Rektor Unhan Kukuhkan Supartono sebagai Guru Besar Ilmu Pertahanan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian, mengukuhkan Laksamana Muda TNI Supartono, sebagai Guru Besar Ilmu Pertahanan bidang Teknologi Pertahanan, di Kampus Unhan Sentul, Bogor pada Kamis, 13 Agustus 2020.
Pengukuhan Guru Besar tersebut adalah kali ketiga sejak Presiden Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono dikukuhkan pertama kali pada 2014 kemudian KSAL Laksamana TNI (Purn) Marsetio pada 2018. ”Patut disyukuri bahwa pengukuhan Guru Besar Ilmu Pertahanan untuk ketiga kalinya semakin mempercepat pencapaian visi Unhan sebagai World Class Defense University pada 2024. Sebagian dosen tetap Unhan saat ini juga segera menyusul menjadi guru besar ilmu pertahanan,” ujar Octavian dalam keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Jumat (14/8/2020). (Baca juga: SBY Dapat Gelar Guru Besar Ilmu Ketahanan Nasional dari Unhan)
Perwira Tinggi (Pati) TNI AL yang pernah menjabat sebagai Danseskoal ini mengatakan, bertambahnya guru besar bagi Unhan patut disyukuri bersama karena mutu dan eksistensi Unhan semakin unggul guna menjawab kompleksitas tantangan perguruan tinggi dalam mencetak generasi bangsa berkualitas.
Sementara itu, dalam orasi ilmiahnya Laksamana Muda TNI (Purn) Supartono memaparkan pentingnya manajemen pemberdayaan pulau-pulau kecil terluar dalam meningkatkan pertahanan dan keamanan. ”Pemerintah Indonesia telah menjabarkan lima tujuan manajemen yang akan dicapai yaitu meningkatnya kesejahteraan masyarakat pesisir, meningkatnya peran sektor kelautan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, peningkatan gizi masyarakat melalui peningkatan daya dukung konsumsi ikan, dan peningkatan peran laut sebagai pemersatu bangsa,” ucapnya. (Baca juga: Unhan Kembali Cetak Profesor, Sekaligus Buka Prodi Doktoral)
Sedangkan strategi pemberdayaan, kata dia, meliputi peningkatkan kesejahteraan penduduk lokal setempat di mana mekanisme pemberdayaannya perlu dilakukan secara terintegrasi antara pemberdayaan potensi ekonomi dengan kepentingan pertahanan negara dan keamanan nasional.
Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Laksamana Muda TNI Supartono, sebagai Guru Besar Ilmu Pertahanan bidang Teknologi Pertahanan ini dihadiri langsung oleh para Rektor Unhan, para Guru Besar, para Pejabat Eselon I, II dan III Unhan, pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati.
Sedangkan, tamu undangan yang hadir melalui vidcon antara lain Sekjen Kemhan beserta pejabat Eselon I di lingkungan Kemhan, para pejabat di lingkungan Mabes TNI dan Angkatan antara lain Kadisdikal, Sestama BNPT, Kepala BNPB, Sekjen Wantanas, Kepala PPSDK, Gubernur STIN dan Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Pimpinan Perguruan Tinggi mitra Universitas Pertahanan seperti UI, ITB, IPB, UGM, ITS, Unair, UB, UHT, Unpad, dan UNJ. Turut hadir pula dosen tetap Unhan yang menjadi Dubes RI untuk Afghanistan di Kabul Mayjen TNI (Purn) Arief Rahman dan para perwira Alumni AAL 1984.
Pelaksanaan sidang diawasi secara ketat oleh para tenaga medis untuk memastikan semua protokol kesehatan menghadapi Covid-19 dipatuhi, seperti karantina, menjaga jarak, menggunakan masker, faceshield dan senantiasa mencuci tangan.
Pengukuhan Guru Besar tersebut adalah kali ketiga sejak Presiden Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono dikukuhkan pertama kali pada 2014 kemudian KSAL Laksamana TNI (Purn) Marsetio pada 2018. ”Patut disyukuri bahwa pengukuhan Guru Besar Ilmu Pertahanan untuk ketiga kalinya semakin mempercepat pencapaian visi Unhan sebagai World Class Defense University pada 2024. Sebagian dosen tetap Unhan saat ini juga segera menyusul menjadi guru besar ilmu pertahanan,” ujar Octavian dalam keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Jumat (14/8/2020). (Baca juga: SBY Dapat Gelar Guru Besar Ilmu Ketahanan Nasional dari Unhan)
Perwira Tinggi (Pati) TNI AL yang pernah menjabat sebagai Danseskoal ini mengatakan, bertambahnya guru besar bagi Unhan patut disyukuri bersama karena mutu dan eksistensi Unhan semakin unggul guna menjawab kompleksitas tantangan perguruan tinggi dalam mencetak generasi bangsa berkualitas.
Sementara itu, dalam orasi ilmiahnya Laksamana Muda TNI (Purn) Supartono memaparkan pentingnya manajemen pemberdayaan pulau-pulau kecil terluar dalam meningkatkan pertahanan dan keamanan. ”Pemerintah Indonesia telah menjabarkan lima tujuan manajemen yang akan dicapai yaitu meningkatnya kesejahteraan masyarakat pesisir, meningkatnya peran sektor kelautan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, peningkatan gizi masyarakat melalui peningkatan daya dukung konsumsi ikan, dan peningkatan peran laut sebagai pemersatu bangsa,” ucapnya. (Baca juga: Unhan Kembali Cetak Profesor, Sekaligus Buka Prodi Doktoral)
Sedangkan strategi pemberdayaan, kata dia, meliputi peningkatkan kesejahteraan penduduk lokal setempat di mana mekanisme pemberdayaannya perlu dilakukan secara terintegrasi antara pemberdayaan potensi ekonomi dengan kepentingan pertahanan negara dan keamanan nasional.
Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Laksamana Muda TNI Supartono, sebagai Guru Besar Ilmu Pertahanan bidang Teknologi Pertahanan ini dihadiri langsung oleh para Rektor Unhan, para Guru Besar, para Pejabat Eselon I, II dan III Unhan, pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati.
Sedangkan, tamu undangan yang hadir melalui vidcon antara lain Sekjen Kemhan beserta pejabat Eselon I di lingkungan Kemhan, para pejabat di lingkungan Mabes TNI dan Angkatan antara lain Kadisdikal, Sestama BNPT, Kepala BNPB, Sekjen Wantanas, Kepala PPSDK, Gubernur STIN dan Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Pimpinan Perguruan Tinggi mitra Universitas Pertahanan seperti UI, ITB, IPB, UGM, ITS, Unair, UB, UHT, Unpad, dan UNJ. Turut hadir pula dosen tetap Unhan yang menjadi Dubes RI untuk Afghanistan di Kabul Mayjen TNI (Purn) Arief Rahman dan para perwira Alumni AAL 1984.
Pelaksanaan sidang diawasi secara ketat oleh para tenaga medis untuk memastikan semua protokol kesehatan menghadapi Covid-19 dipatuhi, seperti karantina, menjaga jarak, menggunakan masker, faceshield dan senantiasa mencuci tangan.
(cip)