Kisah Pedagang Bakso Keliling Naik Haji Setelah Nabung Selama 12 Tahun
loading...
A
A
A
BOYOLALI - Pedagang bakso bakar di Bandara Adi Sumarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Luqman merasa bersyukur bisa menunaikan ibadah haji tahun ini. Impiannya ke Tanah Suci tercapai setelah menunggu selama 12 tahun.
"Tahun 2012 (mulai menabung). (Dari) Jualan bakso bakar di bandara," kata Luqman, warga Dukuh Lemah Abang, Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, dalam tayangan di iNews TV dikutip, Jumat (10/5/2024).
Setiap pagi Luqman dibantu istri serta keponakannya menyiapkan dagangan mulai dari membuat tusukan bakso hingga menata dagangan dalam kotak jualan di atas motor. Sudah lebih dari 12 tahun Luqman berjualan bakso bakar. Awalnya ia berjualan dengan berkeliling dari desa ke desa. Namun saat ini ia lebih memilih mangkal di seputaran Bandara Adi Sumarmo yang ramai.
Berkat niat, doa, serta ketekunannya itu, Luqman berhasil menyisihkan uang dari Rp50.000 hingga Rp100.000 setiap hari. Setelah 12 tahun menabung, akhirnya pria berusia 35 tahun ini bisa berangkat haji tahun ini.
"Menabung dan menyisihkan Rp50.000 sampai dengan Rp100.000 per jualan," kata Luqman.
Karena keterbatasan uang yang dimiliki, Luqman berangkat sendiri tanpa didampingi istri. Luqman mengaku sudah siap semua untuk menunaikan ibadah haji. Dia juga telah mengikuti seluruh bimbingan yang diselenggarakan oleh Kemenag setempat dan untuk melatih fisik setiap hari selalu menyempatkan diri berolahraga jalan-jalan.
Untuk uang saku, Luqman juga menabung uang koin di bambu. Setelah dipecahkan bambu tersebut, Luqman bisa mengantongi sekitar Rp3 juta. "Untuk sangu alhamdulillah menabung di celengan bambu. Dari uang-uang koin, ya antara Rp3 jutaan lebih untuk sangu," kata Luqman.
"Tahun 2012 (mulai menabung). (Dari) Jualan bakso bakar di bandara," kata Luqman, warga Dukuh Lemah Abang, Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, dalam tayangan di iNews TV dikutip, Jumat (10/5/2024).
Setiap pagi Luqman dibantu istri serta keponakannya menyiapkan dagangan mulai dari membuat tusukan bakso hingga menata dagangan dalam kotak jualan di atas motor. Sudah lebih dari 12 tahun Luqman berjualan bakso bakar. Awalnya ia berjualan dengan berkeliling dari desa ke desa. Namun saat ini ia lebih memilih mangkal di seputaran Bandara Adi Sumarmo yang ramai.
Berkat niat, doa, serta ketekunannya itu, Luqman berhasil menyisihkan uang dari Rp50.000 hingga Rp100.000 setiap hari. Setelah 12 tahun menabung, akhirnya pria berusia 35 tahun ini bisa berangkat haji tahun ini.
"Menabung dan menyisihkan Rp50.000 sampai dengan Rp100.000 per jualan," kata Luqman.
Karena keterbatasan uang yang dimiliki, Luqman berangkat sendiri tanpa didampingi istri. Luqman mengaku sudah siap semua untuk menunaikan ibadah haji. Dia juga telah mengikuti seluruh bimbingan yang diselenggarakan oleh Kemenag setempat dan untuk melatih fisik setiap hari selalu menyempatkan diri berolahraga jalan-jalan.
Untuk uang saku, Luqman juga menabung uang koin di bambu. Setelah dipecahkan bambu tersebut, Luqman bisa mengantongi sekitar Rp3 juta. "Untuk sangu alhamdulillah menabung di celengan bambu. Dari uang-uang koin, ya antara Rp3 jutaan lebih untuk sangu," kata Luqman.
(abd)