Duta Damai dan Duta Santri BNPT Ujung Tombak Lawan Ideologi Radikal Terorisme

Kamis, 22 Februari 2024 - 15:10 WIB
loading...
Duta Damai dan Duta...
Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Roedy Widodo saat membuka Rakornas Duta Damai dan Duta Santri BNPT di Jakarta, Selasa (20/2/2024) malam. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Propaganda ideologi radikal terorisme di era digital telah bergeser dari cara-cara konvensional menjadi serba digital. Kalau dulu, orang terpapar ideologi radikal melalui tatap muka dengan kelompok garis keras, kini bisa melalui media sosial atau media digital lainnya.

Fakta itulah yang menjadikan keberadaan Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sangat penting untuk melawan penyebaran ideologi radikal terorisme, terutama melalui dunia maya. Hal itu disampaikan Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Roedy Widodo saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Duta Damai dan Duta Santri BNPT di Jakarta, Selasa (20/2/2024) malam.

"Adik-adik sekalian adalah mata telinga dan ujung tombak dalam melawan penyebaran ideologi radikal terorisme dan menjadi kepanjangan tugas BNPT. Adik-adik memiliki daya cegah, daya tangkal, dan perlawanan melalui kemampuan dan talenta yang dimiliki para duta damai dan duta santri yang ada," kata Roedy Widodo dalam keterangannya dikutip, Kamis (22/2/2024).



Menurutnya, butuh kerja keras untuk menyiapkan anak muda menjadi Duta Damai dan Duta Santri. Sebab, seorang Duta Damai dan Duta Santri harus memiliki mentalitas tangguh, ideologi kebangsaan yang kuat, serta pandangan moderasi dan toleransi yang kokoh.

Tidak hanya ujung tombak dalam kontra propaganda radikal terorisme di dunia maya, Duta Damai dan Duta Santri juga menjadi andalan dalam melakukan pencegahan ideologi kekerasan tersebut di dunia nyata. Selain itu juga dibutuhkan BNPT dalam membentuk Sekolah Damai di wilayahnya masing-masing. Tahun ini, BNPT mencanangkan tujuh program prioritas, salah satunya adalan pembentukan sekolah damai.

"Kemudian Duta Damai dan Duta Santri harus mengembangkan organisasi dengan terus merekrut anggota baru," katanya.

Roedy menilai, Rakornas Duta Damai dan Duta Santri menjadi ajang evaluasi program kerja kurun waktu setahun berjalan, sekaligus merumuskan program kerja tahun depan. Selain itu juga ada beberapa program arahan Kepala BNPT terkait apa yang harus dilakukan duta damai di tiap wilayah.



Tugas lain yang sangat penting adalah Duta Damai dan Duta Santri melakukan media literasi dunia maya maupun dunia nyata, atau dilakukan secara hibrid, offline dan online. Ia berharap Rakornas ini bisa merumuskan program yang bisa diimplementasikan ke depan.

"Energi anak-anak muda sekarang sangat luar biasa, agar tidak kelebihan energi harus disalurkan sesuai kemampuan, atau zaman sekarang sesuai passion-nya yang tepat, sehingga bisa men-saving energi positif yang disinergikan dengan kondisi metafora bangsa yang sedang mencari jatidri untuk masa depan Indonesia lebih baik dan lebih maju. Itu terletak di tangan dan di pundak generasi muda, yaitu adik-adik sekalian," katanya.

Menurut Roedy, ini adalah tantangan sekaligus peluang besar yang dihadapi Duta Damai dan Duta Santri. "Kita butuh kerja keras yang sifatnya teknis atau skill bagi anak muda, tapi yang penting lagi adalah mentalitas ideologi, wawasan kebangsaan, dan moderasi bergama para generasi muda yang hadir di sini saat ini," kata mantan Dandim Lebak ini.

Anak muda, kata Roedy, dikenal sebagai kelompok usia produktif, sekaligus ideologistik. Namun di sisi lain, mereka mempunyai kerentanan yang tinggi. Inilah yang dimanfaatkan kelompok teror yang pintar memanfaatkan kemajuan teknologi yang semua berbasis internet dan informasi. Karena itulah, pola perekrutan ideologi radikal terorisme lebih banyak melalui online.

"Tidak sedikit anak muda yang teradikalisasi. Sebagian hanya simpati, tapi tidak sedikit kemudian melakukan teror setelah teradikalisasi konten teror di dunia maya. Inilah potensi ancaman yang nyata di depan kita yang harus diwaspadai. Bagaimana kita bisa mereduksinya, kemudian meredam, dan melakukan penangkalan," katanya.

Pada kesempatan itu, Roedy menyampaikan bahwa legalitas formal Duta Damai dan Duta Santri telah keluar. Dengan legalitas ini, Duta Damai dan Duta Santri dipastikan bukan relawan kaleng-kaleng.

"Jadi setiap kali bergerak SK ini dipegang. Ke mana pun dibawa agar tidak kaleng-kaleng. Ini Duta Damai BNPT Pak, ini Duta Santri BNPT Pak," ujarnya.

SK itu tidak hanya untuk legalitas dan legitimasi, tapi juga konsolidasi dan penataan keanggotaan. Bagi yang aktif terus semangat, dan bagi yang kurang aktif diajak lagi dalam komunitas Duta Damai dan Duta Santri. "Saya berharap adik-adik terus mengajak untuk memperkuat keanggotaan di daerah, dan terus melakukan kerja nyata mempromosikan perdamaian, kebangsaan, yaang lebih baik lagi," katanya.

Sebelumnya, para Duta Damai dan Duta Santri lebih dulu menghadiri Rakornas BNPT 2024 di Hotel BIdakara, Jakarta. Mereka ikut menyaksikan penandatangan Pakta Integritas dan Perjanjian Kinerja oleh Eselon 1 dan Eselon 2 BNPT. Rakornas Duta Damai dan Duta Santri BNPT 2024 ini diikuti perwakilan 18 Duta Damai dari 18 Provinsi di Indonesia, serta dua Duta Damai Santri wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Hadir pada pembukaan itu, Kepala BNPT Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel, Deputi 2 Bidang Penindakan dan Kemampuan Irjen Pol Ibnu Suhaendra, Direktur Pencegahan BNPT Irfan Idris, dan Kasubdit Kontra Propaganda BNPT Letkol Cpl Hendro Wicaksono.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2138 seconds (0.1#10.140)