Muktamar XX IMM, Jokowi: RI Bisa Jadi Negara Maju dalam 3 Periode Kepemimpinan ke Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia memiliki kesempatan besar untuk maju dalam tiga periode kepemimpinan yang akan datang. Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Palembang, Jumat (1/3/2024).
"Menurut lembaga-lembaga internasional untuk negara kita kalkulasinya baik OECD, baik World Bank, baik IMF, baik dari Bappenas berhitung bahwa Indonesia memiliki kesempatan besar untuk melompat jadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan," kata Jokowi dalam sambutan acara tersebut.
Jokowi melanjutkan, untuk menjadi negara maju pun tidak bisa ujug-ujug. Menurutnya, tantangannya pun terbilang besar. Jokowi mencontohkan, Indonesia baru saja mengambil langkah besar terkait hilirisasi sumber daya alam.
Jokowi menyebut, Indonesia selama 55 tahun mengekspor tembaga yang dilakukan PT Freeport. "Bayangkan 55 tahun dan kita tidak tahu apakah yang diekspor itu hanya tembaga atau ada emasnya. Oleh sebab itu, sembilan tahun yang lalu saya paksa untuk mereka mau membangun yang namanya industri smelter," ujarnya.
Dari ekspor bahan mentah tersebut, Jokowi menyebutkan Indonesia kehilangan beberapa keuntungan. Pertama, soal nilai tambah dari tembaga. "Yang kedua kita kehilangan yang namanya kesempatan kerja bagi anak bangsa," katanya.
Terkait industri smelter, Jokowi menyebut bukan hal yang mudah direalisasikan. Untuk itu, pemerintah mengambil langkah mengakuisisi mayoritas saham Freeport.
"Setelah kita mayoritas baru saya perintah BUMN-nya agar industri smelternya segera dibangun dan insyaallah nanti bulan Juni pada tahun ini industri smelter PT Freeport yang akan mengolah tembaga dan mungkin juga ada emasnya berton-ton akan mulai beroperasi," tutur Jokowi.
"Dan akan merekrut anak-ana muda kita mungkin lebih dari 15.000 atau 20.000 untuk bekerja di sana dan nilai tambahnya juga meloncat," tandasnya.
"Menurut lembaga-lembaga internasional untuk negara kita kalkulasinya baik OECD, baik World Bank, baik IMF, baik dari Bappenas berhitung bahwa Indonesia memiliki kesempatan besar untuk melompat jadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan," kata Jokowi dalam sambutan acara tersebut.
Jokowi melanjutkan, untuk menjadi negara maju pun tidak bisa ujug-ujug. Menurutnya, tantangannya pun terbilang besar. Jokowi mencontohkan, Indonesia baru saja mengambil langkah besar terkait hilirisasi sumber daya alam.
Jokowi menyebut, Indonesia selama 55 tahun mengekspor tembaga yang dilakukan PT Freeport. "Bayangkan 55 tahun dan kita tidak tahu apakah yang diekspor itu hanya tembaga atau ada emasnya. Oleh sebab itu, sembilan tahun yang lalu saya paksa untuk mereka mau membangun yang namanya industri smelter," ujarnya.
Dari ekspor bahan mentah tersebut, Jokowi menyebutkan Indonesia kehilangan beberapa keuntungan. Pertama, soal nilai tambah dari tembaga. "Yang kedua kita kehilangan yang namanya kesempatan kerja bagi anak bangsa," katanya.
Terkait industri smelter, Jokowi menyebut bukan hal yang mudah direalisasikan. Untuk itu, pemerintah mengambil langkah mengakuisisi mayoritas saham Freeport.
"Setelah kita mayoritas baru saya perintah BUMN-nya agar industri smelternya segera dibangun dan insyaallah nanti bulan Juni pada tahun ini industri smelter PT Freeport yang akan mengolah tembaga dan mungkin juga ada emasnya berton-ton akan mulai beroperasi," tutur Jokowi.
"Dan akan merekrut anak-ana muda kita mungkin lebih dari 15.000 atau 20.000 untuk bekerja di sana dan nilai tambahnya juga meloncat," tandasnya.
(cip)