Kembangkan Sayap Bisnis, KB Bank Incar 3 Sektor Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - KB Bank terus berupaya mengembangkan sayap bisnisnya, salah satunya dengan menjalin kerja sama dan juga pembiayaan yang berfokus pada tiga sektor utama. Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur KB Bank Tom (Woo Yeul) Lee.
Kepada iNews Media Group, Tom Lee menegaskan akan fokus pada sektor kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), agrikultur, dan juga kesehatan. Hal ini sejalan dengan penerapan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) yang tengah dijalankan oleh KB Bank.
“Kami masuk ke tiga sektor tersebut melalui financing-nya, karena untuk pengadaan barang tentunya dibutuhkan pembiayaan. Nah, kami masuk lewat pembiayaannya. Tidak hanya masuk ke salah satunya saja, tetapi juga membantu semua (pihak yang terlibat) supaya ekosistemnya berjalan dengan baik,” tuturnya, Jumat (11/7/2024).
Sektor Kendaraan Listrik
Sebelumnya, kata Tom, KB Bank telah memberikan fasilitas kredit sejumlah 20 juta Dolar AS, atau lebih dari Rp309 miliar kepada PT Energi Makmur Buana (INVI), yang merupakan anak usaha dari PT Indika Energy.
Fasilitas kredit tersebut diberikan untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik komersial nasional. Antara lain seperti pengadaan Electric Bus untuk Transjakarta dan pembiayaan untuk pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
“Kalau untuk mobil listrik kami kerja sama dengan Indika, sedangkan Hyundai untuk pengadaan mobilnya. Kemudian, untuk perusahaan charging listriknya dari Korea, serta dengan beberapa stakeholder lainnya juga. Kalau untuk mobil listrik persiapannya sudah kami lakukan sejak jauh hari, sekarang kami sudah melihat hasilnya sedikit demi sedikit. Saat ini, kami masuk ke persiapan berikutnya, yaitu pengadaan motor listrik,” tuturnya.
Sektor Agrikultur
Sektor lainnya yang masuk dalam radar bank di bawah naungan KB Financial Group tersebut adalah agrikultur. Tom mengatakan, KB Bank memandang sektor ini memiliki potensi yang begitu besar, mengingat Indonesia merupakan negara agraris dengan suber daya alam yang berlimpah.
“Agrikultur punya potensi untuk maju di Indonesia pada masa depan. Saya yakin Indonesia akan terus tumbuh, juga masyarakat kelas menengah yang akan terus naik. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan taraf hidup para petani,” ucapnya.
Kepada iNews Media Group, Tom Lee menegaskan akan fokus pada sektor kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), agrikultur, dan juga kesehatan. Hal ini sejalan dengan penerapan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) yang tengah dijalankan oleh KB Bank.
“Kami masuk ke tiga sektor tersebut melalui financing-nya, karena untuk pengadaan barang tentunya dibutuhkan pembiayaan. Nah, kami masuk lewat pembiayaannya. Tidak hanya masuk ke salah satunya saja, tetapi juga membantu semua (pihak yang terlibat) supaya ekosistemnya berjalan dengan baik,” tuturnya, Jumat (11/7/2024).
Sektor Kendaraan Listrik
Sebelumnya, kata Tom, KB Bank telah memberikan fasilitas kredit sejumlah 20 juta Dolar AS, atau lebih dari Rp309 miliar kepada PT Energi Makmur Buana (INVI), yang merupakan anak usaha dari PT Indika Energy.
Fasilitas kredit tersebut diberikan untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik komersial nasional. Antara lain seperti pengadaan Electric Bus untuk Transjakarta dan pembiayaan untuk pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
“Kalau untuk mobil listrik kami kerja sama dengan Indika, sedangkan Hyundai untuk pengadaan mobilnya. Kemudian, untuk perusahaan charging listriknya dari Korea, serta dengan beberapa stakeholder lainnya juga. Kalau untuk mobil listrik persiapannya sudah kami lakukan sejak jauh hari, sekarang kami sudah melihat hasilnya sedikit demi sedikit. Saat ini, kami masuk ke persiapan berikutnya, yaitu pengadaan motor listrik,” tuturnya.
Sektor Agrikultur
Sektor lainnya yang masuk dalam radar bank di bawah naungan KB Financial Group tersebut adalah agrikultur. Tom mengatakan, KB Bank memandang sektor ini memiliki potensi yang begitu besar, mengingat Indonesia merupakan negara agraris dengan suber daya alam yang berlimpah.
“Agrikultur punya potensi untuk maju di Indonesia pada masa depan. Saya yakin Indonesia akan terus tumbuh, juga masyarakat kelas menengah yang akan terus naik. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan taraf hidup para petani,” ucapnya.