di semua tingkat. “Kami kabarkan rekomendasi Ibu Ketua Umum ke jajaran PAC, ranting, dan anak-anak ranting. Pesan Ibu Megawati, soliditas PDIP adalah separuh dari kemenangan. Separuh lagi diraih dalam kerja-kerja politik di masyarakat,” kata Awi, panggilan akrab Adi Sutarwijono. (Baca juga: Banyuwangi Bakal Jadi Pusat Wisata Bahari Kelas Dunia)

Ia pun mengatakan dirinya langsung mendistribusikan tugas utama. Mesin politik harus tetap dijaga. Tugas pun dibagi ke jajaran pengurus DPC PDIP Kota Surabaya. Dirinya kebagian bertugas di Kecamatan Rungkut. Ia mengadakan rapat konsolidasi dengan jajaran PAC, ranting, dan anak-anak Ranting Rungkut.

Selanjutnya, Wakil Sekretaris DPC Anas Karno bertugas di Sukolilo. Sementara untuk Wakil Ketua DPC Wimbo Ernanto bertugas di Tandes. Wakil Sekretaris DPC Achmad Hidayat di Krembangan dan Wakil Ketua DPC Purwadi di Simokerto.

Awi mengatakan, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Baktiono juga ditugaskan di Tambaksari, Bendahara DPC Taru Sasmito bertugas di Gubeng dan Tegalsari. Wakil Ketua DPC Chusnul Chotimah di Semampir, Pabean, dan Kenjeran. Untuk Wakil Ketua DPC Dyah Katarina dapat tugas di Jambangan dan Gayungan. Wakil Ketua DPC Sukadar di Sawahan dan Sukomanunggal serta Wakil Ketua DPC Budi Leksono di Bubutan.

“Dalam satu pekan ini, jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya merampungkan agenda konsolidasi. Semua pengurus DPC harus turun ke wilayah binaan masing-masing,” ucapnya.

Situasi saat ini, katanya, menjadikan seluruh upaya pemenangan Eri Cahyadi-Armuji sebagai gerakan gotong royong seluruh masyarakat Surabaya. “Kami solid bergerak untuk memenangkan Mas Eri dan Cak Armuji dalam Pilkada Surabaya 9 Desember 2020,” tandasnya. (Baca juga: Kemendikbud Siapkan Rp1,45 T untuk Digitalisasi Sekolah)

Surabaya selama ini dikenal sebagai kandang banteng. Semua itu merujuk bagaimana digdayanya PDIP menguasai Kota Pahlawan dalam waktu yang cukup lama. Tercatat, kader PDIP telah memimpin Kota Surabaya sejak 2002 dengan menempatkan kader terbaiknya, yakni Bambang DH menjadi Wali Kota sampai 2010. Estafet itu dilanjutkan Tri Rismaharini sejak 2010-2015, kemudian kembali menjadi orang nomor satu di Surabaya 2016-2021. Tiga kali PDI Perjuangan memenangi pilkada langsung di Surabaya.

Terpilihnya Eri Cahyadi meruntuhkan banyak antrean “banteng” yang sudah bertahun-tahun menjadi loyalis di PDIP. Kemunculannya yang baru seumur jagung mampu memupuskan harapan berbagai kader PDIP lainnya untuk menjadi orang nomor satu di Kota Pahlawan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2125 seconds (0.1#10.140)