Verrell Bramasta Tegaskan Tudingan Main HP saat Rapat DPR Tidak Benar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota DPR Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Verrell Bramasta angkat suara terkait berita dugaan main handphone (HP) ketika sedang rapat DPR. Menurut Verrel tudingan tersebut tidak benar.
“Momen itu adalah ketika saya sedang mencari materi dari HP, saat kegiatan Lemhannas. Bukan main HP karena main game dan lain-lain. Jadi sangat disayangkan jika ada yang memberitakan tanpa nanya kebenarannya,” ucap Verrell, Selasa (8/10/2024).
Terkait hal tersebut, Verrell mengaku banyak mendapat cibiran dari para netizen. Namun Verrell menekankan bullying bukanlah hal yang ditolerir oleh dirinya.
“Hasil dari berita seperti itu, jadinya banyak yang makin skeptis. Saya paham dan menurut saya enggak apa-apa. Toh selama ini juga netizen memang selalu seperti itu terhadap saya. Jadi sudah tahan banting lah. Namun yang buat saya sedih, ketika masyarakat yang memilih saya juga kena bully. Hal tersebut yang tidak bisa saya toleransi. Karena bagi saya, kebebasan berpendapat bukan berarti bebas membully,” ujar Verrell.
Verrell berharap ke depannya masyarakat bisa bijak dalam berdemokrasi dan mengutarakan pendapat sesuai dengan nilai-nilai ketimuran.
“Saya berharap bahwa kita bisa menerapkan nilai-nilai ketimuran dalam bermedia sosial. Kita harus paham bahwa tidak semua orang kuat dengan cibiran-cibiran netizen. Jadi mari kita bangun sama-sama, kita terapkan sama-sama. Dan untuk media yang mau memberitakan saya atau butuh klarifikasi, pintu saya terlalu terbuka,” ucapnya
“Momen itu adalah ketika saya sedang mencari materi dari HP, saat kegiatan Lemhannas. Bukan main HP karena main game dan lain-lain. Jadi sangat disayangkan jika ada yang memberitakan tanpa nanya kebenarannya,” ucap Verrell, Selasa (8/10/2024).
Terkait hal tersebut, Verrell mengaku banyak mendapat cibiran dari para netizen. Namun Verrell menekankan bullying bukanlah hal yang ditolerir oleh dirinya.
Baca Juga
“Hasil dari berita seperti itu, jadinya banyak yang makin skeptis. Saya paham dan menurut saya enggak apa-apa. Toh selama ini juga netizen memang selalu seperti itu terhadap saya. Jadi sudah tahan banting lah. Namun yang buat saya sedih, ketika masyarakat yang memilih saya juga kena bully. Hal tersebut yang tidak bisa saya toleransi. Karena bagi saya, kebebasan berpendapat bukan berarti bebas membully,” ujar Verrell.
Verrell berharap ke depannya masyarakat bisa bijak dalam berdemokrasi dan mengutarakan pendapat sesuai dengan nilai-nilai ketimuran.
“Saya berharap bahwa kita bisa menerapkan nilai-nilai ketimuran dalam bermedia sosial. Kita harus paham bahwa tidak semua orang kuat dengan cibiran-cibiran netizen. Jadi mari kita bangun sama-sama, kita terapkan sama-sama. Dan untuk media yang mau memberitakan saya atau butuh klarifikasi, pintu saya terlalu terbuka,” ucapnya
(cip)