Upacara Hari Kemerdekaan, Mahfud MD Kenakan Pakaian Khas Madura

Senin, 17 Agustus 2020 - 11:32 WIB
loading...
Upacara Hari Kemerdekaan,...
Menko Polhukam Mahfud MD saat mengikuti upacara Hari Kemerdekaan secara virtual di Kantor Kemenko Polhukam. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengikuti upacara virtual perayaan Kemerdekaan 17 Agustus melalui video Conference dari Kantor Kementerian Politik Hukum dan Keamanan bersama jajaran terbatas dan protokol Covid-19, Senin (17/8/2020).

Saat upacara Mahfud MD didampingi oleh Sekretaris Menko, para deputi, para staf ahli dan staf khusus. Apabila para staf militer mengenakan pakaian dinas saat upacara, Mahfud MD mengenakan baju sakera, pakaian khas Madura.

“Indonesia kan bersatu dalam keberagaman, beragam kedaerahan dan keagamaan. Yang bisa ditunjukkan secara fisik salah satunya dengan busana tradisional, alhamdulilah sekarang saya bisa ikut. Ya saya kan orang Madura, jadi dalam kesempatan baju tradisional ini, saya menggunakan baju khas Madura ini,” tutur Mahfud dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Senin (17/8/2020).

Baju Sakera, menurut dia memiliki makna khusus. Pakaian tersebut terdiri atas baju hitam longgar atau pesa’an dan celana hitam longgar atau gomboran.( h)

Dia menjelaskan, warna hitam melambangkan sikap gagah dan pantang menyerah. Ini merupakan sifat kerja khas dari rakyat Madura. Sedangkan bajunya yang serba longgar melambangkan kebebasan dan keterbukaan orang Madura. Selain itu, bentuk baju yang sederhana melambangkan kesederhanaan.

Kemudian kausnya yang unik dengan motif garis merah putih memperlihatkan sikap tegas dan semangat juang tinggi orang Madura dalam menghadapi segala hal.

“Ini baju khas tukang sate Madura, orang Madura semua bangga Indonesia merdeka. Sekarang semua anak, anak tukang sate, anak petani bawang, kini karena Indonesia merdeka bisa jadi Jenderal, bisa jadi dokter, professor, bisa jadi apa saja. Karena itu kita harus terus mensyukuri nikmat kemerdekaan,” ujar Mahfud berbicara tentang kemerdekaan Indonesia.

Mahfud MD juga menggunakan ikat kepala kain atau oidheng. Ujung simpul berbentuk huruf alif, penanda keesaan tuhan, menunjukkan ketaatan masyarakat Madura sebagai pemeluk agama Islam.( )
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1231 seconds (0.1#10.140)