Kaesang Serap Aspirasi Nelayan dan Pelaku Usaha di Pelabuhan Muara Baru

Kamis, 11 Januari 2024 - 15:51 WIB
loading...
Kaesang Serap Aspirasi...
Kaesang Pangarep dan Grace Natalie meninjau aktivitas bongkar muat ikan di Dermaga Barat Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta, Kamis (11/1/2024). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Kaesang Pangarep meninjau aktivitas bongkar muat ikan di Dermaga Barat Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (Pelabuhan Muara Baru), Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (11/1/2024). Kaesang pun disambut akrab dan hangat para nelayan dan mereka berusaha untuk berfoto bersama dengan anak bungsu Presiden Jokowi tersebut.

Anak bungsu Presiden Jokowi ini didampingi istri terlihat melakukan dialog dengan para nelayan, pelaku usaha, pemilik kapal dan lainnya. Kaesang dan dan Koordinator Strategis TKN Prabowo-Gibran, Grace Natalie duduk bareng di atas kapal nelayan sambil berdiskusi untuk menyerap aspirasi. Tujuannya mengetahui kendala dan keluhan dalam industri perikanan .

Para nelayan dan pelaku usaha perikanan pun menyampaikan sejumlah kendala. Misalnya permasalahan ikan impor yang masih mendominasi sehingga merugikan nelayan Tanah Air. Selain itu, harga ikan di pasaran pun turun, baik itu ikan fresh maupun beku.

"Harga fresh ikan dari Rp20.000 menjadi Rp2.500. Sedangkan Ikan beku yang biasa dijual Rp15.000 menjadi Rp5.000," kata Ketua Solidaritas Nelayan Indonesia James Then.

James Then mengatakan, terkait ekspor ditemukan ada praktik diskriminasi ekonomi perikanan dari Uni Eropa dan Amerika. "Ekspor ke Uni Eropa kena charge 20,5% dan Amerika 12,5%. Sementara Philipina & Vietnam 0%. Ini yang harus diperjuangkan Menteri Kelautan Perikanan," sambungnya.

Para nelayan dan pelaku usaha perikanan juga menyoroti kebijakan sistem kuota perikanan. Hal ini akan berdampak buruk bagi usaha perikanan di Indonesia. Solidaritas Nelayan Indonesia menilai sistem kuota perikanan akan menimbulkan dan menciptakan oknum mafia kuota.

"Jadi orang yang banyak uang akan memborong kuota tersebut, lalu di jual mahal ke nelayan & pelaku usaha perikanan. Justru langkah kebijakan kuota perikanan akan mematikan nasib nelayan dan pelaku usaha perikanan. Selain itu, kuota perikanan tidak ada hubungan dengan kualitas ikan, yang ada banyak memberikan banyak dampak buruk," terangnya.

Solidaritas Nelayan Indonesia juga menyampaikan poin penting dalam Pilpres 2024 ini. Mereka berharap Presiden yang terpilih nanti bisa memilih dan menempatkan orang yang lebih mengerti dinamika usaha perikanan di Indonesia.

Menanggapi hal ini, Kaesang Pangarep pun akan memperjuangkan aspirasi para nelayan dan pelaku usaha bidang perikanan. "Ya kita perjuangkan aspirasinya," tutur Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini.

Sebelumnya cawapres Gibran Rakabuming Raka juga meninjau aktivitas Pelabuhan Perikanan Samudera Perikanan Nizam Zachman Jakarta. Kehadiran Gibran disambut hangat nelayan dan pelaku usaha bidang perikanan. Saat itu, Gibran juga menampung berbagai aspirasi nelayan dan pelaku usaha terkait regulasi yang lebih baik pada bidang perikanan.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1948 seconds (0.1#10.140)