Pesan Penting Anies Jelang Coblosan Pilkada 2024: Jaga Kampung Kita dari Serangan Politik Uang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan pesan menjelang hari pencoblosan Pilkada 2024 . Anies mengimbau agar warga menjaga diri agar terhindar dari serangan politik uang.
Hal itu ia sampaikan dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Senin (25/11/2024). Menurutnya, sudah berbulan-bulan warga melihat kampanye, mendengar janji, bahkan sudah menentukan pilihan di Pilkada 2024.
"Seperti juga saya, saya sudah menentukan pilihan," kata Anies dikutip, Selasa (26/11/2024).
Namun, Anies menjelaskan, masa-masa sekarang masuk dalam kondisi genting karena adanya godaan politik uang, serta ancaman.
"Tapi saya ingin ingatkan bahwa hari-hari inilah, hari-hari menjelang pilkada inilah, hari-hari genting. Pada masa seperti ini kita sering dihadapkan dengan godaan, dengan tekanan, dari cara-cara yang tidak demokratis, seperti politik uang, bantuan sosial bersyarat atau bahkan ancaman dari mereka yang memegang kewenangan, yang pegang kekuasaan," katanya.
"Kita tahu bahwa kondisi ekonomi sedang sulit, pekerjaan juga sulit, penghidupan juga mungkin sulit dan banyak di antara kita yang terus menerus masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” sambung dia.
Meski begitu, Anies mengingatkan bahwa harga diri dan martabat para pemilih lebih berharga daripada uang hingga bantuan sesaat dan bantuan bersyarat.
"Jangan sampai kita direndahkan dengan menjual suara, apalagi merelakan masa depan untuk siapa? masa depan keluarga, masyarakat, kampung kita dan Jakarta kita dengan cara-cara kotor yang menginjak prinsip-prinsip demokrasi," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar seluruh warga untuk menjaga suara dan hak pilihnya supaya terhindar dari upaya-upaya yang tidak demokratis.
Anies juga mengingatkan, jika menemukan adanya praktik kecurangan hingga ancaman untuk bisa merekam dan mengunggahnya ke publik.
"Jika menemukan praktek-praktek semacam itu, maka dokumentasikan, ambil fotonya, rekam videonya, catat buktinya dan laporkan, buka ke publik. Jangan biarkam hal-hal seperti ini melenggang tanpa perlawanan,” imbuhnya.
"Ini adalah penyimpangan, dan jika ada di antara ibu, bapak, saudara sekalian yang merasa dipaksa dan terpaksa karena ancaman dan tekanan, tetapkan hati, hati anda semua untuk tetap memilih sesuai dengan nurani. Hak suara kita adalah kehormatan kita. Jangan biarkan siapapun mengambilnya, apalagi merampasnya,” tegas dia.
Hal itu ia sampaikan dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Senin (25/11/2024). Menurutnya, sudah berbulan-bulan warga melihat kampanye, mendengar janji, bahkan sudah menentukan pilihan di Pilkada 2024.
"Seperti juga saya, saya sudah menentukan pilihan," kata Anies dikutip, Selasa (26/11/2024).
Namun, Anies menjelaskan, masa-masa sekarang masuk dalam kondisi genting karena adanya godaan politik uang, serta ancaman.
"Tapi saya ingin ingatkan bahwa hari-hari inilah, hari-hari menjelang pilkada inilah, hari-hari genting. Pada masa seperti ini kita sering dihadapkan dengan godaan, dengan tekanan, dari cara-cara yang tidak demokratis, seperti politik uang, bantuan sosial bersyarat atau bahkan ancaman dari mereka yang memegang kewenangan, yang pegang kekuasaan," katanya.
"Kita tahu bahwa kondisi ekonomi sedang sulit, pekerjaan juga sulit, penghidupan juga mungkin sulit dan banyak di antara kita yang terus menerus masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” sambung dia.
Meski begitu, Anies mengingatkan bahwa harga diri dan martabat para pemilih lebih berharga daripada uang hingga bantuan sesaat dan bantuan bersyarat.
"Jangan sampai kita direndahkan dengan menjual suara, apalagi merelakan masa depan untuk siapa? masa depan keluarga, masyarakat, kampung kita dan Jakarta kita dengan cara-cara kotor yang menginjak prinsip-prinsip demokrasi," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar seluruh warga untuk menjaga suara dan hak pilihnya supaya terhindar dari upaya-upaya yang tidak demokratis.
Anies juga mengingatkan, jika menemukan adanya praktik kecurangan hingga ancaman untuk bisa merekam dan mengunggahnya ke publik.
"Jika menemukan praktek-praktek semacam itu, maka dokumentasikan, ambil fotonya, rekam videonya, catat buktinya dan laporkan, buka ke publik. Jangan biarkam hal-hal seperti ini melenggang tanpa perlawanan,” imbuhnya.
"Ini adalah penyimpangan, dan jika ada di antara ibu, bapak, saudara sekalian yang merasa dipaksa dan terpaksa karena ancaman dan tekanan, tetapkan hati, hati anda semua untuk tetap memilih sesuai dengan nurani. Hak suara kita adalah kehormatan kita. Jangan biarkan siapapun mengambilnya, apalagi merampasnya,” tegas dia.
(abd)