Mantan Sekjen Kemhan Ungkap Prabowo Tidak Punya Buku Putih Pertahanan Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Laksamana Madya (Laksdya) Purnawirawan (Purn) Agus Setiadji mengungkapkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto tidak memiliki Buku Putih Pertahanan Indonesia.
Fakta itu diungkapkan Laksdya (Purn) Agus Setiadji dalam Podcast LanjutGan dengan host Reinhard Sirait, Jumat, 5 Januari 2024.
"Itulah pentingnya sebuah Buku Putih Pertahanan Indonesia. Buku Putih itu selalu dibikin oleh menteri pertahanan. Namun saya belum lihat Buku Putih Menteri Pertahanan Tahun 2020-2024 apakah sudah diterbitkan?" ucap Agus Setiadji dengan nada bicara heran.
Menurut Agus, Buku Putih Pertahanan Indonesia adalah sebuah proses untuk menyampaikan kepada masyarakat dalam negeri dan luar negeri tentang rencana ke depan dalam satu Rencana Strategis (Renstra) Pertahanan Indonesia.
"Setiap Menhan harus punya Buku Putih Pertahanan Indonesia. Lazimnya Menteri Pertahanan setiap awal menjabat, dia akan membuat Buku Putih. Namun Saya belum melihat Menhan sekarang membuat itu," kata Agus.
Agus mengatakan, dirinya pernah mempertanyakan soal itu ke Menhan dan dijawab bila diperlukan maka akan dibuat. Namun pada kenyataan sampai saat ini belum ada Buku Putih Pertahanan Indonesia.
Agus menjelaskan, Buku Putih itu adalah pertanggungjawaban pemerintah dalam arti adalah Menteri Pertahanan kepada masyarakat tentang kebijakan pertahanan negara dan juga meliputi rencana alat pertahanan yang akan dibeli.
"Juga kepada negara sahabat. Buku Butih harus bisa menjelaskan kepada negara sahabat tentang kebijakan pertahanan Indonesi. Sewaktu menjabat Sekjen Kemenhan, saya mendapat masukan dari negara sahabat seperti dari Australia, dari Singapura. Negara sahabat itu menjelaskan isi Buku Putih negara sahabat seperti ini. Namun tidak perlu sampai mendetail kepada hal yang rahasia," jelas Agus.
Fakta itu diungkapkan Laksdya (Purn) Agus Setiadji dalam Podcast LanjutGan dengan host Reinhard Sirait, Jumat, 5 Januari 2024.
"Itulah pentingnya sebuah Buku Putih Pertahanan Indonesia. Buku Putih itu selalu dibikin oleh menteri pertahanan. Namun saya belum lihat Buku Putih Menteri Pertahanan Tahun 2020-2024 apakah sudah diterbitkan?" ucap Agus Setiadji dengan nada bicara heran.
Menurut Agus, Buku Putih Pertahanan Indonesia adalah sebuah proses untuk menyampaikan kepada masyarakat dalam negeri dan luar negeri tentang rencana ke depan dalam satu Rencana Strategis (Renstra) Pertahanan Indonesia.
"Setiap Menhan harus punya Buku Putih Pertahanan Indonesia. Lazimnya Menteri Pertahanan setiap awal menjabat, dia akan membuat Buku Putih. Namun Saya belum melihat Menhan sekarang membuat itu," kata Agus.
Agus mengatakan, dirinya pernah mempertanyakan soal itu ke Menhan dan dijawab bila diperlukan maka akan dibuat. Namun pada kenyataan sampai saat ini belum ada Buku Putih Pertahanan Indonesia.
Agus menjelaskan, Buku Putih itu adalah pertanggungjawaban pemerintah dalam arti adalah Menteri Pertahanan kepada masyarakat tentang kebijakan pertahanan negara dan juga meliputi rencana alat pertahanan yang akan dibeli.
"Juga kepada negara sahabat. Buku Butih harus bisa menjelaskan kepada negara sahabat tentang kebijakan pertahanan Indonesi. Sewaktu menjabat Sekjen Kemenhan, saya mendapat masukan dari negara sahabat seperti dari Australia, dari Singapura. Negara sahabat itu menjelaskan isi Buku Putih negara sahabat seperti ini. Namun tidak perlu sampai mendetail kepada hal yang rahasia," jelas Agus.