Anies: Problem Terbesar yang Ditemukan adalah Kegiatan-kegiatan Pra TPS

Selasa, 20 Februari 2024 - 15:43 WIB
loading...
Anies: Problem Terbesar...
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menggelar rapat bersama Tim Hukum Nasional AMIN dalam menyikapi dinamika Pilpres 2024. Foto/Riyan Rizki
A A A
JAKARTA - Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menggelar rapat bersama Tim Hukum Nasional AMIN dalam menyikapi dinamika Pilpres 2024 . Anies menyebut pihaknya menemukan masalah sebelum pemungutan suara.

Mulanya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meyakini pihaknya akan lolos ke putaran kedua Pilpres 2024. "Insya Allah kami akan siap dengan seluruh proses yang berikutnya, Tim Hukum Nasional (THN AMIN) akan menyiapkan berbagai langkah-langkah hukum untuk memberikan kepastian bahwa pasangan AMIN adalah pasangan yang memiliki kesiapan untuk masuk di putaran kedua," kata Cak Imin kepada wartawan di Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).

Di tempat yang sama, Anies Baswedan mengatakan bahwa pihaknya menemukan adanya masalah sebelum pemungutan suara. Anies mengatakan THN telah memiliki bukti untuk dipertanggungjawabkan.

"Kami bersyukur tim hukum ini sampai dengan daerah itu komplet di seluruh provinsi. Mengumpulkan semua data dan kami tidak akan menyampaikan informasi yang sekadar menimbulkan kontroversi," ujarnya.

Lanjut Anies,pihaknya ingin menyampaikan kepada semua tentang temuan sementara. "Kami menemukan problem yang terbesar bukan di TPS. Tapi problem terbesar yang ditemukan adalah kegiatan-kegiatan pra TPS," ujarnya.



Anies menilai, ada banyak kegiatan yang mempengaruhi aktivitas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang membuat kualitas demokrasi di Indonesia menurun.

"Kegiatan-kegiatan yang membuat aktivitas di TPS itu dipengaruhi dan tidak mencerminkan aspirasi rakyat yang semula ada. Ini temuan yang paling mendasar. Pra TPS. Pra TPS ini banyak aktivitasnya, nanti detail akan ada, ini yang sangat mengkhawatirkan, jadi kualitas dari hasil pemilu yang sesungguhnya harus mencerminkan aspirasi rakyat. Di dalam temuan kami sebagian bukan aspirasi rakyat," katanya.

Sebagian, kata Anies, adalah aspirasi yang dipaksakan kepada rakyat. "Dan proses itu tidak terjadi kebanyakan di TPS atau sesudah TPS, tapi terjadinya sebelum sampai ke TPS sebagai sebuah praktik ketidakjujuran," ujarnya.

"Bandingkan yang dulu-dulu dan ini yang bisa ganggu demokrasi kita. Jadi, saya ingin ajak seluruh rakyat Indonesia, apa pun pilihan pilpres saudara, boleh pilih, harus sama-sama memilih pilpres jujur," jelasnya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1780 seconds (0.1#10.140)