Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum, Ini Respons Ketua Dewan Pembina Golkar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar . Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menghormati keputusan Airlangga tersebut.
"Dewan Pembina merasa prihatin, tetapi memahami atas keputusan yang diambil Airlangga untuk mundur dari posisi ketua umum," ujar Aburizal Bakrie melalui siaran pers, Minggu (11/8/2024).
Dewan Pembina Partai Golkar juga megapresiasi keputusan Airlangga untuk mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun kelompok.
Aburizal mengatakan, keputusan mundur Airlangga Hartarto karena ingin fokus dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024.
Dia menyadari tugas dan kompleksitas Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian membutuhkan ekstra fokus agar transisi pemerintahan berjalan baik. "Airlangga ingin fokus di pemerintahan sebagai Menko Perekonomian mengingat tantangan ekonomi dunia ke depan juga semakin kompleks," ujarnya
Aburizal juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap kinerja Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"Dewan Pembina memgapresiasi capaian Airlangga sebagai ketua umum yang berhasil menungkatkan kursi DPR dari 85 menjadi 102 atau 18 persen suara di DPR, sekaligus mengantarkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029."
Diberitakan sebelumnya, Airlangga Hartarto resmi mengundurkan diri dari jabatan Ketum Partai Golkar. Langkah itu diambil demi menjaga keutuhan Partai Golkar.
"Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan yang Maha Besar, maka dengan dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," kata Airlangga Hartarto dikutip dari video yang dikirimkan ke media, Minggu (11/8/2024).
"Dewan Pembina merasa prihatin, tetapi memahami atas keputusan yang diambil Airlangga untuk mundur dari posisi ketua umum," ujar Aburizal Bakrie melalui siaran pers, Minggu (11/8/2024).
Dewan Pembina Partai Golkar juga megapresiasi keputusan Airlangga untuk mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun kelompok.
Aburizal mengatakan, keputusan mundur Airlangga Hartarto karena ingin fokus dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024.
Dia menyadari tugas dan kompleksitas Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian membutuhkan ekstra fokus agar transisi pemerintahan berjalan baik. "Airlangga ingin fokus di pemerintahan sebagai Menko Perekonomian mengingat tantangan ekonomi dunia ke depan juga semakin kompleks," ujarnya
Aburizal juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap kinerja Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"Dewan Pembina memgapresiasi capaian Airlangga sebagai ketua umum yang berhasil menungkatkan kursi DPR dari 85 menjadi 102 atau 18 persen suara di DPR, sekaligus mengantarkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029."
Diberitakan sebelumnya, Airlangga Hartarto resmi mengundurkan diri dari jabatan Ketum Partai Golkar. Langkah itu diambil demi menjaga keutuhan Partai Golkar.
"Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan yang Maha Besar, maka dengan dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," kata Airlangga Hartarto dikutip dari video yang dikirimkan ke media, Minggu (11/8/2024).
(zik)