Kepala BPIP: Tak Ada Alasan Menunda-nunda Pendidikan Pancasila untuk Diajarkan

Senin, 06 Mei 2024 - 21:06 WIB
loading...
Kepala BPIP: Tak Ada...
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi kembali mengingatkan kepada satuan pendidikan dan perguruan tinggi untuk segera mengimplementasikan BTU Pendidikan Pancasila. Foto/BPIP
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) , Yudian Wahyudi kembali mengingatkan kepada satuan pendidikan dan perguruan tinggi untuk segera mengimplementasikan Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila . Implementasi ini di tingkat dasar sampai perguruan tinggi di Indonesia.

Menurutnya, tidak ada alasan untuk menunda-nunda karena dalam peraturan pemerintah dan berdasarkan surat keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sudah ditegaskan Pendidkan Pancasila sebagai muatan wajib.



"Saya kembali menegaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pancasila merupakan muatan wajib dalam kurikulum setiap jenjang pendidikan," ujarnya saat keynote speaker sekaligus membuka Olimpiade PPKN 13 Tingkat Nasional di Universitas Negeri Riau, Provinsi Riau, Senin, (6/5/2024).

Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 026.C/H/P/2023 tentang Penetapan Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila juga menegaskan untuk segera diimplementasikan.

"Oleh karena itu, kita berharap kegiatan ini menjadi sarana untuk memaksimalkan pengimplementasikan BTU Pendidikan Pancasila di satuan pendidikan kita," harapnya.

Kepala BPIP juga menjelaskan tujuan utama dari implementasi BTU Pendidikan Pancasila ini adalah agar para pemangku kepentingan kembali menghadirkan materi pendidikan Pancasila yang sesuai dengan fakta sejarah kelahiran, perumusan, dan penetapan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, pandangan hidup bangsa, dan falsafah dasar bangsa.

"Keputusan Mendikbudristek ini secara jelas mengubah mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi Pendidikan Pancasila," tegasnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Edi Rusma Dinata mengapresiasi kepada BPIP dan Universitas Negeri Riau yang sudah peduli dengan pendidikan terutama tentang penguatan karakter Pancasila.

"Saat ini pendidikan Indonesia sangat maju, maka dengan kolaborasi dan gotong royong ini, kita lebih memajukan Pendidikan Pancasila," paparnya.

Pihaknya juga mengatakan kegiatan tersebut merupakan memiliki peran besar dalam mewujudkan tujuan bangsa yaitu ikut membantu mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Generasi muda sangat penting dalam membangun kebinekaan. Persatuan, nasionalisme melalui Pendidikan Pancasila," katanya.

Kegiatan dengan tema "Melalui Olimpiade PPKn 13 Memperkuat Pondasi Harmoni Kebhinekaan & Moral Guna Menciptakan Generasi Emas yang Berkepribadian Pancasila" ini juga mendapatkan apresiasi dari pihak kampus.

Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unri, Jimmy Copriady mewakili Rektor Unri melaporkan kegiatan tersebut diikuti ratusan peserta tingkat SMA sampai perguruan tinggi se-Indonesia.

"Ini merupakan kesempatan anak-anak untuk menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.



Ia bahkan mengakui anak anak saat ini harus memiliki soft skill dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara dengan niliai-nilai Pancasila.

"Saya juga minta kepada mahasiswa untuk terus menginternalisasi nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," paparnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1135 seconds (0.1#10.140)