Perjalanan Panjang Sang Jenderal Prabowo Subianto Memimpin Negeri

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 06:21 WIB
loading...
A A A
Dia bersama adiknya Hashim Djojohadikusumo mendirikan beberapa perusahaan di berbagai bidang baik dalam produksi minyak kelapa sawit, perkebunan, tambang batu bara, hingga perikanan.

Jiwa Prabowo mengabdi kepada negeri pun tak pernah padam. Dia aktif di berbagai organisasi hingga terpilih menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Prabowo menjabat Ketua Umum HKTI hingga tahun 2009.

Tidak hanya itu, Prabowo juga terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (APPSI) periode 2008-2013.

Di dunia olahraga, Prabowo aktif menjadi Pengurus Besar (PB) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Dia kemudian didaulat menjadi Ketua Umum IPSI tahun 2004. Prabowo mendapat penghargaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) karena berhasil membawa pencak silat Indonesia berjaya di tingkat internasional.

Kematangan Prabowo Subianto

Kematangan Prabowo di dunia bisnislah yang membuatnya terjun ke dunia politik. Dia memulai karier politiknya sebagai bakal calon Presiden melalui konvensi Partai Golkar tahun 2004. Sayang, dia kandas dari Wiranto saat konvensi Golkar.

Pil pahit kegagalan Prabowo mencalonkan diri sebagai presiden justru membuat dia tergerak untuk membentuk partai politik bernama Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bersama adiknya Hashim pada 2009.



Saat itu, Prabowo pun gagal mencalonkan diri sebagai presiden karena partai yang baru dia bentuk belum memiliki kekuatan politik di DPR.

Sehingga, dia memutuskan berkoalisi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan diberi nama Mega Pro. Meski akhirnya kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika Pilpres 2009.

Pada tahun 2014, Prabowo kembali menyiapkan amunisi untuk bertarung merebutkan kursi nomor satu di Indonesia. Dia berpasangan dengan Hatta Rajasa dan bertarung dengan Jokowi-Jusuf Kalla.

Lagi-lagi, Prabowo menelan kekalahan. Banyak pakar politik menilai bahwa elektabilitas Partai Gerindra saat itu masih kecil sehingga menjadi penyebab kekalahannya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0916 seconds (0.1#10.140)