Muktamar Pemikiran Santri Nusantara Digelar di Pesantren Krapyak

Rabu, 10 Oktober 2018 - 17:54 WIB
Muktamar Pemikiran Santri Nusantara Digelar di Pesantren Krapyak
Muktamar Pemikiran Santri Nusantara Digelar di Pesantren Krapyak
A A A
JAKARTA - Sebagai rangkaian peringatan Hari Santri 2018, Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Muktamar Pemikiran Santri Nusantara di kompleks Krapyak, Yogyakarta, Rabu-Jumat (10-12/10/2018). Muktamar pertama dengan tema "Islam, Kearifan Lokal dan Tantangan Kontemporer" ini diharapkan menjadi ajang para pemikir pesantren menuangkan gagasan ilmunya dalam beberapa bidang isu.
Tema tersebut sengaja diangkat untuk merespons persoalan kebangsaan dan keagamaan yang sedemikian kompleks. Medan pergulatan wacana sudah semakin meluas seiring menguatnya gerakan radikalisme, ekstremisme hingga ideologi Islam Transnasional yang semakin mendistorsi pemahaman keagamaan muslim Indonesia yang lekat dengan nilai serta kearifan lokal.
Dalam konteks inilah pengarusutamaan pesantren sebagai subkultur perlu ditingkatkan dengan mendayagunakan kaum santri untuk turut serta mengukuhkan identitasnya sebagai agen perubahan sosial, alih-alih sebagai medium transfer pengetahuan. "Berangkat dari tradisi keberagamaan yang moderat sesuai dengan dogma Sunni yang selama ini dianut kalangan pesantren, kaum santri memperkenalkan suatu pemahaman keagamaan yang segar, dinamis, tak terjebak dalam dualisme ifrath dan tafrith, serta mampu mendamaikan kutub tekstualisme di satu sisi dan liberalisme di sisi lain.
Dalam presentasi paper Pemikiran Santri Nusantara ini, ada 170 presentator dari perwakilan pengurus pesantren, mahasiswa, akademisi, peneliti, yang dilaksanakan di komplek pesantren Al-Munawwir dan Ali Maksum. "Dua bulan sebelumnya, dalam Call for Paper ada lebih dari 1000 abstrak paper yang masuk ke meja panitia, namun yang terseleksi hanya sekitar 170 paper saja," kata Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ahmad Zayadi, Rabu (10/10/2018).
Acara muktamar diawali dengan orasi kebudayaan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin selaku keynote speaker. Lalu dilanjutkan 3 panel yang terdiri dari Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Prof Phil Kamaruddin Amin, Duta Besar Inggris Muazzam Malik, Directur Official Leiden University Marrio Ballen, ulama dari Universitas Al Azhar Syekh Bilal Mahmud Ghanim, dan ulama Ma'had Ali Ibrahimy KH Afifuddin Muhadjir.
Dalam kegiatan ini juga digelar Malam Kebudayaan Pesantren dan Festival. Diawali dengan acara Malam Kebudayaan Pesantren yang digelar pada Rabu (10/10/2018) malam di panggung Krapyak Yogyakarta. Acara ini menampilkan Orasi kebudayaan Menteri Agama, Pembacaan puisi para budayawan seperti Gus Hilmy, Romahurmuzy, Abidah El Khaliqie, Sosiawan Leak, Helvy Tiana Rosa, Candra Malik, Inayah Wahid, Habiburrahman El-Shirazy.
Penyanyi musik religi Veve Zulfikar, Komika Dzawin, rapper santri Ikhsan & Danang, paduan suara theme song Hari Santri unjuk gigi menampilkan aksinya di acara Malam Kebudayaan Pesantren itu yang diikuti oleh ribuan santri dan masyarakat umum.
Selain itu diselenggarakan juga Festival Serban & Pegon Kiai di Lapangan Ali Maksum Krapyak. Festival ini hendak menampilkan kepada masyarakat umum tentang beraneka macam benda bersejarah yang biasa dipakai oleh orang-orang pesantren, dan juga memamerkan kitab-kitab karya kiai pesantren yang berbahasa pegon atau lokal.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4583 seconds (0.1#10.140)