Ichsanuddin Noorsy Sebut Pemilu 2024 yang Brutal Menyisakan Luka Keadilan Masyarakat

Rabu, 13 Maret 2024 - 22:33 WIB
loading...
Ichsanuddin Noorsy Sebut...
Pengamat Politik dan Ekonomi, Ichsanuddin Noorsy mengatakan Pemilu Serentak 2024 ini tidak hanya brutal dan kejam tetapi juga meninggalkan luka yang mendalam bagi keadilan di masyarakat. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pengamat Politik dan Ekonomi, Ichsanuddin Noorsy mengatakan Pemilu Serentak 2024 ini tidak hanya brutal dan kejam tetapi juga meninggalkan luka yang mendalam bagi keadilan di masyarakat.

Menurut Noorsy, kecurangan Pemilu Serentak 2024 kali ini menjadi terparah karena melibatkan aparat, dirancang melalui kebijakan, dan meluas tanpa sadar di tengah masyarakat akar rumput. Pola kecurangan tersebut membentuk sebuah pola yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) yang dikendalikan oleh pihak yang berkuasa.

Baca juga: Tim Hukum Ganjar-Mahfud Ajukan Ahli Sosiologi Massa untuk Buktikan Kecurangan Pemilu 2024

"Terlebih adanya pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pelaksanaan Pemilu 2024, di antaranya dirinya akan cawe-cawe, presiden bisa berkampanye," ujar Noorsy, Rabu (13/3/2024).

"Kemudian membagikan bantuan sosial (bansos) secara langsung, kemasan bansos berwarna biru yang identik dengan salah satu paslon, dan aparat memaksa kepala desa untuk mendukung paslon tertentu pada Pilpres 2024," sambung dia.

Mantan wartawan dan komisaris Pelindo II ini menyebut bahwa bukan hanya kecurangan yang bersifat TSM yang terjadi pada Pemilu 2024, juga terjadi politisasi, komersialisasi, dan kriminalisasi.

“Politisasi, komersialisasi, dan kriminalisasi tergelar kasat mata dan orang-orang hanya bicara cara melakukan kecurangan TSM, padahal ini bukan hanya bicara cara," terang Noorsy.

Baginya, upaya pemerintah yang melakukan segala daya dan upaya untuk mempertahankan kekuasaannya hanya sebatas untuk mencari pekerjaan melalui politisasi, komersialisasi, dan kriminalisasi rakyat.

Baca juga: Bawaslu Komitmen Terus Tindak Pelanggaran Pidana Pemilu 2024

"Mereka melakukan ini dalam rangka mencari pekerjaan atau memburu kekuasaaan dengan model politisasi, komersialisasi, dan kriminalisasi,” paparnya yang dikutip dari podcast Abraham Samad Speak Up.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Megawati Sentil Kader...
Megawati Sentil Kader PDIP Babak Belur di Pemilu 2024
Bawaslu Dalami Dugaan...
Bawaslu Dalami Dugaan Kecurangan PSU di Bengkulu Selatan
Putusan Dismissal Sengketa...
Putusan Dismissal Sengketa Pilkada di MK Rampung, 40 Gugatan Lanjut ke Sidang Pembuktian, 270 Kandas
Buka Rapim TNI, Panglima...
Buka Rapim TNI, Panglima Agus Apresiasi Jajarannya Jaga Situasi Kondusif Pemilu 2024
KPU-Bawaslu Jakarta...
KPU-Bawaslu Jakarta Dapat Skor Indeks Kepatuhan Etik Penyelenggara Pemilu Terendah
Ganjar-Mahfud Kalah...
Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres 2024, Megawati: Ini Rekayasa dari Mana Pelajarannya?
Trump akan Dihukum terkait...
Trump akan Dihukum terkait Pemilihan Umum 2020 Jika Tidak Menang Pilpres 2024
Kongres AS Sahkan Kemenangan...
Kongres AS Sahkan Kemenangan Trump dalam Pemilu 2024
Pemilu AS 2024 Mengubah...
Pemilu AS 2024 Mengubah Makna Demokrasi, Berikut 5 Faktanya
Rekomendasi
Mengapa Danau Aral Mengering?
Mengapa Danau Aral Mengering?
Hakim Terkenal Mesir...
Hakim Terkenal Mesir yang Menghukum Mati Ratusan Orang Meninggal akibat Kanker
Inilah 9 Rudal Nuklir...
Inilah 9 Rudal Nuklir Pakistan yang Dapat Lenyapkan India
Berita Terkini
AHY Soroti Tantangan...
AHY Soroti Tantangan dan Peluang Keberlanjutan di Indonesia
3 Pati TNI Resmi Naik...
3 Pati TNI Resmi Naik Pangkat Jadi Bintang 3 di Awal Mei 2025, Ini Daftar Nama dan Profil Singkatnya
Waisak 2025, Menag:...
Waisak 2025, Menag: Momen Menanamkan Kebajikan dan Kebijaksanaan
Inovasi Daerah: Menjawab...
Inovasi Daerah: Menjawab Keterbatasan Fiskal dan Disrupsi Global
Puncak Waisak, Air Umbul...
Puncak Waisak, Air Umbul Jumprit Perkuat Spirit Kejernihan Pikiran Umat Buddha
Tegas! 56 Napi Provokator...
Tegas! 56 Napi Provokator Kerusuhan Lapas Muara Beliti Dipindah ke Nusakambangan
Infografis
Warren Buffett Sebut...
Warren Buffett Sebut Dolar AS Sedang Menuju ke Neraka
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved