Ustaz Abdul Somad Ditolak Belanda dan Jerman, KPI Nurul Iman Tetap Undang ke Swiss
A
A
A
JENEWA - Gejolak penolakan kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) ke beberapa negara di Eropa, tidak menyurutkan semangat komunitas muslim Indonesia di Swiss .
Setidaknya Kelompok Pengajian Islam (KPI) Nurul Iman Jenewa bersikukuh mendatangkan UAS pada 27-28 November 2019. Jika tidak ada aral melintang, UAS dijadwalkan memberikan tausyiah di Jenewa pada tanggal 27 November. Sedangkan di Bern yang juga basis komunitas muslim Indonesia di Swiss, kedatangan UAS direncanakan sehari setelahnya. (Baca juga: Ustaz Abdul Somad Ditolak Tampil di Masjid Kampus UGM)
Kepastian rencana mendatangkan UAS ke Swiss tertulis dalam email PTRI ( Perwakilan Tetap Republik Indonesia ) merespons SINDOnews. Intinya, Ketua KPI Nurul Iman, Arief Rachmat Hidayat, menjadi jaminan personal untuk pengurusan visa UAS. Arief adalah diplomat PTRI Jenewa dengan jabatan Second Secretary.
"Bukan calling visa dari PTRI, namun surat rekomendasi personal dari Ketua Kelompok Pengajian Islam di Jenewa yang kebetulan Ketuanya bekerja di PTRI Jenewa," tulis PTRI.
(Baca juga: UGM Menolak, UAS Isi Seminar Moderasi Islam di UII)
Proses mendatangkan UAS ke Swiss dilakukan atas permintaan anggota KPI Nurul Iman. Sebelumnya, dalam rangkah ramah tamah KBRI Bern dengan masyarakat Diaspora Indonesia di Wisma Duta Guemligen, salah satu anggota KPI Nurul Iman juga mengutarakan hal sama.
"Namun hal tersebut tidak menjadi diskusi lebih lanjut karena memang kami saat itu lebih banyak ngobrol hal lain, bukan UAS," kata salah satu Diaspora Indonesia yang hadir dalam acara tersebut.
Tour Eropa UAS menjadi perbincangan hangat, bahkan menetaskan penolakan dari komunitas Diaspora Belanda. Komunitas serupa di Jerman dan Inggris juga menyuarakan hal senada. Gejolak ini membuat kedatangan UAS di Eropa akhir Oktober itu batal.
Namun tidak berarti gagal total. Setidaknya, kini beredar undangan mendengarkan Tausiah UAS lewat streaming. Pengajian An Nur Bern mengadakan Taklim Online 26 Oktober di Ittingen, Swiss. (Baca juga: Ustaz Abdul Somad Mundur dari ASN dan Dosen UIN Suska Riau)
Tidak semua komunitas muslim Indonesia di Swiss setuju dengan proses pengundangan UAS ke Heidiland. Dalam penelusuran SINDOnews, beberapa individu bahkan mengirimkan surat keberatan ke Kedubes Swiss di Jakarta .
Laporan ke polisi juga dilakukan. Hingga berita ini ditulis, belum ada reaksi dari Kedubes Swiss di Kuningan, Jakarta. Kepolisian Swiss juga masih mempelajari laporan tersebut.
(Baca juga: Ini Alasan Ustaz Abdul Somad Mundur dari ASN dan Dosen UIN Suska)
Setidaknya Kelompok Pengajian Islam (KPI) Nurul Iman Jenewa bersikukuh mendatangkan UAS pada 27-28 November 2019. Jika tidak ada aral melintang, UAS dijadwalkan memberikan tausyiah di Jenewa pada tanggal 27 November. Sedangkan di Bern yang juga basis komunitas muslim Indonesia di Swiss, kedatangan UAS direncanakan sehari setelahnya. (Baca juga: Ustaz Abdul Somad Ditolak Tampil di Masjid Kampus UGM)
Kepastian rencana mendatangkan UAS ke Swiss tertulis dalam email PTRI ( Perwakilan Tetap Republik Indonesia ) merespons SINDOnews. Intinya, Ketua KPI Nurul Iman, Arief Rachmat Hidayat, menjadi jaminan personal untuk pengurusan visa UAS. Arief adalah diplomat PTRI Jenewa dengan jabatan Second Secretary.
"Bukan calling visa dari PTRI, namun surat rekomendasi personal dari Ketua Kelompok Pengajian Islam di Jenewa yang kebetulan Ketuanya bekerja di PTRI Jenewa," tulis PTRI.
(Baca juga: UGM Menolak, UAS Isi Seminar Moderasi Islam di UII)
Proses mendatangkan UAS ke Swiss dilakukan atas permintaan anggota KPI Nurul Iman. Sebelumnya, dalam rangkah ramah tamah KBRI Bern dengan masyarakat Diaspora Indonesia di Wisma Duta Guemligen, salah satu anggota KPI Nurul Iman juga mengutarakan hal sama.
"Namun hal tersebut tidak menjadi diskusi lebih lanjut karena memang kami saat itu lebih banyak ngobrol hal lain, bukan UAS," kata salah satu Diaspora Indonesia yang hadir dalam acara tersebut.
Tour Eropa UAS menjadi perbincangan hangat, bahkan menetaskan penolakan dari komunitas Diaspora Belanda. Komunitas serupa di Jerman dan Inggris juga menyuarakan hal senada. Gejolak ini membuat kedatangan UAS di Eropa akhir Oktober itu batal.
Namun tidak berarti gagal total. Setidaknya, kini beredar undangan mendengarkan Tausiah UAS lewat streaming. Pengajian An Nur Bern mengadakan Taklim Online 26 Oktober di Ittingen, Swiss. (Baca juga: Ustaz Abdul Somad Mundur dari ASN dan Dosen UIN Suska Riau)
Tidak semua komunitas muslim Indonesia di Swiss setuju dengan proses pengundangan UAS ke Heidiland. Dalam penelusuran SINDOnews, beberapa individu bahkan mengirimkan surat keberatan ke Kedubes Swiss di Jakarta .
Laporan ke polisi juga dilakukan. Hingga berita ini ditulis, belum ada reaksi dari Kedubes Swiss di Kuningan, Jakarta. Kepolisian Swiss juga masih mempelajari laporan tersebut.
(Baca juga: Ini Alasan Ustaz Abdul Somad Mundur dari ASN dan Dosen UIN Suska)
(shf)