Patrick Kluivert, Komunikasi Sepakbola, dan Surga Kreator Konten Platform Digital

Minggu, 19 Januari 2025 - 17:32 WIB
loading...
Patrick Kluivert, Komunikasi...
Nugroho Agung Prasetyo, S.Sos, MSI, Praktisi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia/ISKI Pusat. Foto/istimewa
A A A
Nugroho Agung Prasetyo, S.Sos, MSI
Praktisi Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia/ISKI Pusat

PEMBERITAAN
penunjukan Patrick Kluivert sebagai pengganti pelatih kepala Tim Nasional Indonesia bukan saja menghebohkan sepakbola nasional, tapi juga pemerhati sepakbola dunia. Kehadiran mantan striker legendaris yang pernah bermain untuk Timnas Belanda, dan klub-klub raksasa seperti Ajax serta Barcelona, tidak hanya mengundang pro-kontra pencinta timnas Indonesia, tetapi juga menjadi topik hangat perbincangan ekosistem sepakbola dunia yang menyedot perhatian warganet Indonesia.

Di balik keputusan PSSI tersebut kita dapat melihat hirup pikuk warganet yang memenuhi media sosial kita. Penunjukan Kluivert tidak hanya mencerminkan perubahan teknis dalam pengelolaan Timnas Indonesia, tetapi juga menggambarkan dinamika komunikasi dalam platform digital yang begitu dinamis dan menarik.

Cuitan jurnalis sepak bola asal Italia, Fabrizio Romano, mendadak viral setelah menyebut Patrick Kluivert sebagai calon pelatih Timnas Indonesia. Postingan tersebut tidak hanya menarik perhatian 13 juta penonton di Platform X miliknya dan meraih lebih dari 130 ribu komentar di Instagram, tetapi juga memperlihatkan kekuatan warganet Indonesia dalam membentuk narasi digital. Kasus ini menunjukkan bagaimana isu lokal dapat menjadi fenomena global ketika dibawa dengan melibatkan figur dunia.

Lepas dari kehadiran Kluivert yang begitu menarik, sesungguhnya sudah lama kreator-kreator konten mancanegara mulai melihat dan memanfaatkan potensi besar warganet Indonesia. Dengan basis penggemar yang aktif, konten karya kreator mancanegara yang bermuatan ke-Indonesia-an sering kali menjadi viral, memberikan eksposur tambahan bagi pembuatnya.

Konten tersebut biasanya juga akan mendapatkan pertambahan likes dan komen yang besar. Followers yang mereka miliki pun akan berkembang pesat. Dan dari mana likes, komen, dan followers tersebut berasal, tentunya dari warganet Indonesia. Konten kreator mancanegara melihat potensi besar tersebut untuk mencari clout sebagai bagian dari kampanye digital marketing mereka.

Salah satunya dialami YouTuber internasional, Mark Wiens dan Food Ranger, yang mencatat lonjakan penonton yang signifikan saat membahas konten kuliner Indonesia. Dengan angka penonton yang meningkat hingga 2-3 kali lipat dibandingkan konten biasa, warganet Indonesia menjadi faktor penting dalam membangun audiens global. Rasa apresiasi terhadap budaya lokal sering kali menjadi magnet untuk menarik perhatian dan meningkatkan engagement.

Di era digital saat ini, warganet Indonesia telah menjelma menjadi salah satu kekuatan paling signifikan dalam lanskap media sosial global. Dengan populasi pengguna internet aktif yang mencapai 212 juta dan mayoritasnya sangat terlibat di berbagai platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter, Indonesia tidak hanya menjadi pasar potensial, tetapi juga sebuah ekosistem subur untuk strategi pemasaran digital. Netizen Indonesia, dengan antusiasme dan loyalitasnya, telah menjadi target utama bagi brand, korporasi, hingga konten kreator internasional.

Dari perspektif ilmu komunikasi, fenomena ini dapat dijelaskan melalui konsep digital advocacy dan parasocial interaction. Digital advocacy adalah kemampuan audiens untuk memperjuangkan atau mengangkat isu tertentu secara masif melalui platform digital. Dalam hal ini, netizen Indonesia tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga aktor aktif yang mampu mengarahkan percakapan global.

Horton dan Wohl juga menjelaskan tentang parasocial interaction, konsep yang menjelaskan bagaimana audiens dapat membangun hubungan emosional dengan figur publik atau konten kreator, meski tanpa adanya interaksi langsung. Hubungan ini menciptakan loyalitas tinggi yang dimanfaatkan oleh brand dan kreator untuk mengembangkan strategi pemasaran mereka.

Menurut Philip Kotler dalam Marketing 4.0, era digital membutuhkan pendekatan pemasaran yang memadukan human-centric marketing dengan konektivitas teknologi. Netizen Indonesia, dengan keterlibatan tinggi dan pola interaksinya yang intens, menjadi salah satu contoh ideal dari audiens yang dapat diolah melalui pendekatan ini. Strategi yang mengedepankan empati, seperti apresiasi terhadap budaya lokal, terbukti mampu meningkatkan brand equity dan memperluas jangkauan pasar secara signifikan.

Dalam konteks sepakbola, perhatian terhadap warganet Indonesia sesungguhnya menjadi peluang besar untuk membangun citra internasional. Perekrutan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia, misalnya, bukan hanya langkah teknis tetapi juga bagian dari strategi komunikasi. Kluivert, sebagai figur internasional, mampu menarik perhatian dunia terhadap sepakbola Indonesia. Dalam hal ini, sepakbola menjadi alat komunikasi lintas budaya yang efektif, menghubungkan masyarakat Indonesia dengan ekosistem global.

Patrick Kluivert bukan sekadar pelatih baru; ia adalah simbol dari ambisi besar sepakbola Indonesia untuk menjadi pemain yang lebih signifikan di kancah internasional. Namun, kehadirannya juga membawa tanggung jawab besar bagi PSSI dan seluruh ekosistem sepakbola nasional. Selain keriuhan yang berhasil dimunculkan di platform digital, PSSI harus mampu mengelola ekspektasi publik dan realitas di lapangan hijau dengan prestasi untuk menjawab skeptisisme.

Akankah ini menjadi langkah menuju masa depan sepakbola Indonesia yang mendunia, atau hanya sekadar nostalgia yang membangkitkan euforia sesaat? Jawabannya ada pada kemampuan kita memanfaatkan momentum ini, tidak hanya sebagai penggemar, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat digital yang cerdas dan strategis. Sebab, di tangan warganet Indonesia, dunia maya tidak hanya menjadi ruang interaksi, tetapi juga lahan perjuangan untuk membawa nama Indonesia ke panggung global.

Dengan memanfaatkan potensi warganet, pemain Timnas, dan figur global seperti Patrick Kluivert, PSSI harus mampu menunjukkan bahwa komunikasi digital adalah elemen kunci dalam membangun ekosistem sepakbola yang kompetitif. Langkah ini bukan hanya tentang memenangkan pertandingan, tetapi juga tentang memenangkan hati dan perhatian dunia. Keberhasilan strategi ini bergantung pada konsistensi PSSI dalam menjalankan visi transformasi. Peningkatan kualitas liga domestik, pengelolaan pemain muda, dan kolaborasi internasional harus menjadi prioritas untuk memastikan keberlanjutan momentum ini.

Seperti yang pernah dikatakan oleh pelatih legendaris Bill Shankly, "Football is not just a matter of life and death. It’s much more important than that." Bagi Indonesia, sepakbola adalah alat komunikasi yang mampu menghubungkan masyarakat dengan dunia. Kehadiran Patrick Kluivert di Timnas Indonesia tidak hanya menjadi perbincangan, tetapi juga harapan yang ditunggu menjadi sebuah kenyataan.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
LBH Haidar Alwi Laporkan...
LBH Haidar Alwi Laporkan Dugaan Ujaran Kebencian ke Bareskrim
RUU KUHAP Bolehkan Laporan...
RUU KUHAP Bolehkan Laporan Polisi via Medsos, Sahroni: Potensi Pungli Bisa Diminimalisir
BPOM Prihatin Fenomena...
BPOM Prihatin Fenomena Maraknya Penyebaran Informasi Tak Akurat di Medsos
Timnas Indonesia Takluk...
Timnas Indonesia Takluk oleh Australia, Sekjen Perindo: Jangan Patah Semangat Garuda!
Komisi I DPR Tekankan...
Komisi I DPR Tekankan Pentingnya Perlindungan Anak di Era Digital
Cancel Culture dan Komunikasi...
Cancel Culture dan Komunikasi Krisis di Era Digital Pascanarasi Viral
Profil Bripda Muhammad...
Profil Bripda Muhammad Ferarri, Polisi Aktif yang Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
Arus Informasi dan Iklan...
Arus Informasi dan Iklan Media Dikuasai Asing, HT: Negara Wajib Hadir Memastikan Dominasi Nasional
HT Usulkan KPI dan Dewan...
HT Usulkan KPI dan Dewan Pers Buat Aturan Perkuat Iklim Media
Rekomendasi
Pastikan Ketersediaan,...
Pastikan Ketersediaan, Ribuan Agen dan Pangkalan LPG 3 Kg Disiagakan Jelang Lebaran
Diskon PSC dan Avtur...
Diskon PSC dan Avtur Tingkatkan Jumlah Pemudik Pesawat di Dua Bandara DIY
Malam Penuh Makna di...
Malam Penuh Makna di SUGBK: Kemenangan Timnas Indonesia dan Penghormatan untuk Ibu Soed!
Berita Terkini
Soal Bonus Ojol Rp50.000,...
Soal Bonus Ojol Rp50.000, Wamenaker: Mereka Cuma Pekerja Sambilan
9 menit yang lalu
KPK Sita Rp150 Miliar...
KPK Sita Rp150 Miliar dari Korporasi Terkait Kasus Taspen
54 menit yang lalu
LBH Haidar Alwi Laporkan...
LBH Haidar Alwi Laporkan Dugaan Ujaran Kebencian ke Bareskrim
56 menit yang lalu
Ruh Perlawanan dan Tanda-Tanda...
Ruh Perlawanan dan Tanda-Tanda Zaman
1 jam yang lalu
Sinergi PBNU-Polri Wujudkan...
Sinergi PBNU-Polri Wujudkan Mudik Aman dan Nyaman bagi Warga NU
1 jam yang lalu
Kejagung Periksa 8 Saksi...
Kejagung Periksa 8 Saksi Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pertamina
2 jam yang lalu
Infografis
Houthi Klaim Mampu Gagalkan...
Houthi Klaim Mampu Gagalkan Serangan Udara AS dan Inggris
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved