Tepis Lakukan Bullying, TPN: Prabowo Justru Kerap Setuju dengan Gagasan Ganjar

Selasa, 09 Januari 2024 - 18:00 WIB
loading...
Tepis Lakukan Bullying, TPN: Prabowo Justru Kerap Setuju dengan Gagasan Ganjar
Wakil Direktur Hukum dan Advokasi TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Ronny Talapessy menepis anggapan bahwa Capres Ganjar Pranowo melakukan bullying kepada Prabowo Subianto saat debat Capres 2024. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menepis anggapan bahwa calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo melakukan bullying terhadap Capres Prabowo Subianto saat debat ketiga Pilpres 2024. Hal itu menanggapi narasi yang ramai di media sosial, seolah-olah Ganjar Pranowo ikut membully pasangan calon (paslon) 02 dalam debat terakhir.

Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Ronny Talapessy mengatakan, forum debat memang dimaksudkan sebagai ajang menguji visi-misi, strategi, dan kebijakan paslon. Rakyat berhak mengetahui lebih detail mau dibawa ke mana nasib mereka. Tentu ada banyak dinamika dalam sebuah forum debat dan itu sangat biasa dalam tradisi demokrasi.

“Pertanyaan Pak Ganjar soal data dalam forum debat itu juga masih sangat wajar dalam konteks membangun kekuatan argumentasi. Tidak terlihat sekalipun ada tendensi membully. Kalau Pak Ganjar mau membully, tidak mungkin Pak Prabowo berkali-kali menyatakan setuju dan terkesan kagum dengan gagasan-gagasan yang diutarakan Pak Ganjar. Bahkan kami mencatat tidak hanya sekali Pak Prabowo menyatakan setuju dengan Pak Ganjar selama debat berlangsung,” katanya, Selasa (9/1/2024).



Menurut Ronny, semua pihak perlu semakin dewasa berdemokrasi. Debat capres adalah media yang baik untuk pendidikan politik bangsa. Tentu ada batas-batas seperti tidak boleh mencaci dan tidak boleh ad hominem. Namun tidak perlu pula disimpulkan dengan cepat seolah-olah ada bully-membully dalam debat kemarin. Semua pihak tidak perlu baper saat mendiskusikan kebijakan yang akan menentukan nasib jutaan rakyat Indonesia.



“Hemat saya, narasi Pak Prabowo menjadi korban bully sebaiknya dihentikan. Ketidakmampuan meyakinkan visi dan strategi di forum rasional adu gagasan tidak perlu ditutupi dengan cara-cara playing victim dan dramaturgi politik ala sinetron. Kalau dibiarkan, justru narasi korban bully ini malah membuat publik bertanya, ke mana sosok Pak Prabowo yang selama ini membranding diri sebagai figur yang tegas, tahan banting, berjiwa muda, serta eks militer yang sangat demokratis itu?” tanyanya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0192 seconds (0.1#10.140)