Deretan Tokoh Ini Pernah Terima Pangkat Jenderal TNI (HOR), Besok Prabowo
loading...
A
A
A
Luhut terbilang menteri kepercayaan Presiden Jokowi dalam kabinet. Bahkan, ketika Presiden Jokowi memberhentikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar pada tanggal 15 Agustus 2016 terkait polemik kepemilikan paspor Amerika Serikat (AS), Luhut dipercaya menjabat Plt Menteri ESDM.
Bahkan Luhut kerap dipercaya Jokowi dalam berbagai isu strategis nasional yang bukan bidangnya. Seperti penanganan pandemi Covid-19, penyelesaian konflik Papua, hingga perbaikan kualitas udara Jakarta. Tak heran Luhut kerap dijuluki Menteri Segala Urusan.
Pria kelahiran 12 Agustus 1944, Jawa Tengah ini menerima gelar Jenderal Kehormatan pada 1 Oktober 2004. Berbagai jabatan pernah diemban oleh lulusan Akmil 1967 ini, di antaranya Danyonif 320/Badak Putih (1982—1983), Dandim 0606/Kota Bogor (1985—1986).
Danrem 063/Sunan Gunung Jati, Wakasospol ABRI (1993—1994), Asospol Kasospol ABRI (1994—1995), Anggota MPR/DPR Fraksi ABRI (1995—1997), Ketua Fraksi ABRI MPR/DPR (1997—1999), Wakil Ketua MPR/DPR dari Fraksi TNI/Polri (1999—2001), Menteri Dalam Negeri Kabinet Gotong Royong (2001—2004), dan Menko Polkam Ad Interim (12 Maret 2004—19 Oktober 2004).
Pria kelahiran 7 Mei 1945, Yogyakarta ini menerima gelar Jenderal Kehormatan pada 1 November 2004 (HOR). Dia adalah seorang tokoh intelijen dan militer Indonesia.
Hendropriyono adalah Kepala Badan Intelijen Negara pertama. Dia dijuluki the master of intelligence karena menjadi "Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen" pertama di dunia.
Hendropriyono juga pernah menjadi Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Republik Indonesia dalam Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan dari tahun 1998 hingga 1999. Ia menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dari 27 Agustus 2016 hingga 13 April 2018.
Bahkan Luhut kerap dipercaya Jokowi dalam berbagai isu strategis nasional yang bukan bidangnya. Seperti penanganan pandemi Covid-19, penyelesaian konflik Papua, hingga perbaikan kualitas udara Jakarta. Tak heran Luhut kerap dijuluki Menteri Segala Urusan.
6. Hari Sabarno
Pria kelahiran 12 Agustus 1944, Jawa Tengah ini menerima gelar Jenderal Kehormatan pada 1 Oktober 2004. Berbagai jabatan pernah diemban oleh lulusan Akmil 1967 ini, di antaranya Danyonif 320/Badak Putih (1982—1983), Dandim 0606/Kota Bogor (1985—1986).
Danrem 063/Sunan Gunung Jati, Wakasospol ABRI (1993—1994), Asospol Kasospol ABRI (1994—1995), Anggota MPR/DPR Fraksi ABRI (1995—1997), Ketua Fraksi ABRI MPR/DPR (1997—1999), Wakil Ketua MPR/DPR dari Fraksi TNI/Polri (1999—2001), Menteri Dalam Negeri Kabinet Gotong Royong (2001—2004), dan Menko Polkam Ad Interim (12 Maret 2004—19 Oktober 2004).
7. Abdullah Mahmud Hendropriyono
Pria kelahiran 7 Mei 1945, Yogyakarta ini menerima gelar Jenderal Kehormatan pada 1 November 2004 (HOR). Dia adalah seorang tokoh intelijen dan militer Indonesia.
Hendropriyono adalah Kepala Badan Intelijen Negara pertama. Dia dijuluki the master of intelligence karena menjadi "Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen" pertama di dunia.
Hendropriyono juga pernah menjadi Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Republik Indonesia dalam Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan dari tahun 1998 hingga 1999. Ia menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dari 27 Agustus 2016 hingga 13 April 2018.
(rca)