Meski Sakit, Mahfud MD Tetap Sempatkan Diri Sapa Relawan di NTB
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut tiga, Mahfud MD berhalangan hadir dalam acara deklarasi relawan Mahfud Guru Bangsa (MGB), Nusa Tenggara Barat (NTB) karena kondisi kesehatannya. Dokter menyarankan Mahfud untuk beristirahat.
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) dalam akun instagram pribadinya @mohmahfudmd.
"Saya tidak sempat hadir secara fisik pada acara Temu Relawan Ganjar Mahfud di Mataram, NTB pada hari ini, karena disarankan dokter untuk istirahat sejenak dari rangkaian kegiatan dan agenda yang sangat padat," tulis Mahfud MD di Instagram pribadinya @mohmahfudmd, Senin (25/12/2023).
Kendati demikian, meski dalam keadaan kurang sehat, hal tersebut tidak mematahkan semangatnya dalam menyampaikan orasi kepada mereka yang datang dalam acara tersebut. Mahfud hadir melalui virtual menyapa para relawan.
Acara tersebut turut dihari oleh, wakil ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, TGB HM Zainul Majdi dan tokoh Nahdlatul Ulama KH As'ad Said Ali.
"Meski begitu, saya menyempatkan diri hadir secara online untuk menyapa para relawan dan menyampaikan orasi. Mudahan-mudahan itu tidak mengurangi kualitas forum yang juga dihadiri oleh Bapak KH. Asad Said Ali. Dari pihak TPN, hadir Bapak TGB Zainul Majdi sebagai Wakil Ketua TPN yang juga adalah mantan Gubernur NTB," sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Mahfud yang hadir secara virtual menyampaikan sejumlah program. Dari 21 program yang dimiliki pasangan Ganjar-Mahfud, salah satunya adalah memberikan perhatian khusus kepada kaum duafa. "Ada 21 program unggulan, di antaranya memikirkan kaum duafa. Ini (program) supaya tidak lalai dalam menyampaikan ajaran agama," kata Mahfud.
Dia mengatakan, di dalam Al Qur’an disebutkan siapa yang berdusta dalam agama, mereka yang tidak menjalankan agama hingga mereka yang beragama namun tidak peduli anak yatim dan kesusahan orang miskin. "Orang itu iman, jubahnya sebesar apa pun kalau tidak peduli, itu pendusta," tuturnya.
Pria asal Madura itu menyatakan, Ganjar-Mahfud menghadirkan program bagi kaum duafa, di antaranya mencetuskan satu keluarga satu sarjana dan satu desa satu puskesmas. Program itu diusung berdasarkan pengamatan saat kampanye keliling dari Sabang sampai Merauke.
"Selain itu perhatian pada guru agama, saya ketahui tidak ada yang memperhatikan guru agama. Di Ponpes Al-Ikhlas Gresik, gajinya hanya Rp75.000. Maka kami mulai menghitung kesejahteraan," katanya.
Dirinya sempat menceritakan perjalanan hingga menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Semula, dia mengaku tidak melakukan langkah politik apa pun selain bersilaturahmi ke pesantren dan perguruan tinggi selaku Menko Polhukam. "Karena saya sadar kalau bicara uang atau dana tidak memiliki. Saya hanya melakukan itu (silaturahmi)," katanya.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) dalam akun instagram pribadinya @mohmahfudmd.
"Saya tidak sempat hadir secara fisik pada acara Temu Relawan Ganjar Mahfud di Mataram, NTB pada hari ini, karena disarankan dokter untuk istirahat sejenak dari rangkaian kegiatan dan agenda yang sangat padat," tulis Mahfud MD di Instagram pribadinya @mohmahfudmd, Senin (25/12/2023).
Kendati demikian, meski dalam keadaan kurang sehat, hal tersebut tidak mematahkan semangatnya dalam menyampaikan orasi kepada mereka yang datang dalam acara tersebut. Mahfud hadir melalui virtual menyapa para relawan.
Acara tersebut turut dihari oleh, wakil ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, TGB HM Zainul Majdi dan tokoh Nahdlatul Ulama KH As'ad Said Ali.
"Meski begitu, saya menyempatkan diri hadir secara online untuk menyapa para relawan dan menyampaikan orasi. Mudahan-mudahan itu tidak mengurangi kualitas forum yang juga dihadiri oleh Bapak KH. Asad Said Ali. Dari pihak TPN, hadir Bapak TGB Zainul Majdi sebagai Wakil Ketua TPN yang juga adalah mantan Gubernur NTB," sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Mahfud yang hadir secara virtual menyampaikan sejumlah program. Dari 21 program yang dimiliki pasangan Ganjar-Mahfud, salah satunya adalah memberikan perhatian khusus kepada kaum duafa. "Ada 21 program unggulan, di antaranya memikirkan kaum duafa. Ini (program) supaya tidak lalai dalam menyampaikan ajaran agama," kata Mahfud.
Dia mengatakan, di dalam Al Qur’an disebutkan siapa yang berdusta dalam agama, mereka yang tidak menjalankan agama hingga mereka yang beragama namun tidak peduli anak yatim dan kesusahan orang miskin. "Orang itu iman, jubahnya sebesar apa pun kalau tidak peduli, itu pendusta," tuturnya.
Pria asal Madura itu menyatakan, Ganjar-Mahfud menghadirkan program bagi kaum duafa, di antaranya mencetuskan satu keluarga satu sarjana dan satu desa satu puskesmas. Program itu diusung berdasarkan pengamatan saat kampanye keliling dari Sabang sampai Merauke.
"Selain itu perhatian pada guru agama, saya ketahui tidak ada yang memperhatikan guru agama. Di Ponpes Al-Ikhlas Gresik, gajinya hanya Rp75.000. Maka kami mulai menghitung kesejahteraan," katanya.
Dirinya sempat menceritakan perjalanan hingga menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Semula, dia mengaku tidak melakukan langkah politik apa pun selain bersilaturahmi ke pesantren dan perguruan tinggi selaku Menko Polhukam. "Karena saya sadar kalau bicara uang atau dana tidak memiliki. Saya hanya melakukan itu (silaturahmi)," katanya.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
(cip)