Korlantas Sebut Tol Bocimi Belum Bisa Digunakan hingga Arus Balik Mudik Lebaran

Senin, 08 April 2024 - 17:26 WIB
loading...
Korlantas Sebut Tol Bocimi Belum Bisa Digunakan hingga Arus Balik Mudik Lebaran
Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengungkapkan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) diperkirakan belum bisa digunakan sampai arus balik mudik Lebaran 2024 nanti. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengungkapkan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) diperkirakan belum bisa digunakan sampai arus balik mudik Lebaran 2024 nanti. Dia menyampaikan hal tersebut selepas memantau kondisi Tol Bocimi melalui helikopter pada Senin (8/4/2024) siang.

Aan mengatakan perbaikan jalur Tol Bocimi tersebut masih dilangsungkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).



"Mungkin kalau kita lihat dalam waktu dekat ini untuk Bocimi yang longsor ini belum bisa kita gunakan untuk arus mudik dan balik," ujar Aan saat ditemui di Command Center KM 29, Cikarang, Jawa Barat.

Kendati demikian, Aan menuturkan pihaknya juga menunggu keputusan dari Kementerian PUPR ihwal kapan waktu yang layak untuk menggunakan kembali akses Tol Bocimi tersebut.

"Tapi nanti kita pastikan lagi, kita lihat dan kita minta masukan dari temen-temen PUPR apa sudah layak digunakan atau tidak," ucap Aan.

Diketahui, Pakar Komunikasi Bencana Muhammad Hidayat mengatakan Tol Bocimi menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat yang rentan terhadap bencana tanah longsor. Ia menjelaskan Tol Bocimi dibangun di perbukitan bergelombang dengan kemiringan lereng bervariasi, mulai landai, hingga agak curam.

"Berdasarkan peta prakiraan gerakan tanah bulan April 2024, lokasi Tol Bocimi masuk dalam zona potensi gerakan tanah menengah-tinggi. Kelapukan tanah yang cukup tebal dan kemiringan lahan yang agak curam, membuat hujan dengan intensitas tinggi dan cukup lama sebagai pemicu terjadinya bencana," jelas Hidayat melalui keterangannya.


"Ada rongga-rongga atau retakan di dalam tanah, yang saat hujan terisi air dan menyebabkan tanah mengembang, lalu mengakibatkan pergerakan tanah," sambung dia.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1641 seconds (0.1#10.140)