Resmikan Antara Heritage Center, Erick Thohir: Jaga Cagar Budaya dan Hadirkan Informasi Berkualitas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Tohir meresmikan Antara Heritage Center (AHC) di Kompleks Antara Pasar Baru, Jakarta Pusat. Peresmian ACH tersebut menjadi ikon baru bagi destinasi wisata sejarah dan jurnalisme.
Dalam kesempatan itu, Erick mengatakan, pembangunan AHC adalah komitmen dalam menjaga heritage bangsa. Erick berharap keberadaan Antara Heritage Center ini bukan hanya menceritakan sejarah, namun juga mampu menciptakan sejarah baru dalam kolaborasi dan inovasi.
"Mari kita jadikan gedung ini sebagai komitmen kita untuk terus berkembang dan berinovasi menghadirkan informasi berkualitas kepada masyarakat, mari kita jaga bersama Heritage ujar Erick saat peresmian, Selasa (14/5/2024).
Selain menjadi ikon baru destinasi wisata sejarah dan jurnalisme di Kota Jakarta, AHC juga menjadi wadah bagi insan Antara menghasilkan produk informasi yang mendidik, mencerahkan, memberdayakan, dan membangkitkan nasionalisme.
Selain itu, Antara juga bisa dijadikan sebagai sentra strategis oleh berbagai elemen di negeri ini untuk bisa meningkatkan kemampuan terkait dengan penyebaran informasi. Apalagi Antara memiliki lembaga pelatihan jurnalistik dan kehumasan yakni Lembaga Pendidikan ANTARA (LPA).
Direktur Utama (Dirut) Perum LKBN Antara Akhmad Munir mengatakan, Antara Heritage Center diharapkan mewarnai keragaman destinasi wisata bernuansa jurnalisme di Indonesia.
"Kami berharap hadirnya AHC ini bisa menjadi inspirasi dan mengantarkan Antara sebagai media massa pertama yang menjadi destinasi wisata di Indonesia," katanya.
Kompleks AHC merupakan bangunan cagar budaya yang baru saja rampung direvitalisasi. AHC termasuk dalam bangunan cagar budaya kelas A yang menjadi salah satu bagian dari Weltevreden (kawasan tempat tinggal utama orang-orang Eropa di pinggiran Batavia, Hindia Belanda, yang berjarak kurang lebih 10 kilometer dari Batavia lama ke arah selatan).
Kawasan gedung ini merupakan saksi sejarah termasuk tempat pertama kali Proklamasi kemerdekaan digaungkan ke seluruh penjuru dunia. Gedung ini juga telah melewati masa perjuangan yang tidak sederhana dan per tahun 2024 umurnya telah mencapai 107 tahun.
"Pada pagi ini kita bisa bersama-sama menjadi saksi, Insyaallah Antara akan terus bersama Bangsa Indonesia ini mengawal perjalanan sejarah persis sama ketika Antara menyebarkan kemerdekaan RI ke seluruh mancanegara," ujarnya.
Kompleks Antara Heritage Center terdiri dari Griya Aneta dan Graha Antara. Griya Aneta dibangun oleh seorang raja media asal Hindia Belanda, Dominique Willem Barrety pada 1917.
Gedung ini kemudian menjadi Kantor Berita Belanda Aneta dan beralih kepemilikan ke Kantor Berita Antara pada 1962 ketika Presiden Soekarno menguatkan posisi dan memastikan kantor berita Aneta dan kantor berita Jepang Domei di Pasar Baru menjadi milik Kantor Berita Antara.
Kedua gedung itu telah direvitalisasi menjadi Antara Heritage Center dengan berbagai fasilitas dan ruangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini tanpa menghilangkan sisi sejarah dan maknanya sejak puluhan tahun lalu.
Sejumlah fasilitas dan ruangan di AHC di antaranya, Ruang Rapat Adinogoro, Ruang Rapat Kolaborasi, Museum Antara, Galeri 1, Galeri 2, Loby Utama Adam Malik, Ruang Atelier, Selasar Taman Langit, Taman Langit 1, dan Taman Langit 2.
Pada kesempatan itu, Menteri BUMN Erick Tohir didampingi jajaran Direksi Perum LKBN Antara dan sejumlah tamu undangan meninjau pameran foto di Galeri 1 dan 2, serta mengunjungi sejumlah ruangan dan fasilitas gedung.
Dalam kesempatan itu, Erick mengatakan, pembangunan AHC adalah komitmen dalam menjaga heritage bangsa. Erick berharap keberadaan Antara Heritage Center ini bukan hanya menceritakan sejarah, namun juga mampu menciptakan sejarah baru dalam kolaborasi dan inovasi.
"Mari kita jadikan gedung ini sebagai komitmen kita untuk terus berkembang dan berinovasi menghadirkan informasi berkualitas kepada masyarakat, mari kita jaga bersama Heritage ujar Erick saat peresmian, Selasa (14/5/2024).
Selain menjadi ikon baru destinasi wisata sejarah dan jurnalisme di Kota Jakarta, AHC juga menjadi wadah bagi insan Antara menghasilkan produk informasi yang mendidik, mencerahkan, memberdayakan, dan membangkitkan nasionalisme.
Selain itu, Antara juga bisa dijadikan sebagai sentra strategis oleh berbagai elemen di negeri ini untuk bisa meningkatkan kemampuan terkait dengan penyebaran informasi. Apalagi Antara memiliki lembaga pelatihan jurnalistik dan kehumasan yakni Lembaga Pendidikan ANTARA (LPA).
Direktur Utama (Dirut) Perum LKBN Antara Akhmad Munir mengatakan, Antara Heritage Center diharapkan mewarnai keragaman destinasi wisata bernuansa jurnalisme di Indonesia.
"Kami berharap hadirnya AHC ini bisa menjadi inspirasi dan mengantarkan Antara sebagai media massa pertama yang menjadi destinasi wisata di Indonesia," katanya.
Kompleks AHC merupakan bangunan cagar budaya yang baru saja rampung direvitalisasi. AHC termasuk dalam bangunan cagar budaya kelas A yang menjadi salah satu bagian dari Weltevreden (kawasan tempat tinggal utama orang-orang Eropa di pinggiran Batavia, Hindia Belanda, yang berjarak kurang lebih 10 kilometer dari Batavia lama ke arah selatan).
Kawasan gedung ini merupakan saksi sejarah termasuk tempat pertama kali Proklamasi kemerdekaan digaungkan ke seluruh penjuru dunia. Gedung ini juga telah melewati masa perjuangan yang tidak sederhana dan per tahun 2024 umurnya telah mencapai 107 tahun.
"Pada pagi ini kita bisa bersama-sama menjadi saksi, Insyaallah Antara akan terus bersama Bangsa Indonesia ini mengawal perjalanan sejarah persis sama ketika Antara menyebarkan kemerdekaan RI ke seluruh mancanegara," ujarnya.
Kompleks Antara Heritage Center terdiri dari Griya Aneta dan Graha Antara. Griya Aneta dibangun oleh seorang raja media asal Hindia Belanda, Dominique Willem Barrety pada 1917.
Gedung ini kemudian menjadi Kantor Berita Belanda Aneta dan beralih kepemilikan ke Kantor Berita Antara pada 1962 ketika Presiden Soekarno menguatkan posisi dan memastikan kantor berita Aneta dan kantor berita Jepang Domei di Pasar Baru menjadi milik Kantor Berita Antara.
Kedua gedung itu telah direvitalisasi menjadi Antara Heritage Center dengan berbagai fasilitas dan ruangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini tanpa menghilangkan sisi sejarah dan maknanya sejak puluhan tahun lalu.
Sejumlah fasilitas dan ruangan di AHC di antaranya, Ruang Rapat Adinogoro, Ruang Rapat Kolaborasi, Museum Antara, Galeri 1, Galeri 2, Loby Utama Adam Malik, Ruang Atelier, Selasar Taman Langit, Taman Langit 1, dan Taman Langit 2.
Pada kesempatan itu, Menteri BUMN Erick Tohir didampingi jajaran Direksi Perum LKBN Antara dan sejumlah tamu undangan meninjau pameran foto di Galeri 1 dan 2, serta mengunjungi sejumlah ruangan dan fasilitas gedung.
(cip)