Festival Pacu Jalur Tradisional Masuk 10 Karisma Event Nusantara Kemenparekraf
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf ) memasukkan Festival Pacu Jalur Tradisional (FPJT) Kabupaten Kuantan Singingi, Riau dalam 10 Karisma Event Nusantara (KEN). Pasalnya, FPJT menggabungkan unsur olahraga dan seni.
Rencananya, FPJT dilaksanakan mulai 21-25 Agustus 2024 di Tepian Narosa Teluk Kuantan. Pacu jalur merupakan perlombaan mendayung perahu yang rutin dilaksanakan lebih dari seabad yang lalu.
Pada perlombaan ini, peserta menggunakan perahu dari kayu utuh yang disebut jalur. Tahun ini, FPJT diikuti oleh 225 jalur, termasuk perwakilan dari Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) akan bersaing memperebutkan Piala Bergilir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).
Salah satu yang menarik dari pacu jalur adalah hadirnya seorang anak kecil sebagai tukang tari yang berdiri di haluan perahu sebagai ikon setiap perahu atau jalur. Tukang tari biasanya memiliki keseimbangan tubuh yang bagus karena akan berdiri dan melakukan selebrasi pada saat jalurnya menang.
FPJT menggabungkan unsur olahraga dan seni, menjadikan festival ini terpilih menjadi salah satu Top 10 Karisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf. Program strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mempromosikan destinasi pariwisata melalui event yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara serta menggerakkan wisatawan Nusantara agar berwisata di Indonesia.
Pada seremoni pembukaan, Penjabat (Pj) Gubernur Riau diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau SF Hariyanto mengatakan, pacu jalur memiliki fungsi kultural, edukatif, solidaritas, social, dan gotong royong. Pemerintah juga mengakui pacu jalur merupakan bagian integral warisan budaya bangsa.
"Pemerintah telah mengakui dan menetapkan Pacu Jalur sebagai bagian integral dari Warisan Budaya Nasional Takbenda asli Indonesia. Selain itu, juga telah menjadikan Pacu Jalur menjadi agenda KEN Kemenparekraf," kata SF Hariyanto, Senin (26/8/2024).
Pada tahun ini, FPJT mengangkat tema “Pariwisata Maju, Ekonomi Meningkat, Masyarakat Sejahtera”. Melalu tema ini, FPJT 2024 tidak hanya berfokus pada aspek budaya saja, tetapi juga diharapkan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Selain pacu jalur sebagai agenda utama, FPJT 2024 juga turut dimeriahkan oleh festival budaya, pawai, prosesi begulang, dan peragu begandung, pentas seni, festival musik, kesenian tradisional, bazar, dan pameran UMKM. FPJT ini tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi.
Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas Kemenparekraf Restog Krisna Kusuma mengungkapkan, pacu jalur juga merupakan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun oleh nenek moyang sejak ratusan tahun yang lalu.
“Tradisi ini tidak hanya menunjukkan kecintaan kita terhadap seni dan budaya, tetapi juga simbol semangat gotong royong, kebersamaan, serta keuletan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi,” pungkas Restog.
Sebagai program strategis untuk mendukung dan mengembangkan events di seluruh Indonesia, KEN memiliki visi untuk menjadikan event sebagai atraksi wisata unggulan di Indonesia. Salah satu strategi yang dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut adalah melalui kolaborasi Kemenparekraf/Baparekraf dengan daerah di dalam menyelenggarakan event yang berkualitas.
Terdiri dari 110 events pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah dikurasi dari 38 provinsi di Indonesia. Proses penilaian dilakukan berdasarkan pada lima lima bidang yaitu, pertama aspek ide dan inovasi. Kedua, pemasaran dan strategi komunikasi. Ketiga, aspek manajemen kegiatan. Keempat aspek manajemen keuangan serta kelima aspek analisis dampak.
Rencananya, FPJT dilaksanakan mulai 21-25 Agustus 2024 di Tepian Narosa Teluk Kuantan. Pacu jalur merupakan perlombaan mendayung perahu yang rutin dilaksanakan lebih dari seabad yang lalu.
Pada perlombaan ini, peserta menggunakan perahu dari kayu utuh yang disebut jalur. Tahun ini, FPJT diikuti oleh 225 jalur, termasuk perwakilan dari Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) akan bersaing memperebutkan Piala Bergilir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).
Baca Juga
Salah satu yang menarik dari pacu jalur adalah hadirnya seorang anak kecil sebagai tukang tari yang berdiri di haluan perahu sebagai ikon setiap perahu atau jalur. Tukang tari biasanya memiliki keseimbangan tubuh yang bagus karena akan berdiri dan melakukan selebrasi pada saat jalurnya menang.
FPJT menggabungkan unsur olahraga dan seni, menjadikan festival ini terpilih menjadi salah satu Top 10 Karisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf. Program strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mempromosikan destinasi pariwisata melalui event yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara serta menggerakkan wisatawan Nusantara agar berwisata di Indonesia.
Baca Juga
Pada seremoni pembukaan, Penjabat (Pj) Gubernur Riau diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau SF Hariyanto mengatakan, pacu jalur memiliki fungsi kultural, edukatif, solidaritas, social, dan gotong royong. Pemerintah juga mengakui pacu jalur merupakan bagian integral warisan budaya bangsa.
"Pemerintah telah mengakui dan menetapkan Pacu Jalur sebagai bagian integral dari Warisan Budaya Nasional Takbenda asli Indonesia. Selain itu, juga telah menjadikan Pacu Jalur menjadi agenda KEN Kemenparekraf," kata SF Hariyanto, Senin (26/8/2024).
Pada tahun ini, FPJT mengangkat tema “Pariwisata Maju, Ekonomi Meningkat, Masyarakat Sejahtera”. Melalu tema ini, FPJT 2024 tidak hanya berfokus pada aspek budaya saja, tetapi juga diharapkan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Selain pacu jalur sebagai agenda utama, FPJT 2024 juga turut dimeriahkan oleh festival budaya, pawai, prosesi begulang, dan peragu begandung, pentas seni, festival musik, kesenian tradisional, bazar, dan pameran UMKM. FPJT ini tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi.
Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas Kemenparekraf Restog Krisna Kusuma mengungkapkan, pacu jalur juga merupakan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun oleh nenek moyang sejak ratusan tahun yang lalu.
“Tradisi ini tidak hanya menunjukkan kecintaan kita terhadap seni dan budaya, tetapi juga simbol semangat gotong royong, kebersamaan, serta keuletan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi,” pungkas Restog.
Sebagai program strategis untuk mendukung dan mengembangkan events di seluruh Indonesia, KEN memiliki visi untuk menjadikan event sebagai atraksi wisata unggulan di Indonesia. Salah satu strategi yang dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut adalah melalui kolaborasi Kemenparekraf/Baparekraf dengan daerah di dalam menyelenggarakan event yang berkualitas.
Terdiri dari 110 events pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah dikurasi dari 38 provinsi di Indonesia. Proses penilaian dilakukan berdasarkan pada lima lima bidang yaitu, pertama aspek ide dan inovasi. Kedua, pemasaran dan strategi komunikasi. Ketiga, aspek manajemen kegiatan. Keempat aspek manajemen keuangan serta kelima aspek analisis dampak.
(cip)