Banyuasin Dukung High Value Crop pada Pertanian CSA SIMURP

Jum'at, 14 Agustus 2020 - 14:20 WIB
loading...
Banyuasin Dukung High...
Petani Banyuasin sedang mengamati penggunaan komoditas bernilai tinggi, atau High Value Crop pada pertanian cerdas iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) proyek Strategic Irrigation Modernization And Urgent Rehabilitation Project (Simurp).
A A A
BANYUASIN - Penyuluh Pertanian di Banyuasin, Sumatera Selatan, mendukung penggunaan komoditas bernilai tinggi, atau High Value Crop pada pertanian cerdas iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) proyek Strategic Irrigation Modernization And Urgent Rehabilitation Project (Simurp).

Penggunaan High Value Crop dilakukan dengan mempertimbangkan permintaan pasar, harga, juga permintaan konsumen dan varietas yang adaptif pada kondisi setempat. Yang tentunya mempunyai nilai ekonomi tinggi dan memberikan nilai tambah dan pendapatan petani di sekitar Proyek SIMURP.

Salah satu High Value Crop yang dapat ditanam petani dan memiliki nilai ekonomis tinggi, serta merupakan komoditas primadona pasar adalah cabe. Kebutuhan cabe selalu meningkat dari tahun ke tahun sehingga dapat ditanam oleh petani untuk menambah pendapatannya.

Pemilihan benih/varietas cabe perlu dilakukan dengan mempertimbangkan permintaan pasar (rasa, warna, penampakan, ukuran) tahan terhadap serangan OPT serta cocok/adaptif pada kondisi setempat.

Materi High Value Crop merupakan salah satu paket Pelatihan Training Of Trainer (TOT) CSA yang dilakukan secara tatap muka menggunakan protokol kesehatan pada 10-14 Agustus 2020. Kegiatan ini dibuka Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan.

Menurut Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Leli Nuryati, SIMURP harus mendukung kegiatan Kostratani. “Dukungan terhadap Kostratani harus dilakukan untuk mewujudkan Kostratani sebagai pusat pembangunan pertanian dan sebagai pusat data dan informasi,” tutur Leli Nuryati.

Menurut Menteri Pertanian, SIMURP dilakukan untuk mendukung program utama Kementan melalui pengembangan Kostratani. “Oleh karena itu, dalam pengembangan Kostratani jangan hanya menunggu bantuan datang. Tetapi, kita juga harus mampu menggerakkan Kostratani dalam kondisi apapun untuk membantu peningkatan produksi dan pendapatan petani,” tutur Menteri SYL.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi. “Daerah melalui Dinas Pertanian Provinsi (Kostrawil) dan Kabupaten (Kostrada) harus bersama-sama mendorong BPP sebagai BPP Kostratani dalam mengoptimalkan peranan dan fungsinya sebagai pusat pembangunan pertanian,” katanya.

Di Sumatera Selatan, ToT CSA SIMURP menghadirkan narasumber Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Provinsi Sumsel dan Para Fasilitator TOT meliputi Penyuluh Pertanian, Dosen, Guru danWidyaiswara.

Karang Agung Ilir, dipilih sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Banyuasin yang akan menjadi percontohan penerapan pertanian CSA seluas 9.700 ha dalam empat tahun ke depan. (SM/NF)
(alf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Rekomendasi
Dukung Garuda Muda di...
Dukung Garuda Muda di Laga Afghanistan vs Indonesia, Streaming di VISION+
Gara-gara Tolak David...
Gara-gara Tolak David Benavidez, Dmitry Bivol Untung Besar
Sehari di Uranus Diklaim...
Sehari di Uranus Diklaim Melebihi Waktu 24 Jam di Bumi
Berita Terkini
198.727 Jemaah Reguler...
198.727 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji 1446 H
1 jam yang lalu
Menko Polkam Budi Gunawan...
Menko Polkam Budi Gunawan Dampingi Presiden Prabowo Temui Megawati Soekarnoputri
2 jam yang lalu
Tiba di Ankara, Prabowo...
Tiba di Ankara, Prabowo Langsung Disambut Langsung Erdogan
4 jam yang lalu
4 Brigjen Pol Dipromosikan...
4 Brigjen Pol Dipromosikan Jadi Direktur di Internal Polri usai Kenaikan Pangkat Maret 2025
5 jam yang lalu
TASPEN Imbau Seluruh...
TASPEN Imbau Seluruh Peserta untuk Lindungi Data Pribadi
12 jam yang lalu
Kolaborasi Kelas Dunia:...
Kolaborasi Kelas Dunia: Prof Deby Vinsky Gandeng Swiss Biotech dan REYOU Switzerland
13 jam yang lalu
Infografis
Mengapa Taiwan Khawatir...
Mengapa Taiwan Khawatir akan Diinvasi China pada 2027?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved