Dengan KTP Sakti, Ganjar Komitmen Hadirkan Pemerataan Penyaluran Bantuan Pendidikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Capres nomor urut 3 yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo mengatakan, KTP Sakti menjadi solusi paling tepat bagi masyarakat untuk mendapatkan bantuan pendidikan. Mulai dari tingkat dasar, menengah, hingga pendidikan tinggi.
Ganjar memastikan, bahwa distribusi bantuan akan tersebar merata di setiap daerah, dari Sabang sampai Merauke.
"Nanti kita samaratakan. Pokoknya, yang harus dapat bantuan wajib hukumnya dibantu. Nanti, pakai KTP Sakti, diperbaiki semua data-datanya," kata Ganjar saat berdialog dengan para nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karanganyar, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024).
Pada kesempatan itu, Ganjar juga menanggapi serius keluhan para nelayan tentang ketiadaan bantuan pendidikan untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA), dari Kementerian Agama (Kemenag).
"Pak, ini bantuan buat anak-anak yang sekolah di madrasah kok enggak dapat," papar seorang nelayan kepada Ganjar.
Selain itu, mereka juga mengeluhkan mekanisme zonasi pendidikan, yang diterapkan saat ini dan berharap sistem itu dihapuskan.
Rangkaian pertanyaan dan keluhan itu dijawab secara bijak oleh Ganjar. Ia menyatakan, penerapan aturan zonasi atau tidak zonasi di bidang pendidikan sama saja.
"Tapi, kalau itu siswa dari keluarga tidak mampu, Insya Allah pemerintah yang akan menjamin, kalau perlu sampai sarjana," ujar Ganjar.
Mengutip laman resmi Kementerian Agama RI, bantuan sosial (bansos) Program Indonesia Pintar (PIP) telah dicairkan sebesar Rp961 miliar yang diperuntukkan bagi 1.807.365 siswa madrasah di seluruh Indonesia.
Ganjar memastikan, bahwa distribusi bantuan akan tersebar merata di setiap daerah, dari Sabang sampai Merauke.
"Nanti kita samaratakan. Pokoknya, yang harus dapat bantuan wajib hukumnya dibantu. Nanti, pakai KTP Sakti, diperbaiki semua data-datanya," kata Ganjar saat berdialog dengan para nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karanganyar, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024).
Pada kesempatan itu, Ganjar juga menanggapi serius keluhan para nelayan tentang ketiadaan bantuan pendidikan untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA), dari Kementerian Agama (Kemenag).
"Pak, ini bantuan buat anak-anak yang sekolah di madrasah kok enggak dapat," papar seorang nelayan kepada Ganjar.
Selain itu, mereka juga mengeluhkan mekanisme zonasi pendidikan, yang diterapkan saat ini dan berharap sistem itu dihapuskan.
Rangkaian pertanyaan dan keluhan itu dijawab secara bijak oleh Ganjar. Ia menyatakan, penerapan aturan zonasi atau tidak zonasi di bidang pendidikan sama saja.
"Tapi, kalau itu siswa dari keluarga tidak mampu, Insya Allah pemerintah yang akan menjamin, kalau perlu sampai sarjana," ujar Ganjar.
Mengutip laman resmi Kementerian Agama RI, bantuan sosial (bansos) Program Indonesia Pintar (PIP) telah dicairkan sebesar Rp961 miliar yang diperuntukkan bagi 1.807.365 siswa madrasah di seluruh Indonesia.
(maf)