Mantan Kapolda Jawa Barat yang Raih Puncak Karier hingga Komjen Pol, Nomor 9 Nyaris Tewas Ditembak Teroris di Poso
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Kapolda Jawa Barat yang meraih puncak karier hingga Komisaris Jenderal (Komjen Pol) menarik diulas. Pasalnya, para Perwira Tinggi (Pati) Polri dengan pangkat bintang tiga tersebut banyak mewarnai perjalanan Korps Bhayangkara.
Selama mengabdi, mereka menduduki sejumlah jabatan penting dan strategis di institusi tersebut. Bahkan beberapa di antaranya hingga kini masih aktif memberikan masukan terhadap kemajuan Polri.
Berdasarkan data yang dihimpun SINDOnews, Rabu (31/7/2024), tercatat ada 9 mantan Kapolda Jawa Barat yang puncak kariernya di kepolisian sampai bintang tiga.
Berikut ini nama-nama Kapolda Jawa Barat yang berkarier hingga pangkat Komjen Pol:
Jenderal Polisi kelahiran Tanjung Karang, Lampung pada 7 Februari 1947 pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di Polri. Antara lain, Dansat Lantas Polda Sumbagsel, Kapolres Lampung Selatan dan Bandar Lampung, kemudian Sesdit Lantas Polda Jabar.
Selanjutnya dia diangkat menjadi Wakapolwiltabes Bandung Polda Jabar, kemudian Kapoltabes Palembang Polda Sumbagsel, Direktur Samapta Polda Metro Jaya, Kapolwil Bogor Polda Jabar, Wakapolda Sumsel dan Ketua Inkoppol/Primkoppol.
Kariernya terus meningkat, lululusan PTIK Angkatan XIII kemudian diangkat menjadi Inspektur Pembinaan (Irbin) Itjen Polri, Staf Ahli Kapolri Bidang Manajemen, Direktur Samapta Babinkam Polri, dan Kapolda Sumatera Selatan.
Lulusan Sespimpol ini kemudan dimutasi menjadi Kapolda Jawa Barat selama setahun pada 2000-2001. Sjachroedin yang juga lulusan pendidikan Sesko ABRI Angkatan VIII kemudian diangkat menjadi Deputi Kapolri Bidang Operasi.
Selain di institusi Polri, lulusan Lemhamas KSA VII ini juga pernah menduduki jabatan sipil seperti Gubernur Lampung selama dua periode yakni 2003-2008 dan 2009-2014. Termasuk pernah menjadi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Kroasia pada 2017-2021.
Selama mengabdi di Korps Bhayangkara, lulusan Akpol 1977 yang berpengalaman di bidang Reserse ini banyak menduduki jabatan penting di institusi Polri. Dia mengawali kariernya sebagai Pama Polres Wonogiri. Kemudian Kabag Serse Polwil Banyumas, Wakapolres Pemalang, Wakapolresta Yogyakarta, dan Kapolres Maluku Utara.
Susno juga pernah ditugaskan sebagai Hubinter Sdeops Polri (Penugasan di Bosnia), kemudian dimuasi menjadi Kapolres Madiun, selanjutnya Kapolres Malang, Wakapolwitabes Surabaya, Wakasubdit Gaptid Dit Sabhara Polri dan Kabid Kordilum Babinkum.
Kariernya terus meningkat, Susno kemudian diangkat menjadi Kabid Rabkum Div Binkum Polri, Pati Yanma Polri (Wakil Kepala PPATK) dan Kapolda Jawa Barat pada 2008. Tak sampai setahun menjabat sebagai orang nomor satu di Polda Jabar, kariernya semakin moncer.
Susno kemudian mendapat promosi jabatan menjadi Kabareskrim Polri selam setahun pada 2008-2009. Perseteruannya dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga memunculkan istilah Cicak Vs Buaya membuatnya dimutasi menjadi Pati Mabes Polri (Non Job), kemudian Penasehat Koorsahli Kapolri hingga purna tugas.
Meski sudah pensiun, Susno Duadji kerap diminta pendapatnya terkait kasus yang ramai menjadi perbincangan publik seperti, kasus pembunuhan oleh Irjen Pol Ferdy Sambo, kasus dugaan korupsi Tol Mohammed Bin Zayed (MBZ) dan kasus dugaan pembunuhan Ekky dan Vina Cirebon.
Selama mengabdi di Korps Bhayangkara, dia pernah menjabat sebagai Kanit IPP Dit IPP Polda Nusra, kemudian Kabag IPP Dit. IPP Polda Nusra, Wakapolres Tabanan, Wakapolres Badung, dan Kabag Pammasbang Dit. IPP Polda Kaltim.
Selanjutnya dia dimutasi menjadi Kadit Intelkam Polda Bengkulu, Dirintelkam Polda Bengkulu, Dirintelkam Polda Sulsel, dan Kabag Binwattag Pusdalops Sdeops Mabes Polri. Selanjutnya diangkat menjadi Dirintelkam Polda Metro Jaya, Kapolda Sulteng.
Kariernya semakin moncer, dia diangkat menjadi Dir. A Baintelkam Mabes Polri, Staf Ahli Kepala BIN Bidang Ideologi, Kapolda Jabar pada 2010. Setahun menjabat, dia angkat menjadi Wakabaintelkam Polri dan puncaknya sebagai Kabaintelkam Polri pada 2013 hingga purna tugas.
Beberapa jabatan strategis yang pernah diemban pria kelahiran Tulungagung, Jawa Timur (Jatim) ini antara lain PA Staf PTIK, kemudian, Wakasat Sabhara Polresta Manado, selanjutnya Kapolsekta Manado Utara, Kapolsekta Manado Tengah.
Dia kemudian dimutasi menjadi Guru Muda Pusdiklantas Polri, kemudian Kabag Regident Ditlantas Polda Jambi, Pamen Polda Jambi, Kabag Tatib Lantas Ditlantas Polda Jatim, Kabag Regident Lantas Ditlantas Polda Jatim. Kariernya terus menanjak, dia diangkat menjadi Kapolres Situbondo, kemudian dimutasi menjadi Kapolres Jember dan Koorspripim Polda Jatim
Dia kemudian dipercaya menjadi Pamen Desumdaman Polri sebagai Ajudan Presiden RI. Dari situ, kariernya semakin moncer, dia diangkat menjadi Wakapolda Metro Jaya, Kapolda Banten, Kapolda Jabar pada 2011. Setahun kemudian dia dimutasi menjadi Kapolda Metro Jaya, Kabaharkam Polri dan puncaknya sebagai Irwasum Polri pada 2017.
Lulusan Akpol 1985 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Selama meniti kariernya di Korps Bhayangkara, pria yang berdarah Minang banyak menduduki jabatan strategis yakni, Wakasat Sabhara Polres Bandung, kemudian Kapolsek Cimahi Polres Bandung, Kapuskodalops Polres Tapanuli Selatan, Kapuskodalops Polres Langkat.
Dia kemudian dipercacaya menjadi Sespri Kapolri pada 2001, kemudian Wadirreskrimum Polda Metro Jaya, Kapolres Metro Depok, Penyidik Utama Dit II/Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Kapolres Metro Jakarta Barat dan Dirreskrimum Polda Metro Jaya.
Kariernya semakin cemerlang, dia selanjutnya dipercaya menjadi Dirtipidter Bareskrim Polri, Wakapolda Metro Jaya, Kadivhumas Polri dan selanjutnya Kapolda Jawa Barat pada 2013. Pada tahun yang sama dia diangkat menjadi Kabareskrim Polri, kemudian Sestama Lemhannas RI, Kepala BNPT RI, Analis Kebijakan Utama Bareskrim Polri dan kini menjadi Komisaris Utama Taspen.
Pria kelahiran Jakarta 31 Maret 1962 ini merupakan perwira Polri yang memiliki karier cukup cemerlang hingga kini. Berbagai jabatan strategis di Polri pernah diembannya yakni, Kapolsek Sanur, kemudian Kapolsek Metro Sawah Besar, Wakapolres Metro Tangerang, selain itu Kapolres Tegal. Dia kemudian diangkat menjadi Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya, Dir Reskrimum Polda Metro Jaya dan Dirbinmas Baharkam Polri.
Karier dan jabatannya semakin mentereng, dia kemudian diangkat menjadi Kapolda NTB. Setahun kemudian dimutasi menjadi Kapolda Jawa Barat. Dua tahun bertugas dia diangkat menjadi Kadivkum Polri. Kemudian Kadiv Propam Polri dan Kapolda Metro Jaya. Asisten Operasi Kapolri, Sekretaris Utama Lemhannas.
Moechgiyarto merupakan mantan Kapolda Jawa Barat dengan pangkat terakhir bintang tiga atau Komjen Pol. Lulusan Akpol 1986 dari satuan Reserse ini merupakan lulusan terbaik dan peraih Adhi Makayasa.
Selama mengabdi di Korps Bhayangkara dia pernah menjabat sebagai Wakapolsekta Klojen Resta Malang pada 1986, kemudiankapolsek Kedungkandang, Pamen Mabes Polri 1998, Kapolres Pemalang, Kapolres Sleman. Dia kemudian dipercaya menjadi Wadirreskrim Polda DIY, kemudian Dirnarkoba Polda DIY.
Dari Polda DIY, dia dimutasi menjadi Kapoltabes Pekanbaru, Kapolda NTB, selanjutnya Kadivkum Polri, Kapolda Jabar pada 2015. Setahun kemudian dia diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya, kemudian, Kalemdikpol, Kalemdiklat Polri. Dia kemudian diangkat menjadi Kabaharkam Polri, Irwasum Polri, dan terakhir sebagai Analis Kebijakan Utama Baharkam Polri.
8. Komjen Pol (Purn) Agung Budi Maryoto
Agung Budi Maryoto juga merupakan mantan Kapolda Jawa Barat yang pangkat terakhirnya bintang tiga atau Komjen Pol. Lulusan Akpol 1987 ini berpengalaman dalam bidang Lalu Lintas (Lantas).
Jenderal Polisi kelahiran Cilacap, Jawa Tengah pada 19 Februari 1965 ini juga merupakan perwira kepolisian dengan karier mentereng. Dia pernah menjabat sebagai Kapolsek Bunguran Timur Natuna, kemudian Kasat Lantas Polres Kepri Barat, Kasatlantas Polresta Pekanbaru, Kasatlantas Polresta Bandar Lampung.
Selanjutnya, dia dipercaya mengemban amanah sebagai Kapolres Bengkalis, Kapolres Dumai, Kapoltabes Yogyakarta, kemudian Dirlantas Polda Kalimantan Selatan, Dirlantas Polda Jawa Barat. Dia kemudian ditarik menjadi Wakakorlantas Polri.
Kariernya semakin melejit, dia diangkat menjadi Kapolda Kalimantan Selatan, kemudian Kakorlantas Polri, Kapolda Sumatera Selatan, Kapolda Jawa Barat pada 2017. Dua tahun menjadi orang nomor satu di Polda Jawa Barat, dia mendapat promosi jabatan menjadi Kabaintelkam Polri dan naik pangkat menjadi Komjen Pol. Sebelum akhirnya menjabat Irwasum Polri hingga purna tugas.
9. Komjen Pol (Purn) Rudy Sufahriadi
Rudy Sufahriadi juga merupakan mantan Kapolda Jawa Barat yang pangkat terakhirnya bintang tiga atau Komjen Pol. Jabatan terakhir Rudi adalah Sekretaris Utama Lemhannas.
Lulusan Akpol 1988 dari satuan Brigade Mobil (Brimob) ini juga tercatat sebagai perwira polisi yang memiliki karier mentereng dan kenyang dengan pengalaman di medan operasi. Dia pernah diterjunkan dalam Operasi Tinombala dan Operasi Madago Raya. Beberapa jabatan strategis yang pernah diembannya antara lain Komandan Peleton Brimob Kie 516 Kelapa Dua pada 1988.
Kemudian, Komandan Kompi Brimob Kelapa Dua, Kanit Reserse Mobile Direktorat Serse Polda Metro Jaya, Danyon A Satuan Brimob Polda Papua, Kapolres Poso pada 2005. Baru dua bulan menjabat Kapolres Poso, Rudy “Gajah” panggilan akrabnya hampir tewas ditembak dua teroris Poso seusai menunaikan Salat Subuh berjamaah di Masjid Raya Poso. Namun, Rudy berhasil menghindari tembakan tersebut.
Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kepala Densus 88 Antiteror Polda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Utara, kemudian Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT. Kapolda Sulawesi Tengah pada 2016 dan Komandan Korps Brimob Polri.
Kariernya terus meningkat, dia diangkat menjadi Asisten Operasi Kapolri, kemudian Kapolda Jawa Barat pada 2019. Setahun kemudian dimutasi menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri, Kapolda Sulawesi Tengah, sebelum akhirnya menjabat sebagai Sekretaris Utama Lemhannas. Jabatan tersebut membuatnya naik pangkat menjadi Komjen Pol.
Selama mengabdi, mereka menduduki sejumlah jabatan penting dan strategis di institusi tersebut. Bahkan beberapa di antaranya hingga kini masih aktif memberikan masukan terhadap kemajuan Polri.
Berdasarkan data yang dihimpun SINDOnews, Rabu (31/7/2024), tercatat ada 9 mantan Kapolda Jawa Barat yang puncak kariernya di kepolisian sampai bintang tiga.
Berikut ini nama-nama Kapolda Jawa Barat yang berkarier hingga pangkat Komjen Pol:
1. Komjen Pol (Purn) Sjachroedin Zainal Pagaralam
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1970 ini merupakan mantan Kapolda Jawa Barat yang mengakhiri pengabdiannya di Polri dengan pangkat terakhir Komjen Pol.Jenderal Polisi kelahiran Tanjung Karang, Lampung pada 7 Februari 1947 pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di Polri. Antara lain, Dansat Lantas Polda Sumbagsel, Kapolres Lampung Selatan dan Bandar Lampung, kemudian Sesdit Lantas Polda Jabar.
Selanjutnya dia diangkat menjadi Wakapolwiltabes Bandung Polda Jabar, kemudian Kapoltabes Palembang Polda Sumbagsel, Direktur Samapta Polda Metro Jaya, Kapolwil Bogor Polda Jabar, Wakapolda Sumsel dan Ketua Inkoppol/Primkoppol.
Kariernya terus meningkat, lululusan PTIK Angkatan XIII kemudian diangkat menjadi Inspektur Pembinaan (Irbin) Itjen Polri, Staf Ahli Kapolri Bidang Manajemen, Direktur Samapta Babinkam Polri, dan Kapolda Sumatera Selatan.
Lulusan Sespimpol ini kemudan dimutasi menjadi Kapolda Jawa Barat selama setahun pada 2000-2001. Sjachroedin yang juga lulusan pendidikan Sesko ABRI Angkatan VIII kemudian diangkat menjadi Deputi Kapolri Bidang Operasi.
Selain di institusi Polri, lulusan Lemhamas KSA VII ini juga pernah menduduki jabatan sipil seperti Gubernur Lampung selama dua periode yakni 2003-2008 dan 2009-2014. Termasuk pernah menjadi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Kroasia pada 2017-2021.
2. Komjen Pol (Purn) Susno Duadji
Pria kelahiran Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel) pada 1 Juli 1954 ini juga tercatat sebagai Perwira Tinggi (Pati) yang mengakhiri masa tugasnya di Polri dengan pangkat terakhir Komjen Pol.Selama mengabdi di Korps Bhayangkara, lulusan Akpol 1977 yang berpengalaman di bidang Reserse ini banyak menduduki jabatan penting di institusi Polri. Dia mengawali kariernya sebagai Pama Polres Wonogiri. Kemudian Kabag Serse Polwil Banyumas, Wakapolres Pemalang, Wakapolresta Yogyakarta, dan Kapolres Maluku Utara.
Susno juga pernah ditugaskan sebagai Hubinter Sdeops Polri (Penugasan di Bosnia), kemudian dimuasi menjadi Kapolres Madiun, selanjutnya Kapolres Malang, Wakapolwitabes Surabaya, Wakasubdit Gaptid Dit Sabhara Polri dan Kabid Kordilum Babinkum.
Kariernya terus meningkat, Susno kemudian diangkat menjadi Kabid Rabkum Div Binkum Polri, Pati Yanma Polri (Wakil Kepala PPATK) dan Kapolda Jawa Barat pada 2008. Tak sampai setahun menjabat sebagai orang nomor satu di Polda Jabar, kariernya semakin moncer.
Susno kemudian mendapat promosi jabatan menjadi Kabareskrim Polri selam setahun pada 2008-2009. Perseteruannya dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga memunculkan istilah Cicak Vs Buaya membuatnya dimutasi menjadi Pati Mabes Polri (Non Job), kemudian Penasehat Koorsahli Kapolri hingga purna tugas.
Meski sudah pensiun, Susno Duadji kerap diminta pendapatnya terkait kasus yang ramai menjadi perbincangan publik seperti, kasus pembunuhan oleh Irjen Pol Ferdy Sambo, kasus dugaan korupsi Tol Mohammed Bin Zayed (MBZ) dan kasus dugaan pembunuhan Ekky dan Vina Cirebon.
3. Komjen Pol (Purn) Suparni Parto
Lulusan Akpol 1980 ini juga merupakan Pati Polri yang purna tugas dengan pangkat terakhir Komjen Pol. Pria kelahiran Magetan, Jawa Timur 7 September 1956 ini berpengalaman di bidang Intelijen.Selama mengabdi di Korps Bhayangkara, dia pernah menjabat sebagai Kanit IPP Dit IPP Polda Nusra, kemudian Kabag IPP Dit. IPP Polda Nusra, Wakapolres Tabanan, Wakapolres Badung, dan Kabag Pammasbang Dit. IPP Polda Kaltim.
Selanjutnya dia dimutasi menjadi Kadit Intelkam Polda Bengkulu, Dirintelkam Polda Bengkulu, Dirintelkam Polda Sulsel, dan Kabag Binwattag Pusdalops Sdeops Mabes Polri. Selanjutnya diangkat menjadi Dirintelkam Polda Metro Jaya, Kapolda Sulteng.
Kariernya semakin moncer, dia diangkat menjadi Dir. A Baintelkam Mabes Polri, Staf Ahli Kepala BIN Bidang Ideologi, Kapolda Jabar pada 2010. Setahun menjabat, dia angkat menjadi Wakabaintelkam Polri dan puncaknya sebagai Kabaintelkam Polri pada 2013 hingga purna tugas.
4. Komjen Pol (Purn) Putut Eko Bayu Seno
Putut Eko Bayu Seno juga merupakan Pati Polri dengan pangkat terakhir Komjen Pol. Lulusan Akpol 1984 ini merupakan jenderal polisi yang berpengalaman dalam bindang Lalu Lintas (Lantas).Beberapa jabatan strategis yang pernah diemban pria kelahiran Tulungagung, Jawa Timur (Jatim) ini antara lain PA Staf PTIK, kemudian, Wakasat Sabhara Polresta Manado, selanjutnya Kapolsekta Manado Utara, Kapolsekta Manado Tengah.
Dia kemudian dimutasi menjadi Guru Muda Pusdiklantas Polri, kemudian Kabag Regident Ditlantas Polda Jambi, Pamen Polda Jambi, Kabag Tatib Lantas Ditlantas Polda Jatim, Kabag Regident Lantas Ditlantas Polda Jatim. Kariernya terus menanjak, dia diangkat menjadi Kapolres Situbondo, kemudian dimutasi menjadi Kapolres Jember dan Koorspripim Polda Jatim
Dia kemudian dipercaya menjadi Pamen Desumdaman Polri sebagai Ajudan Presiden RI. Dari situ, kariernya semakin moncer, dia diangkat menjadi Wakapolda Metro Jaya, Kapolda Banten, Kapolda Jabar pada 2011. Setahun kemudian dia dimutasi menjadi Kapolda Metro Jaya, Kabaharkam Polri dan puncaknya sebagai Irwasum Polri pada 2017.
5. Komjen Pol (Purn) Suhardi Alius
Pria kelahiran 10 Mei 1962 ini adalah mantan Kapolda Jawa Barat dengan pangkat terakhir Komjen Pol. Jabatan terakhir Suhardi Alius adalah Analis Kebijakan Utama Bareskrim Polri.Lulusan Akpol 1985 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Selama meniti kariernya di Korps Bhayangkara, pria yang berdarah Minang banyak menduduki jabatan strategis yakni, Wakasat Sabhara Polres Bandung, kemudian Kapolsek Cimahi Polres Bandung, Kapuskodalops Polres Tapanuli Selatan, Kapuskodalops Polres Langkat.
Dia kemudian dipercacaya menjadi Sespri Kapolri pada 2001, kemudian Wadirreskrimum Polda Metro Jaya, Kapolres Metro Depok, Penyidik Utama Dit II/Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Kapolres Metro Jakarta Barat dan Dirreskrimum Polda Metro Jaya.
Kariernya semakin cemerlang, dia selanjutnya dipercaya menjadi Dirtipidter Bareskrim Polri, Wakapolda Metro Jaya, Kadivhumas Polri dan selanjutnya Kapolda Jawa Barat pada 2013. Pada tahun yang sama dia diangkat menjadi Kabareskrim Polri, kemudian Sestama Lemhannas RI, Kepala BNPT RI, Analis Kebijakan Utama Bareskrim Polri dan kini menjadi Komisaris Utama Taspen.
6. Komjen Pol (Purn) M. Iriawan
M Iriawan merupakan mantan Kapolda Jawa Barat dengan pangkat terakhir Komjen Pol. Dia tercatat sebagai lulusan Akpol 1984 yang berpengalaman dalam bidang Reserse.Pria kelahiran Jakarta 31 Maret 1962 ini merupakan perwira Polri yang memiliki karier cukup cemerlang hingga kini. Berbagai jabatan strategis di Polri pernah diembannya yakni, Kapolsek Sanur, kemudian Kapolsek Metro Sawah Besar, Wakapolres Metro Tangerang, selain itu Kapolres Tegal. Dia kemudian diangkat menjadi Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya, Dir Reskrimum Polda Metro Jaya dan Dirbinmas Baharkam Polri.
Karier dan jabatannya semakin mentereng, dia kemudian diangkat menjadi Kapolda NTB. Setahun kemudian dimutasi menjadi Kapolda Jawa Barat. Dua tahun bertugas dia diangkat menjadi Kadivkum Polri. Kemudian Kadiv Propam Polri dan Kapolda Metro Jaya. Asisten Operasi Kapolri, Sekretaris Utama Lemhannas.
7. Komjen Pol (Purn) Moechgiyarto
Moechgiyarto merupakan mantan Kapolda Jawa Barat dengan pangkat terakhir bintang tiga atau Komjen Pol. Lulusan Akpol 1986 dari satuan Reserse ini merupakan lulusan terbaik dan peraih Adhi Makayasa. Selama mengabdi di Korps Bhayangkara dia pernah menjabat sebagai Wakapolsekta Klojen Resta Malang pada 1986, kemudiankapolsek Kedungkandang, Pamen Mabes Polri 1998, Kapolres Pemalang, Kapolres Sleman. Dia kemudian dipercaya menjadi Wadirreskrim Polda DIY, kemudian Dirnarkoba Polda DIY.
Dari Polda DIY, dia dimutasi menjadi Kapoltabes Pekanbaru, Kapolda NTB, selanjutnya Kadivkum Polri, Kapolda Jabar pada 2015. Setahun kemudian dia diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya, kemudian, Kalemdikpol, Kalemdiklat Polri. Dia kemudian diangkat menjadi Kabaharkam Polri, Irwasum Polri, dan terakhir sebagai Analis Kebijakan Utama Baharkam Polri.
8. Komjen Pol (Purn) Agung Budi Maryoto
Agung Budi Maryoto juga merupakan mantan Kapolda Jawa Barat yang pangkat terakhirnya bintang tiga atau Komjen Pol. Lulusan Akpol 1987 ini berpengalaman dalam bidang Lalu Lintas (Lantas).
Jenderal Polisi kelahiran Cilacap, Jawa Tengah pada 19 Februari 1965 ini juga merupakan perwira kepolisian dengan karier mentereng. Dia pernah menjabat sebagai Kapolsek Bunguran Timur Natuna, kemudian Kasat Lantas Polres Kepri Barat, Kasatlantas Polresta Pekanbaru, Kasatlantas Polresta Bandar Lampung.
Selanjutnya, dia dipercaya mengemban amanah sebagai Kapolres Bengkalis, Kapolres Dumai, Kapoltabes Yogyakarta, kemudian Dirlantas Polda Kalimantan Selatan, Dirlantas Polda Jawa Barat. Dia kemudian ditarik menjadi Wakakorlantas Polri.
Kariernya semakin melejit, dia diangkat menjadi Kapolda Kalimantan Selatan, kemudian Kakorlantas Polri, Kapolda Sumatera Selatan, Kapolda Jawa Barat pada 2017. Dua tahun menjadi orang nomor satu di Polda Jawa Barat, dia mendapat promosi jabatan menjadi Kabaintelkam Polri dan naik pangkat menjadi Komjen Pol. Sebelum akhirnya menjabat Irwasum Polri hingga purna tugas.
9. Komjen Pol (Purn) Rudy Sufahriadi
Rudy Sufahriadi juga merupakan mantan Kapolda Jawa Barat yang pangkat terakhirnya bintang tiga atau Komjen Pol. Jabatan terakhir Rudi adalah Sekretaris Utama Lemhannas.
Lulusan Akpol 1988 dari satuan Brigade Mobil (Brimob) ini juga tercatat sebagai perwira polisi yang memiliki karier mentereng dan kenyang dengan pengalaman di medan operasi. Dia pernah diterjunkan dalam Operasi Tinombala dan Operasi Madago Raya. Beberapa jabatan strategis yang pernah diembannya antara lain Komandan Peleton Brimob Kie 516 Kelapa Dua pada 1988.
Kemudian, Komandan Kompi Brimob Kelapa Dua, Kanit Reserse Mobile Direktorat Serse Polda Metro Jaya, Danyon A Satuan Brimob Polda Papua, Kapolres Poso pada 2005. Baru dua bulan menjabat Kapolres Poso, Rudy “Gajah” panggilan akrabnya hampir tewas ditembak dua teroris Poso seusai menunaikan Salat Subuh berjamaah di Masjid Raya Poso. Namun, Rudy berhasil menghindari tembakan tersebut.
Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kepala Densus 88 Antiteror Polda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Utara, kemudian Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT. Kapolda Sulawesi Tengah pada 2016 dan Komandan Korps Brimob Polri.
Kariernya terus meningkat, dia diangkat menjadi Asisten Operasi Kapolri, kemudian Kapolda Jawa Barat pada 2019. Setahun kemudian dimutasi menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri, Kapolda Sulawesi Tengah, sebelum akhirnya menjabat sebagai Sekretaris Utama Lemhannas. Jabatan tersebut membuatnya naik pangkat menjadi Komjen Pol.
(cip)