HUT ke-75 RI, Komisi III DPR: Momen Tingkatkan Kinerja Penegak Hukum
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komisi III DPR Herman Herry menilai peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia adalah momentum untuk meningkatkan kinerja penegak hukum di Tanah Air.
Dia menyampaikan beberapa catatan penegakan hukum. Salah satunya sinergitas aparat penegak hukum di Tanah Air. Sinergitas aparat penegak hukum sudah semakin baik.
"Saya melihat sinergitas antarpenegak hukum semakin baik, yang terkini kita melihat bagaimana Polri, Jaksa, dan KPK bersinergi dalam mengusut kasus Djoko Tjandra. Ke depan, pola-pola seperti ini harus dipertahankan. Setiap penegak hukum harus memahami bahwa kita bekerja dalam kerangka criminal justice system yang terpadu dan terintegrasi," tutur Herman dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/8/2020).
Herman juga menyoroti isu perlindungan hak asasi manusia (HAM) dalam penegakan hukum yang terus menjadi perhatian masyarakat dan para pemerhati hukum. "Ke depan agar perspektif penegakan hukum kita harus selalu mengedepankan prinsip-prinsip humanis dan restoratif," ujar politikus asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.( )
Sebagai ketua komisi yang membidangi hukum, Herman meminta dukungan seluruh elemen masyarakat untuk membantu kerja legislasi dalam menuntaskan sejumlah rancangan undang-undang (RUU). Hal tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja penegakkan hukum di Tanah Air.
"Ke depan Komisi III meminta dukungan segala pemangku kepentingan untuk mendukung beberapa kerja-kerja legislasi yang harapannya dalam membantu dan mendukung peningkatan kinerja penegak hukum, seperti RUU KUHP, RUU PAS, RUU MK, RUU Kejaksaan, RUU Narkotika, dan lain-lain," tandasnya.
Herman juga menyampaikan apresiasinya terhadap Presiden Jokowi yang kembali mengenakan pakaian adat asal NTT saat upacara peringatan ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Sabu NTT saat pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR, Jumat 14 Agustus 2020. “Setelah mengenakan baju adat Sabu di Pidato Kenegaraan, hari ini 17 Agustus Pak Jokowi menggunakan Baju Adat Timor Tengah Selatan. Saya sebagai putra NTT berterima kasih kepada Presiden karena terus mendukung kebudayaan lokal,” kata Herman.( )
Di sisi lain, dia mengajak seluruh elemen bangsa untuk memaknai Kemerdekaan Indonesia sebagai momentum untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang luhur dan berlandaskan Pancasila.
Dia mengatakan, peringatan kemerdekaan Indonesia sebagai energi bagi bangsa Indonesia untuk terus memperkuat persatuan dan kesatuan mewujudkan kebhinekaan.
"Kemerdekaan Indonesia bukanlah pencapaian akhir melainkan perjuangan tanpa henti, mewujudkan cita-cita bangsa yang luhur dan berlandaskan Pancasila, sekaligus sebagai pengingat untuk terus menjaga serta merawat kekayaan alam, keragaman budaya, dan kebinekaan bangsa," tutur Herman.
Herman mengutip pernyataan Bung Karno bahwa Negara Republik Indonesia adalah milik seluruh bangsa dari Sabang sampai Marauke. "Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke," kata Herman mengutip pernyataan Bung Karno.
Dia juga menyerukan agar peringatan kemerdekaan terus membara sebagaimana Bung Karno pernah bilang, Kemerdekaan hanyalah didapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad "Merdeka, merdeka atau mati".
"Saya mengucapkan selamat Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia. Semoga semangat kemerdekaan terus membara dalam diri kita semua, menjadi bahan bakar dan energi yang tak pernah habis mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera," tuturnya.
Dia menyampaikan beberapa catatan penegakan hukum. Salah satunya sinergitas aparat penegak hukum di Tanah Air. Sinergitas aparat penegak hukum sudah semakin baik.
"Saya melihat sinergitas antarpenegak hukum semakin baik, yang terkini kita melihat bagaimana Polri, Jaksa, dan KPK bersinergi dalam mengusut kasus Djoko Tjandra. Ke depan, pola-pola seperti ini harus dipertahankan. Setiap penegak hukum harus memahami bahwa kita bekerja dalam kerangka criminal justice system yang terpadu dan terintegrasi," tutur Herman dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/8/2020).
Herman juga menyoroti isu perlindungan hak asasi manusia (HAM) dalam penegakan hukum yang terus menjadi perhatian masyarakat dan para pemerhati hukum. "Ke depan agar perspektif penegakan hukum kita harus selalu mengedepankan prinsip-prinsip humanis dan restoratif," ujar politikus asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.( )
Sebagai ketua komisi yang membidangi hukum, Herman meminta dukungan seluruh elemen masyarakat untuk membantu kerja legislasi dalam menuntaskan sejumlah rancangan undang-undang (RUU). Hal tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja penegakkan hukum di Tanah Air.
"Ke depan Komisi III meminta dukungan segala pemangku kepentingan untuk mendukung beberapa kerja-kerja legislasi yang harapannya dalam membantu dan mendukung peningkatan kinerja penegak hukum, seperti RUU KUHP, RUU PAS, RUU MK, RUU Kejaksaan, RUU Narkotika, dan lain-lain," tandasnya.
Herman juga menyampaikan apresiasinya terhadap Presiden Jokowi yang kembali mengenakan pakaian adat asal NTT saat upacara peringatan ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Sabu NTT saat pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR, Jumat 14 Agustus 2020. “Setelah mengenakan baju adat Sabu di Pidato Kenegaraan, hari ini 17 Agustus Pak Jokowi menggunakan Baju Adat Timor Tengah Selatan. Saya sebagai putra NTT berterima kasih kepada Presiden karena terus mendukung kebudayaan lokal,” kata Herman.( )
Di sisi lain, dia mengajak seluruh elemen bangsa untuk memaknai Kemerdekaan Indonesia sebagai momentum untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang luhur dan berlandaskan Pancasila.
Dia mengatakan, peringatan kemerdekaan Indonesia sebagai energi bagi bangsa Indonesia untuk terus memperkuat persatuan dan kesatuan mewujudkan kebhinekaan.
"Kemerdekaan Indonesia bukanlah pencapaian akhir melainkan perjuangan tanpa henti, mewujudkan cita-cita bangsa yang luhur dan berlandaskan Pancasila, sekaligus sebagai pengingat untuk terus menjaga serta merawat kekayaan alam, keragaman budaya, dan kebinekaan bangsa," tutur Herman.
Herman mengutip pernyataan Bung Karno bahwa Negara Republik Indonesia adalah milik seluruh bangsa dari Sabang sampai Marauke. "Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke," kata Herman mengutip pernyataan Bung Karno.
Dia juga menyerukan agar peringatan kemerdekaan terus membara sebagaimana Bung Karno pernah bilang, Kemerdekaan hanyalah didapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad "Merdeka, merdeka atau mati".
"Saya mengucapkan selamat Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia. Semoga semangat kemerdekaan terus membara dalam diri kita semua, menjadi bahan bakar dan energi yang tak pernah habis mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera," tuturnya.
(dam)