Putaran Kedua, Pengamat: Akar Rumput PDIP Sulit Melebur dengan PKS hingga Eks FPI
loading...

Beberapa partai yang tengah disebut bakal bergabung dalam satu koalisi yakni PDIP dan PKS. PDIP berada di kubu Ganjar-Mahfud, sementara PKS berada di kubu AMIN. Foto/Logo PDIP/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Putaran kedua Pilpres 2024 terus mencuat dengan melihat dinamika yang ada saat ini. Bahkan jelang hari pencoblosan, isu seputar siapa saja yang akan berkoalisi di putaran kedua Pilpres sudah muncul ke publik.
Beberapa partai yang tengah disebut bakal bergabung dalam satu koalisi yakni PDIP dan PKS. PDIP berada di kubu Ganjar-Mahfud, sementara PKS berada di kubu Anies-Muhaimin (AMIN).
Menurut Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rifan, elite parpol di Indonesia sebenarnya gampang saja untuk menyatu, tetapi untuk akar rumput justru sebaliknya.
"Meski ada partai yang memiliki ideologi yang berbeda, tetapi perekatnya adalah kepentingan. Kalau kepentingan ketemu, ideologi setebal apapun bisa dipertemukan," kata Ali, Senin (15/1/2024).
Dia mengatakan jika memang kubu AMIN lolos ke putaran kedua Pilpres, bukan tidak mungkin PDIP bergabung dalam satu koalisi dengan AMIN. Namun, Ali melihat peleburan itu sulit terjadi di masuk ke ranah akar rumput atau grassroot.
Diketahui, kubu AMIN memiliki akar rumput dengan corak Islam yang variatif, mulai dari NU hingga kubu konservatif kanan seperti eks FPI hingga Ijtima Ulama.
Sementara itu, grasroot PDIP cenderung ada di ranah sebaliknya dari AMIN. Karena itulah, Ali menilai butuh waktu untuk merekatkan para akar rumput tersebut.
"Kalau lem perekat enggak kuat, maksud saya adalah trigger isunya, itu akan sulit. Kalau elite itu gampang nyatuinnya. Kepentingan ketemu, nyatu, tetapi apakah kemungkinan grassroot konstituen itu bisa nyatu kalau enggak ada satu isu yang bisa memicu atau mentrigger, saya enggak yakin itu bisa menyatu," kata dia.
Jangankan akar rumput PDIP dengan PKS maupun eks FPI, Ali melihat akar rumput di AMIN antara PKB dan PKS juga belum terlalu menyatu.
"Kalau PKB dan PKS itu irisannya enggak terlalu jauh ya, tapi kalau PKS dan PDIP agak jauh," kata dia.
"Kecuali ada 1 isu yang menyatukan mereka. nah isu apa itu? Itu nanti harus dipikirkan oleh 01 dan 03. Saya tidak kemudian mengatakan tidak bisa melebur sama sekali. Tetap bisa melebur, tapi strateginya harus tepat," tutupnya.
Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu bicara soal terbukanya peluang kerja sama politik dengan pasangan lain di Pilpres 2024, termasuk dengan PDIP.
"Saya terbuka pada semua kalangan karena kita enggak tahu apakah kita masuk (putarankedua). Mudah-mudahan itu harapannya," ujar Syaikhu usai menghadiri haul ke-45 Kyai Bisri Syansuri di Jombang, Jawa Timur, Sabtu 13 Januari 2024.
Beberapa partai yang tengah disebut bakal bergabung dalam satu koalisi yakni PDIP dan PKS. PDIP berada di kubu Ganjar-Mahfud, sementara PKS berada di kubu Anies-Muhaimin (AMIN).
Menurut Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rifan, elite parpol di Indonesia sebenarnya gampang saja untuk menyatu, tetapi untuk akar rumput justru sebaliknya.
"Meski ada partai yang memiliki ideologi yang berbeda, tetapi perekatnya adalah kepentingan. Kalau kepentingan ketemu, ideologi setebal apapun bisa dipertemukan," kata Ali, Senin (15/1/2024).
Dia mengatakan jika memang kubu AMIN lolos ke putaran kedua Pilpres, bukan tidak mungkin PDIP bergabung dalam satu koalisi dengan AMIN. Namun, Ali melihat peleburan itu sulit terjadi di masuk ke ranah akar rumput atau grassroot.
Diketahui, kubu AMIN memiliki akar rumput dengan corak Islam yang variatif, mulai dari NU hingga kubu konservatif kanan seperti eks FPI hingga Ijtima Ulama.
Sementara itu, grasroot PDIP cenderung ada di ranah sebaliknya dari AMIN. Karena itulah, Ali menilai butuh waktu untuk merekatkan para akar rumput tersebut.
"Kalau lem perekat enggak kuat, maksud saya adalah trigger isunya, itu akan sulit. Kalau elite itu gampang nyatuinnya. Kepentingan ketemu, nyatu, tetapi apakah kemungkinan grassroot konstituen itu bisa nyatu kalau enggak ada satu isu yang bisa memicu atau mentrigger, saya enggak yakin itu bisa menyatu," kata dia.
Jangankan akar rumput PDIP dengan PKS maupun eks FPI, Ali melihat akar rumput di AMIN antara PKB dan PKS juga belum terlalu menyatu.
"Kalau PKB dan PKS itu irisannya enggak terlalu jauh ya, tapi kalau PKS dan PDIP agak jauh," kata dia.
"Kecuali ada 1 isu yang menyatukan mereka. nah isu apa itu? Itu nanti harus dipikirkan oleh 01 dan 03. Saya tidak kemudian mengatakan tidak bisa melebur sama sekali. Tetap bisa melebur, tapi strateginya harus tepat," tutupnya.
Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu bicara soal terbukanya peluang kerja sama politik dengan pasangan lain di Pilpres 2024, termasuk dengan PDIP.
"Saya terbuka pada semua kalangan karena kita enggak tahu apakah kita masuk (putarankedua). Mudah-mudahan itu harapannya," ujar Syaikhu usai menghadiri haul ke-45 Kyai Bisri Syansuri di Jombang, Jawa Timur, Sabtu 13 Januari 2024.
(maf)
Lihat Juga :