Jadi Pintu Gerbang IKN, Kampus ULM Diminta Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Kamis, 02 Mei 2024 - 21:58 WIB
loading...
Jadi Pintu Gerbang IKN,...
Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Selatan diminta menjadi kampus ketahanan pangan nasional, pusat penelitian lahan basah, dan mangrove dunia. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Selatan diminta menjadi kampus ketahanan pangan nasional, pusat penelitian lahan basah, dan mangrove dunia. Sebab, kampus tersebut nantinya menjadi pintu gerbang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Pernyataan itu diungkap Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia saat kuliah umum di Universitas Lambung Mangkurat. Kuliah umum yang dihadiri 1.500 peserta itu mengangkat tema “Potensi Investasi di Ibu Kota Negara (IKN) dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional.”

“Jadi perintah Pak Rektor tadi, saya akan ketemu Menteri Pertanian dan Menteri LHK agar rencana tersebut segera dieksekusi untuk kebaikan kampus,” katanya, Kamis (2/5/2024)



Menurut Bahlil yang juga mantan Ketua Umum HIPMI tersebut, perpindahan IKN ke Kalimantan akan menjadikan manfaat secara ekonomi bagi daerah-daerah penyangga lainnya seperti Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara.

“Jadi ini kita mau pindahin IKN yang dapat manfaatnya siapa? Pertama Kalimantan, semua Kalimantan menjadi penyangga. Sekarang lihat, pertama ekonomi di Kaltara pasti ke depan akan dapat manfaatnya. Dan ini konsen tata kota yang paling baik, yang dipakai itu 30%, 70% alam. Ini salah satu kota terbaik di dunia. Saya disuruh memimpin investasinya,” ujar Bahlil.



Terkait perencanaan investasi di IKN, Bahlil menjelaskan, klaster pertama investasi yang dipimpinnya memprioritaskan investor atau pengusaha dalam negeri, kemudian klaster kedua diisi oleh investor asing.

“Jangan pusat kotanya diambil oleh asing. Yakin dan percaya pemicu peradaban baru dalam pengelolaan kota dan invesetasi. Di sana kita pake mobil listrik, yang dari PLTA. Indonesia kita bangun di wilayah-wilayah yang bukan hutan. Dan Kalsel itu masuk dalam investasi kurang lebih hampir Rp7 triliun. Kita akan membangun pusat kawasan ekosistem industrialisasi dari batu bara dan kita dorong sektor hilirisasi pertanian dan perkebunan serta kelautan. Kalsel akan menjadi penyangga pertama IKN,” tegas Bahlil.

Sementara itu, Rektor ULM Ahmad Alim Bachri mengatakan, telah merencanakan ULM menjadi kampus ketahanan pangan nasional, pusat penelitian lahan basah, dan mangrove dunia karena keberadaan ULM di Kalimantan Selatan merupakan potensi gerbang utama bagi IKN. Ahmad menjelaskan, dalam perencanaanya bakal dibangun pelabuhan internasional. Selain itu, sebagai kampus ULM diharapkan mampu berperan untuk mengamankan dari sisi lingkungan.

“Bukankah pelabuhan internasional IKN akan berada di Kalsel, ada di Kabupaten Kota Baru yang akan dihubungkan oleh jalan tol yang jarak tempuhnya 1,5 jam dari Kabupaten Penajam Paser Utara, sehingga ULM berupaya untuk mengamankan sisi lingkungan pelabuhan,” kata Ahmad.

Ahmad mengaku sudah mengusulkan ke Kementerian Lingkugan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menguasai lahan magrove seluas 621 hektare untuk dijadikan pusat penelitian lahan basah dan mangrove dunia. “Dengan KLHK kita mengusulkan untuk menguasai lahan mangrove seluas 621 hektare dan informasinya sudah masuk untuk menunggu persetujuan KLHK,” katanya.

Selain menjalin kerja sama dengan Kementerian LHK, Rektor ULM Ahmad Alim Bachri menjelaskan, pihak kampus juga sudah melaksanakan kesepakatan dengan PT Inhutani untuk mengelola lahan seluas 1.700 hektare untuk dijadikan pusat pengembangan pengelolaan usaha pertanian.

“Untuk sementara ULM akan diberikan lahan seluas 1.700 hektare untuk dijadikan pusat pengembangan pengelolaan usaha pertanian secara terintegrasi. Kalau itu bisa diwujudkan ULM akan menjadi pelaku ekspor nasional, karena saat ini terjadi penurunan produksi kopi, dan itu harus dimanfaatkan,” ucapnya.

Seperti diketahui, Universitas Lambung Mangkurat merupakan universitas tertua yang berada di Kalimantan. Kampus ULM saat ini menyandang status sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Badan Layanan Umum (BLU). Saat ini memiliki 11 fakultas yang juga sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya berkarakter enterpreneurship yang unggul berbasis lingkungan lahan basah.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1922 seconds (0.1#10.140)