UN Dihapus, DPR Minta Mendikbud Buat Kebijakan Komprehensif

Rabu, 11 Desember 2019 - 21:31 WIB
UN Dihapus, DPR Minta...
UN Dihapus, DPR Minta Mendikbud Buat Kebijakan Komprehensif
A A A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan untuk menghapus Ujian Nasional (UN) mulai 2021 mendatang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, 2020 merupakan pelaksanaan UN untuk terakhir kalinya.

Mulai 2021, UN akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter. Langkah ini merupakan salah satu poin dari empat program kebijakan pendidikan ”Merdeka Belajar”.

Keempat program tersebut meliputi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), UN, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi.

Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengatakan, pihaknya sepakat dengan langkah Mendikbud yang menghapus pelaksanaan UN. ”Sejak dari awal kita sepakat banget (penghapusan UN), bahkan kita dorong. Isu menyangkut penghapusan UN ini sudah lama sebenarnya, dan kita bersyukur itu dieksekusi oleh periodenya Mas Nadiem,” kata Huda di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2019).

Huda menekankan agar ke depan, program pengganti UN yang disebut Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter harus berjalan dengan maksimal. ”Kuncinya di guru. Nah pertanyaan sekarang bagaimana supaya ini implementatif? Mas Nadiem harus memobilisasi besar-besaran dalam setahun, dua tahun ke depan karena dengan dihapusnya Ujian Nasional, artinya semua akan bertumpu pada sekolah dan guru,” paparnya.

Karena itu, pihaknya masih akan menunggu langkah selanjutnya yang akan dilakukan pemerintah setelah penghapusan UN. Rencananya, pada Kamis (12/12/2019) besok, pihaknya akan melakukan rapat bersama Mendikbud dan jajarannya untuk menanyakan lebih dalam mengenai kebijakan pendidikan yang disebut ”Merdeka Belajar”.

”Kami ingin dapat desain yang lebih detail karena kami tidak ingin penghapusan Ujian Nasional yang sudah ditunggu dan direspon positif oleh masyarakat, hanya di atas kertas dan hanya menjadi kebijakan parsial. Nah kita ingin ada kebijakan yang komprehensif pasca dihapusnya Ujian Nasional yang disampaikan hari ini,” urainya.

Sementara itu, mengenai Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi, Huda mengatakan masalah zonasi dalam PPDB juga sudah menjadi persoalan lama. ”Kebijakan zonasi yang kemarin porsinya 80 persen untuk siswa daerah tersebut, 15 persen afirmasi (jalur prestasi) lalu yang 5 persen jalur pindahan, ini kebijakan lama yang diprotes oleh orang tua siswa dan guru. Kami apresiasi juga hari ini sudah diputuskan, porsinya zonasi 50 persen, 15 persen afirmasi, 30 persen diberikan kewenangan memutuskannya kepada pemerintah daerah,” katanya.

Kebijakan tersebut, menurut Huda, harus terus dikawal oleh Kemendikbud agar ke depan tidak justru menjadi peluang baru bagi praktik-praktik yang tidak fair dalam pelaksanaan PPDB 2020 mendatang.

Pihaknya juga mengapresiasi soal kebijakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang selama ini juga dinilai sangat memberatkan para guru karena waktu para tenaga pendidik banyak tersita untuk membuat laporan kepada Kemendikbud. ”Kami apresiasi, namun kami ingin detail kebijakan lanjutannya. Kami tidak ingin ini hanya menjadi kebijakan kontroversi dan tidak terlaksana di lapangan,” pungkasnya.
(pur)
Berita Terkait
Kemendikbud Siapkan...
Kemendikbud Siapkan Infrastruktur Pengganti Ujian Nasional
Menggagas Pengganti...
Menggagas Pengganti Terbaik UN
Asesmen Nasional Pengganti...
Asesmen Nasional Pengganti UN Jangan Sampai Menjadi Beban Baru
Mendikbudristek: Ini...
Mendikbudristek: Ini 3 Perbedaan Mendasar Asesmen Nasional dan Ujian Nasional
Ujian Nasional Ditiadakan,...
Ujian Nasional Ditiadakan, Penilaian Kelulusan Siswa Kewenangan Sekolah
PGRI: Banyak Sekolah...
PGRI: Banyak Sekolah di Daerah Belum Terima Sosialisasi Asesmen Nasional
Berita Terkini
KPK Sita Dokumen hingga...
KPK Sita Dokumen hingga BBE dari Penggeledahan Kantor Dinas Perumahan dan Permukiman Lampung Tengah
23 menit yang lalu
Di Tengah Tantangan...
Di Tengah Tantangan Global, Rampai Nusantara Terus Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
31 menit yang lalu
Pimpin Gerakan Tanam...
Pimpin Gerakan Tanam Sejuta Pohon di Hari Bumi, Menag: Tokoh Agama Beri Teladan Pelestarian Alam
43 menit yang lalu
Pengacara Tunggu Perintah...
Pengacara Tunggu Perintah Jokowi Laporkan 4 Orang ke Polisi terkait Tudingan Ijazah Palsu
1 jam yang lalu
Hari Kedua Workshop...
Hari Kedua Workshop Esoterika Fellowship Program, Denny JA: AI Dorong Tafsir Agama Pro Hak Asasi
1 jam yang lalu
Alasan Jokowi Hanya...
Alasan Jokowi Hanya Tunjukkan Ijazah ke Wartawan: Ingin Melindungi Rakyat
1 jam yang lalu
Infografis
Kim Jong-un Janji Perbanyak...
Kim Jong-un Janji Perbanyak Bom Nuklir saat Trump Ingin Lucuti Senjata Korut
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved