Peternak Ayam Telur di Magetan Curhat ke Ganjar Minta Stabilkan Harga

JAKARTA - Suwondo salah satu peternak di Desa Bendo, Takeran, Magetan, Jawa Timur, meminta capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo untuk menstabilkan harga pakan komoditas jagung yang melonjak tidak seimbang dengan harga telur di pasaran saat ini jika terpilih di Pilpres 2024.

"Menurunkan harga jagung, harga pakan disesuaikan dengan harga telur biar seimbang biar peternak dapat berkelanjutan. Peternak saat ini gimana lagi harapannya distabilkan harga pakan diturunkan sewajarnya diimbangi kenaikan harga telur naik peternak dan petani dapat untung lah kita bekerja dapat untung sewajarnya," kata Suwondo kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (19/1/2024).

Suwondo menyebut lonjakan harga pakan jagung melejit hampir tembus Rp9 ribu per kilogram yang dahulunya Rp6ribu. Menurutnya kenaikan harga itu sudah berlangsung 2-3 bulan ke belakang.

"Sudah 2-3 bulan sekarang melejitnya harga jagung hampir Rp9 ribu per kilo. Dulunya sekitar Rp6 ribu harga pakan pabrikan setiap minggu naik hampir Rp400 lebih pakan jadi. Ini kesulitan peternak tidak seimbang harga pakan sama harga telur tidak seimbang," ujarnya.



Capres nomor urut 3 yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo optimis jika pemerintah mengarahkan alokasi khusus dan memberikan fasilitas untuk peternak ayam membuat pakan ternak sendiri akan mengurangi beban ekonomi peternak.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menemui komunitas peternak ayam petelur di Desa Kuwonharjo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan. Ganjar menyebut bahwa mereka mengeluh ke Ganjar ihwal tingginya harga jagung di pasaran yang dijadikan sebagai bahan utama untuk membuat pakan ternak ayam.

"Ada keluhan dari peternak harga jagung yang naiknya cukup tinggi dan itu cukup berat. Rasa-rasanya peternak perlu dibantu," ucapnya.

Ganjar pun menampung aspirasi peternak ayam soal pakan ternak. Capres berambut putih itu bakal memberikan bantuan dan fasilitas untuk peternak agar bisa membuat pakan ternaknya sendiri.

Ia berharap jika peternak ayam bisa membuat pakannya sendiri maka mereka tidak akan lagi terbebani harga jagung yang tinggi.

"Padahal mereka dengan dikasih jagung saja dia sudah punya kemampuan untuk bisa membuat pakan ternak ayamnya sendiri. Itu hanya butuh jagung, katul, konsentrat dan dia bisa membuat sendiri," ujarnya.