Kunjungi Ponpes di Sindanglaya, Atikoh Ganjar Ingatkan untuk Tidak Golput

JAKARTA - Istri capres nomor urut 3 yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti bersilaturahmi dengan mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Syifaul Qulub Lil Mutaallimin di Sindanglaya, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang.

Atikoh Ganjar datang ke lokasi pada Selasa (6/2/2024) sekitar pukul 21.00 WIB dengan mengenakan kerudung cokelat dan gamis berwarna hitam.

Kedatangan Atikoh langsung disambut oleh ratusan santriwan dan santriwati di depan pintu gerbang ponpes.

Sebagian dari santriwan membawa rebana, lalu mereka memukul alat musik itu, sembari lainnya melantunkan selawat ketika menyambut Atikoh.



Sementara itu, santriwati yang sudah menunggu kehadiran Atikoh dengan berjejer dari pintu gerbang, saling berebut mencium tangan ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu.

Sebelum memasuki area acara, Atikoh disambut oleh Hajjah Siti Muniroh, yang masih merupakan bibi darinya. Mereka berpelukan dan berpegangan tangan, melepas kerinduan.

Dalam kesempatan tersebut, perempuan kelahiran Jawa Tengah itu membuka pembicaraan. Kedatangannya ke Ponpes Syifaul Qulub Lil Mutaallimin untuk bersilaturahmi dengan semua kalangan lembaga pendidikan keagamaan itu.

"Saya utamanya ke sini untuk silaturahmi, saya mengucapkan terima kasih sudah menerima saya dengan luar biasa," kata Atikoh Ganjar, Selasa.

Melalui silaturahmi tersebut, seseorang bisa menerima banyak manfaat seperti bertambahnya rezeki dan ilmu.

"Kalau kita rajin silaturahmi, rezeki bertambah, Insyaallah bisa mendapatkan ilmu. Saya di sini bisa belajar dari bapak ibu, bapak ibu juga bisa dapat pengetahuan," katanya.

Atikoh mengajak para peserta acara yang sudah memiliki hak suara untuk tidak golput. Ia mengajak untuk datang TPS pada hari pencoblosan pilpres 2024, yang digelar pada Rabu, 14 Februari 2024.

"Saya titip kepada bapak, ibu, dan adik semua agar menggunakan hak pilih. Beritahu teman dan saudara untuk datang ke TPS, sehingga tidak ada golput," kata alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Selain itu, Atikoh juga mengingat bahwa memilih seorang pemimpin harus lihat rekam jejaknya dan program yang ditawarkan oleh para calon presiden dan wakil presiden.

"Terutama masyarakat di Banten. Apakah program itu riil bisa berjalan atau hanya janji politik. Itu bisa terlihat," pungkas Atikoh Ganjar.