BNPB Tuding Penurunan Tanah Biang Kerok Banjir di Semarang

Senin, 18 Maret 2024 - 09:13 WIB
loading...
BNPB Tuding Penurunan Tanah Biang Kerok Banjir di Semarang
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto didampingi Forkopimda Kota Semarang mengunjungi wilayah Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, yang masih terendam banjir, Minggu (17/3/2024). FOTO/DOK.BNPB
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap penyebab banjir Kota Semarang , Jawa Tengah. Salah satunya adalah fenomena penurunan tanah.

"Menurut hasil analisa Badan Geologi, hal itu disebabkan karena wilayah tersebut berada di bawah permukaan laut. Artinya daratannya lebih rendah dari permukaan laut karena dipengaruhi fenomena penurunan tanah atau land subsidence," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam keterangannya, Senin (18/3/2024).

Menurut Suharyanto, ketika daerah itu tergenang air, maka satu-satunya solusi adalah menyedot genangan menggunakan bantuan pompa. "Ini kan lebih rendah dari laut. Tentu saja kalau dibiarkan kan tidak bisa airnya keluar sendiri. Harus disedot menggunakan pompa," katanya.



Suharyanto mengaku telah melihat operasional pompa penyedot air yang disiagakan untuk menguras genangan banjir di wilayah Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Minggu (17/3/2024) kemarin. Kepala BNPB didampingi Wali Kota Semarang Havearita Gunaryati, Dandim 0733/Kota Semarang Kolonel Inf Rahmad Saerodin, dan Kapolresta Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menaiki perahu karet karena memang lokasinya masih tergenang banjir.

Sesampainya di lokasi, Suharyanto beserta rombongan melihat bagaimana pompa air milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) itu dapat dioperasikan secara maksimal. Melihat pengoperasian pompa tersebut, Suharyanto mengapresiasi sinergi yang baik antarlintas instansi dalam upaya menanggulangi bencana banjir secara bersama-sama.

"Saya kira ini sudah bagus ya. Artinya sinergi lintas instansi dalam upaya penanggulangan bencana sudah kita lihat dapat bersinergi dengan baik," katanya.



Kelurahan Trimulyo menjadi wilayah yang hingga hari ini masih tergenang banjir akibat dampak cuaca ekstrem sejak Rabu (13/3/2024), sementara wilayah lain sudah surut dan tidak ada lagi genangan air. Menurut masyarakat setempat yang juga dikonfirmasi oleh BPBD Kota Semarang, wilayah Kelurahan Trimulyo memang sudah menjadi langganan banjir setiap tahun. Jika sudah banjir, maka genangan air akan lama surut.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1095 seconds (0.1#10.140)