Puisi Esai: Gerakan Sastra yang Menghubungkan ASEAN, Mesir, dan Inggris

Senin, 16 Desember 2024 - 13:09 WIB
loading...
Puisi Esai: Gerakan...
Puisi esai telah menembus dan menghubungkan negara anggota ASEAN dengan Mesir dan Inggris. Hal ini menunjukkan bahwa puisi esai bisa diterima di mana saja. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Puisi esai kini telah menembus dan menghubungkan negara-negara anggota ASEAN dengan Mesir dan Inggris. Hal ini menunjukkan bahwa puisi esai bisa diterima di mana saja.

Hal itu diungkapkan penggagas puisi esai, Denny JA di sela-sela Festival Puisi Esai Jakarta II di PDS HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12/2024).



Puisi esai goes international dimulai dari Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia tahun 2016 atau empat tahun setelah buku puisi esai Atas Nama Cinta terbit.

Denny JA menyatakan bahwa puisi esai sudah diterima meluas di Sabah, Malaysia. Bahkan di Sabah sudah lebih dulu ada festival puisi esai, mendahului tempat asal puisi esai, Indonesia.



Setelah Sabah, puisi esai lalu masuk ke Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand Selatan dalam waktu yang berdekatan.

Presiden Komunitas Puisi Esai ASEAN, Datuk Jasni Matlani menyatakan genre sastra puisi esai kini sudah diterima secara meluas dan “goes international” serta menjadi bagian dari “high culture” yang berada di tempatnya yang terhormat.



Hal itu diungkapkan Datuk Jasni Matlani yang menjadi pembicara di Festival Puisi Esai Jakarta II. Sesi diskusi yang bertema “Puisi Esai Goes International” itu menghadirkan narasumber Datuk Jasni Matlani, Fatin Hamama R Syam, dan Monica JR, dengan moderator Sastri Bakry.

“Jika puisi esai yang high culture diadaptasi ke film, teater, dan sebagainya maka ia menjadi bagian dari pop culture, yang memanusiakan manusia," ujarnya dikutip, Senin (16/13/2024).

Datuk Jasni bercerita dia sudah lama memikirkan bagaimana caranya agar produk sastra bisa kembali marak di masyarakat.

Puisi esai, menurut Datuk Jasni, lebih mudah diterima masyarakat karena isinya adalah persoalan yang dihadapi masyarakat sehari-hari dan memiliki unsur kemanusiaan yang kental.

Namun, Datuk menekankan bukan berarti puisi esai diterima dengan mulus di Sabah. Banyak pula orang yang menolak kehadiran puisi esai di Sabah. Tetapi penolakan warga terhadap puisi esai tidak sekeras di Indonesia.

"Di Sabah orang menolak puisi esai lebih karena mereka tidak bisa menerima bagaimana sebuah esai bisa dipadukan dengan puisi. Bagi mereka itu mustahil dilakukan. Kalau puisi, ya, puisi. Esai, ya, esai. Penolakan hanya sebatas itu saja," tuturnya.

Ia berbesar hati bahwa pada 2024 ini puisi esai telah menjadi wahana sastra Melayu Nusantara di tingkat ASEAN dan global,

Datuk Jasni adalah sosok yang memprakarsai Festival Puisi Esai di Kota Kinabalu. Ia mengundang para sastrawan dan akademisi sastra dari Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, dan sebagainya. Ia juga yang memprakarsai Lomba Menulis Puisi Esai Se-ASEAN.

Datuk Jasni adalah juga pimpinan Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP) Sabah, serta Dewan Bahasa dan Sastera (Bahasa) Sabah.

Pembicara lain, penyair Fatin Hamama --yang mempromosikan puisi esai ke Mesir-- pada kesempatan itu menyatakan, “Puisi esai membawa misi kemanusiaan yang universal. Puisi esai juga menjadi sarana alternatif sebagai diplomasi sastra.”

Dalam diskusi itu, Fatin menuturkan perjuangannya untuk puisi esai di tahap awal, ketika genre sastra itu dan penggagasnya menjadi sasaran kritik dan hujatan dari pihak-pihak, yang belum bisa menerima eksistensi puisi esai.

Sedangkan Monica JR, sebagai pembicara terakhir, menyatakan, puisi esai bisa lebih mudah diterima oleh kaum muda --sebut saja kalangan Generasi Z-- ketika ia bukan sekadar karya sastra. Namun bisa berfungsi untuk solidaritas dan “healing.”

Monica, yang mempromosikan puisi esai ke Inggris dan Singapura, menceritakan pengalaman interaksinya dengan beberapa teman dari luar negeri, yang mendapatkan solidaritas dan “healing” itu lewat karya sastra.

“Puisi esai adalah sebuah gerakan dan dia bisa mendorong penyembuhan bagi kaum muda, yang hidup di tengah dunia seperti sekarang ini,” ujar Monica.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Denny JA Terima Penghargaan...
Denny JA Terima Penghargaan Inovasi Budaya dan Sastra House of Lord London
Denny JA, Pelopor Puisi...
Denny JA, Pelopor Puisi Esai yang Menghidupkan Sejarah dan Advokasi Sosial
Kesaksian Generasi Z...
Kesaksian Generasi Z lewat Puisi Esai: Menyuarakan Realitas Sosial Indonesia
Denny JA: Puisi Esai...
Denny JA: Puisi Esai Sangat Potensial untuk Alih Wahana ke Film hingga Karya Seni Lain
Denny JA: AI Mempercepat...
Denny JA: AI Mempercepat Proses Kreatif dalam Menulis Puisi Esai
Membangun Kesadaran...
Membangun Kesadaran Sosial melalui Puisi Esai bagi Gen Z
Angkatan Puisi Esai:...
Angkatan Puisi Esai: Sebuah Gerakan Baru Warnai Sejarah Sastra Indonesia
11 Duta Puisi Esai Dilantik,...
11 Duta Puisi Esai Dilantik, Siap Bertugas di Seluruh Indonesia
Kinabalu Raih Penghargaan...
Kinabalu Raih Penghargaan sebagai Ibu Kota Puisi Esai di Festival Jakarta
Rekomendasi
PHR Kembangkan Desa...
PHR Kembangkan Desa Energi di Riau, Ubah Limbah Ternak Jadi Biogas
3 Penumpang Minibus...
3 Penumpang Minibus Terjun ke Sungai Lae Kombih di Pakpak Bharat Belum Ditemukan
Sinopsis Sinetron Kau...
Sinopsis Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku Eps 14-15: Tekanan Keluarga Pasca Honeymoon Devan dan Alya
Berita Terkini
Program Makan Bergizi...
Program Makan Bergizi Gratis Landasan Menuju Indonesia Emas 2045
56 menit yang lalu
Profil Ignatius Suharyo,...
Profil Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta yang Bisa Terpilih Jadi Paus Selanjutnya
2 jam yang lalu
Audiensi dengan Kompolnas,...
Audiensi dengan Kompolnas, Serdik Sespimmen 65 Ingin Perdalam Wawasan Kepemimpinan
3 jam yang lalu
Sidang Lanjutan Hasto...
Sidang Lanjutan Hasto Kristiyanto Kembali Digelar, 3 Saksi Dihadirkan
3 jam yang lalu
Setelah Sowan Jokowi,...
Setelah Sowan Jokowi, Serdik Sespimmen Polri Kunjungi Kompolnas
3 jam yang lalu
Presiden Prabowo Titipkan...
Presiden Prabowo Titipkan Surat Pribadi untuk Pemerintah Vatikan
3 jam yang lalu
Infografis
5 Makanan yang Memicu...
5 Makanan yang Memicu Pikun, Bisa Mengakibatkan Kerusakan Otak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved