Nusron Wahid Angkat Bicara soal Mobil RI 36 yang Lagi Viral, Ini Katanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid angkat bicara mengenai viralnya mobil RI 36 menerobos kemacetan Jakarta dengan menggunakan Patwal. Taksi eksekutif yang dianggap menghalangi mobil pejabat tersebut dituding-tuding oleh Petugas Patwal yang menggunakan sepeda motor.
Setelah video mobil RI 36 itu viral di media sosial, netizen pun bertanya-tanya siapa pejabat yang menggunakan mobil tersebut. Salah satu tudingan mengarah kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid. Informasi itu pun tersebar luas, bahkan menjadi pemberitaan beberapa media.
Atas informasi yang beredar luas itu, Nusron Wahid menepisnya. Menurutnya, mobil dinas yang diterima bukan berpelat RI 36.
"Mohon maaf atas prasangka buruk tanpa tabayyun atas komentar netizen yang viral di media atau sosmed, sehingga menimbulkan salah paham. Plat nomor yang kami terima dari secretariat negara RI 26 itu pun jarang saya pakai. Saya lebih sering mengendarai mobil dengan plat nomor B 8588 ZZH," tulis Nusron Wahid di media sosialnya @nusrwonwahid dikutip, Sabtu (11/1/2025).
"Tapi saya bersyukur atas viral pemberitaan di media dan sosmed ini, pertanda Allah lagi menambah kesabaran saya, lebih-lebih di bulan Rajab. Semoga Allah mengampuni dan mengurangi dosa2 kita semua. Amin Yaa Rabbal Alamin," tulisnya lagi.
Untuk diketahui, aksi petugas patroli dan pengawalan (patwal) yang terlihat arogan saat memberikan pengawalan untuk mobil Lexus berpelat RI 36 di jalan raya terekam kamera video hingga viral. Berdasarkan video yang beredar, terlihat bahwa patwal itu menunjuk mobil Toyoya Alphard yang diduga merupakan taksi karena dinilai menghalangi pengawalan.
Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso tidak membenarkan aksi petugas patwal yang bersifat arogan. "Petugas pengawalannya itu tidak boleh nunjuk-nunjuk arogan seperti itu," kata Slamet kepada wartawan, Jumat (10/1/2024).
Petugas patwal, kata Slamet, pasti sudah melewati asesmen lebih dulu. Baik petugas dari Korlantas Polri maupun Ditlantas Polda Metro Jaya.
"Itu namanya pengawalan kan pasti semua kita latih, kita tes, seluruh petugasnya itu," katanya.
Saat ditanya mengenai tindak lanjut apa yang akan dilakukan kepada petugas patwal tersebut, Slamet belum memastikan. Dia mengatakan masih akan memastikan lebih dulu siapa petugasnya.
"Sementara saya belum dapat laporan dari Kasubditwal. Nanti kita lihat laporannya seperti apa, nanti kita cek dulu, kita lihat pelanggarannya seperti apa," katanya. "Nanti kita pastikan dulu," janjinya.
Setelah video mobil RI 36 itu viral di media sosial, netizen pun bertanya-tanya siapa pejabat yang menggunakan mobil tersebut. Salah satu tudingan mengarah kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid. Informasi itu pun tersebar luas, bahkan menjadi pemberitaan beberapa media.
Atas informasi yang beredar luas itu, Nusron Wahid menepisnya. Menurutnya, mobil dinas yang diterima bukan berpelat RI 36.
"Mohon maaf atas prasangka buruk tanpa tabayyun atas komentar netizen yang viral di media atau sosmed, sehingga menimbulkan salah paham. Plat nomor yang kami terima dari secretariat negara RI 26 itu pun jarang saya pakai. Saya lebih sering mengendarai mobil dengan plat nomor B 8588 ZZH," tulis Nusron Wahid di media sosialnya @nusrwonwahid dikutip, Sabtu (11/1/2025).
"Tapi saya bersyukur atas viral pemberitaan di media dan sosmed ini, pertanda Allah lagi menambah kesabaran saya, lebih-lebih di bulan Rajab. Semoga Allah mengampuni dan mengurangi dosa2 kita semua. Amin Yaa Rabbal Alamin," tulisnya lagi.
Untuk diketahui, aksi petugas patroli dan pengawalan (patwal) yang terlihat arogan saat memberikan pengawalan untuk mobil Lexus berpelat RI 36 di jalan raya terekam kamera video hingga viral. Berdasarkan video yang beredar, terlihat bahwa patwal itu menunjuk mobil Toyoya Alphard yang diduga merupakan taksi karena dinilai menghalangi pengawalan.
Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso tidak membenarkan aksi petugas patwal yang bersifat arogan. "Petugas pengawalannya itu tidak boleh nunjuk-nunjuk arogan seperti itu," kata Slamet kepada wartawan, Jumat (10/1/2024).
Petugas patwal, kata Slamet, pasti sudah melewati asesmen lebih dulu. Baik petugas dari Korlantas Polri maupun Ditlantas Polda Metro Jaya.
"Itu namanya pengawalan kan pasti semua kita latih, kita tes, seluruh petugasnya itu," katanya.
Saat ditanya mengenai tindak lanjut apa yang akan dilakukan kepada petugas patwal tersebut, Slamet belum memastikan. Dia mengatakan masih akan memastikan lebih dulu siapa petugasnya.
"Sementara saya belum dapat laporan dari Kasubditwal. Nanti kita lihat laporannya seperti apa, nanti kita cek dulu, kita lihat pelanggarannya seperti apa," katanya. "Nanti kita pastikan dulu," janjinya.
(abd)