Kementan Kembangkan Varietas Padi Cakrabuana di Merauke, Adaftif terhadap Perubahan Iklim

Rabu, 24 Juli 2024 - 12:21 WIB
loading...
Kementan Kembangkan...
Mentan Andi Amran Sulaiman mendorong secara masif pengembangan varietas unggul padi Cakrabuana Agritan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong secara masif pengembangan varietas unggul padi Cakrabuana Agritan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Varietas ini disebut adaptif perubahan iklim dan memiliki produktivitas tinggi, sehingga penggunaannya diyakini mampu meningkatkan hasil produksi petani.

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah yang saat ini fokus melakukan akselerasi produksi beras untuk menghindari ancaman krisis pangan yang melanda banyak negara di dunia.

"Ini bagus sekali, subur sekali, ini luar biasa, potensinya. Kita uji coba varietas Cakrabuana, potensi produksinya hingga 9-10 ton per hektare. Ini kita kembangkan di Merauke, nantinya untuk 1 juta hektare,” kata Mentan Amran saat mengunjungi lokasi kunjungan kerja Presiden RI di Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Rabu (24/7/2024).

Mentan Amran menjelaskan, penanaman varietas Cakrabuana di Merauke telah melalui uji coba dan menunjukkan hasil yang maksimal meski diimplementasikan di lahan rawa. Varietas padi ini memiliki kemampuan adaptasi yang baik, menjadikannya pilihan ideal bagi petani, terutama saat pemerintah tengah membidik Merauke sebagai lumbung pangan di Indonesia Timur.

"Bapak Presiden mendukung penuh pengembangan padi di Merauke dengan teknologi, full mekanisasi, dan benih unggul. Varietas ini bisa menghasilkan hingga 10 ton per hektare," ujar Amran.

Sekretaris Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Haris Syahbuddin menambahkan, selain produktivitas tinggi, umur tanaman yang cepat merupakan keunggulan lain dari varietas Cakrabuana, sehingga cocok untuk peningkatan indeks pertanaman.

"Varietas Cakrabuana Agritan, milik Kementerian Pertanian, memiliki potensi 10,2 ton per hektare. Di Merauke, bisa mencapai 8 ton lebih per hektare. Varietas ini juga lebih genjah 10 hari dibandingkan dengan varietas lain,” jelas Haris.

Haris juga menyoroti ketahanan varietas ini terhadap hama dan penyakit, serta mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan, seperti kekeringan dan banjir. Petani di sekitar Merauke sangat antusias dengan varietas ini.

"Varietas ini terbukti tahan terhadap penyakit blas, sehingga petani memiliki cukup waktu untuk mengelola ketersediaan air, terutama saat musim kering. Banyak petani yang meminta Cakrabuana,” ungkap Haris.

Implementasi varietas Cakrabuana di berbagai daerah, termasuk Merauke, telah menunjukkan hasil yang positif. Petani yang menanam varietas ini melaporkan peningkatan hasil panen yang signifikan. Selain berkontribusi pada peningkatan produksi padi nasional, pengembangan varietas ini diharapkan dapat berdampak langsung pada peningkatan pendapatan petani dan kesejahteraannya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1280 seconds (0.1#10.140)