Nelayan Diimbau Waspada, Gelombang Tinggi hingga 4 Meter Berpotensi Landa Sejumlah Perairan
loading...
BMKG mengimbau nelayan untuk waspada karena gelombang tinggi berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 31 Juli hingga 1 Agustus 2024. FOTO/DOK.SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 31 Juli hingga 1 Agustus 2024. Gelombang tinggi dipengaruhi adanya pola angin.
Di wilayah Indonesia bagian utara, pola angin umumnya bergerak dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 8-15 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, perairan Kep. Tanimbar, dan Laut Araufuru," kata BMKG dalam keterangan resminya, Rabu (31/7/2024).
BMKG mengungkapkan kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1.25-2.5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Pulau Sabang; perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai; perairan Bengkulu; Samudra Hindia Barat Aceh-Kepulauan Nias; Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan; Laut Sawu; perairan selatan Pulau Sumba; perairan Kupang-Pulau Rote; Samudera Hindia Selatan NTT; Laut Jawa bagian tengah dan timur; perairan utara Jawa Timur; Laut Bali; Laut Sumbawa; Selat Makassar bagian selatan; perairan Kepulauan Sabalana-Kepulauan Selayar; Laut Flores; perairan Bau Bau-Kepulauan Wakatobi; perairan Manui-Kendari; perairan Pulau Buru-Pulau Seram; Laut Seram; Laut Banda; perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru; perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar; Laut Arafuru.
Selain itu terjadi peningkatan gelombang tinggi 2,5-4 meter yang berpeluang terjadi di perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung; Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai-Lampung; Selat Sunda bagian barat dan selatan; perairan selatan Jawa-Pulau Sumbawa; Samudera Hindia Selatan Banten-NTB.
BMKG mengimbau potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. "Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," imbaunya.
Di wilayah Indonesia bagian utara, pola angin umumnya bergerak dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 8-15 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, perairan Kep. Tanimbar, dan Laut Araufuru," kata BMKG dalam keterangan resminya, Rabu (31/7/2024).
BMKG mengungkapkan kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1.25-2.5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Pulau Sabang; perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai; perairan Bengkulu; Samudra Hindia Barat Aceh-Kepulauan Nias; Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan; Laut Sawu; perairan selatan Pulau Sumba; perairan Kupang-Pulau Rote; Samudera Hindia Selatan NTT; Laut Jawa bagian tengah dan timur; perairan utara Jawa Timur; Laut Bali; Laut Sumbawa; Selat Makassar bagian selatan; perairan Kepulauan Sabalana-Kepulauan Selayar; Laut Flores; perairan Bau Bau-Kepulauan Wakatobi; perairan Manui-Kendari; perairan Pulau Buru-Pulau Seram; Laut Seram; Laut Banda; perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru; perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar; Laut Arafuru.
Selain itu terjadi peningkatan gelombang tinggi 2,5-4 meter yang berpeluang terjadi di perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung; Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai-Lampung; Selat Sunda bagian barat dan selatan; perairan selatan Jawa-Pulau Sumbawa; Samudera Hindia Selatan Banten-NTB.
BMKG mengimbau potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. "Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," imbaunya.
(abd)
Explore More