Inovasi SANPIISAN Bawa Semarang Jadi Satu-satunya Kota di Indonesia yang Raih Penghargaan PBB

Rabu, 26 Juni 2024 - 20:28 WIB
loading...
Inovasi SANPIISAN Bawa...
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menerima secara langsung penghargaan di bidang Inovasi Pelayanan Publik, yakni program inovasi SANPIISAN di Incheon, Korea Selatan, Rabu (26/6/2024). (Foto: dok Pemkot Semarang).
A A A
SEMARANG - Keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam penanganan stunting mendapat apresiasi dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Mewakili pemerintah dan masyarakat Kota Semarang, Wali kota Hevearita Gunaryanti Rahayu menerima secara langsung penghargaan di bidang Inovasi Pelayanan Publik, yakni program inovasi Sayangi Dampingi Ibu Anak Kota Semarang (SANPIISAN) di Incheon, Korea Selatan pada Rabu (26/6/2024).

Penghargaan 2024 United Nations Public Service Awards diserahkan oleh Sekjen PBB dan Menteri Dalam Negeri Korea Selatan kepada Wali Kota Semarang yang akrab disapa mbak Ita.

Tak sendiri, Mbak Ita juga didampingi Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Kota Semarang M Abdul Hakam saat menerima penghargaan.

"Alhamdulillah, Kota Semarang dapat penghargaan dari United Nations atau Perserikatan Bangsa- bangsa dalam acara UN Public Service Forum 2024," ujar Mbak Ita usai menerima penghargaan 2024 UN Public Service Awards di Songdo Convention Center, Incheon, Korea Selatan.

Mbak Ita menyebut, delegasi dari Indonesia berhasil mendapatkan dua penghargaan, pertama inovasi Sistem Informasi Data Indeks Kerentanan (SIDIK) yang berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta inovasi Sayangi Dampingi Ibu Anak Kota Semarang (SANPIISAN) dari Pemerintah Kota Semarang.

"Dari jajaran 13 bendera negara yang hadir di UN Public Service Forum 2024. Indonesia dapat dua penghargaan, yakni dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Pemerintah Kota Semarang. Alhamdulillah, kota Semarang sudah go internasional, tidak kaleng-kaleng penghargaannya langsung dari PBB," katanya.

Inovasi program SANPIISAN merupakan program yang dibuat Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk pengentasan stunting dan menekan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) hingga ibu hamil beresiko. SANPIISAN berisi berbagai layanan dan sub program. Ini merupakan upaya promotif preventif yang dimulai sejak usia remaja dan bagi calon pengantin.

Remaja di Kota Semarang mendapatkan pelayanan promotif preventif yaitu Gen-Hebat (generasi sehat, bugar dan tangguh) melalui program pemberian tablet darah, posyandu remaja, pelayanan kesehatan ramah remaja, penyuluhan kesehatan reproduksi, dan deteksi dini faktor risiko.

Sementara untuk pasangan calon pengantin mendapatkan layanan program Tugu Muda (Calon Pengantin Bugar Produktif Menuju Keluarga Idaman). Setiap pasangan calon pengantin wajib mengikuti edukasi kesehatan reproduksi, KB, perlindungan perempuan dan anak, perkawinan.

Program Tugu Muda adalah hasil kolaborasi antara Dinas Kesehatan Kota Semarang dengan Kantor KUA, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A), Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (Disdalduk KB), serta TP PKK Kota Semarang.

Kegiatan ini dilaksanakan di setiap kecamatan dan calon pengantin berhak mendapatkan sertifikat setelah mengikuti kegiatan Tugu Muda sebagai syarat untuk melakukan pernikahan.

Sementara bagi ibu hamil, ibu nifas, dan bayi akan mendapatkan pendampingan (homecare) oleh petugas Surveilans Kesehatan Ibu dan Anak (Gasurkes KIA) yang akan berkunjung ke rumah klien sebagai upaya preventif dan promotif untuk mencegah kehamilan risiko tinggi. Data semua ibu hamil dan ibu nifas tercatat melalui sistem berbasis android yaitu SiGaspol (Sistem Gasurkes Pelaporan Online).

Selain mendapatkan edukasi serta penyuluhan, ibu hamil-ibu nifas, dan bayi juga dapat mengunduh aplikasi Sayang Bunda melalui Play Store di Android yang memiliki fitur-fitur bermanfaat bagi ibu hamil dan keluarga. Fitur tersebut di antaranya go bumil untuk permintaan pendampingan oleh petugas kesehatan, kalender kehamilan, artikel kesehatan, request penampingan, calling Ambulance Hebat, dan informasi layanan kesehatan di Kota Semarang.

SANPIISAN tidak hanya sebatas pelayanan di ranah fasilitas kesehatan dan masyarakat, namun juga ke perusahaan dengan layanan GEPUK PEPES (Gerakan Peduli Kesehatan Pekerja Perempuan sehat).

Pekerja perempuan di perusahaan yang hamil dan nifas mempunyai bayi mendapatkan keistimewaan berupa cuti hamil/melahirkan, waktu untuk menyusui, ojek ASI, kelas ibu hamil, pemeriksaan kesehatan dan edukasi/konseling kesehatan, serta pelayanan KB.

Dari sisi pembiayaan kesehatan di masyarakat, ibu dan bayi mendapatkan layanan UHC (Universal Health Coverage) yang menjamin pembiayaan persalinan dan perawatan bayi baru lahir.

Mbak Ita berterima kasih kepada Dinas Kesehatan Kota Semarang dan berharap di tahun mendatang dapat kembali meraih penghargaan.

"Matur nuwun Dinas Kesehatan Kota Semarang. Mari lanjutkan dan semoga di tahun 2025 bisa meraih penghargaan kembali di Uzbekistan. Terima kasih seluruh warga masyarakat atas semua support untuk kota Semarang yang semakin kondang," tutur Mbak Ita.
(skr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1779 seconds (0.1#10.140)