Soal Kebijakan Pertahanan Prabowo Subianto, Begini Kata Mantan Irjen Kemhan

Minggu, 07 Januari 2024 - 20:38 WIB
loading...
Soal Kebijakan Pertahanan...
Mantan Irjen Kemhan Letjen TNI (Purn) Ida Bagus Purwalaksana menghadiri bedah buku Politik Pertahanan yang ditulis oleh Stafsus Menhan Bidang Komunikasi Publik, Sosial Ekonomi, dan Hubungan Antar Lembaga, Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Irjen Kemhan periode 2019-2022 Letjen TNI (Purn) Ida Bagus Purwalaksana menyampaikan, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto telah menerapkan kebijakan strategis dalam upaya menegakkan dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu lantaran karena Prabowo memahami betul strategi pertahanan.

Hal ini disampaikan Ida Bagus seusai menghadiri acara bedah buku Politik Pertahanan yang ditulis oleh Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik, Sosial Ekonomi, dan Hubungan Antar Lembaga, Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak.

Dalam acara tersebut, Dahnil mengundang Ida Bagus sebagai narasumber bersama dengan narasumber lainnya yaitu Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) periode 2009-2012 Marsekal TNI (Purn) Imam Sufaat dan Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Pengamat Pertahanan.



"Kebijakan Pak Prabowo Subianto adalah suatu terobosan penting dan menaikkan efisiensi belanja alat utama sistem senjata (alutsista) Tentara Nasional Indonesia. Beliau paham betul teknis peralatan yang akan dibeli dan beliau paham dengan kebutuhan pertahanan RI," kata Ida Bagus Minggu (7/1/2024).

Ida Bagus menyebut, selama menjabat Menhan Prabowo telah menerbitkan berbagai kebijakan strategis dalam rangka menegakkan kedaulatan negara. Ida Bagus memastikan bahwa kebijakan tersebut dikeluarkan secara merdeka dan tanpa ada tekanan dari pihak mana pun.



"Kebijakan Prabowo Subianto semenjak jadi Menhan bisa dilihat juga dengan kebijakan beliau dalam menegakkan kedaulatan negara dalam menentukan peralatan apa yang akan dibeli dan tidak hanya dari satu negara," katanya.

"Tidak berada di bawah tekanan salah satu pemasok, artinya Kemhan bebas membelanjakan alutsista sesuai kebutuhan dan bebas menentukan dari negara mana saja yang bisa dibelanjakan," sambungnya.

Sementara itu, Dahnil Simanjuntak dalam paparannya menjelaskan seputar penyebaran perspektif pertahanan dan kebijakan pertahanan pada masa kepemimpinan Menhan Prabowo.

Terkait kondisi keamanan saat ini, ditegaskan terdapat beberapa ancaman militer, non-militer, dan ancaman hibrida, yang ditanggapi dengan konsep pertahanan rakyat semesta oleh Prabowo. Ide-ide Prabowo lain yang juga didiskusikan di antaranya terkait modernisasi alutsista, pembangunan industri pertahanan dalam negeri dan diplomasi pertahanan.

"Kesadaran bersama mengenai pentingnya pertahanan perlu ditingkatkan karena literasi pertahanan masyarakat saat ini masih tergolong rendah," kata Dahnil.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2361 seconds (0.1#10.140)