Saran Epidemiolog Cegah Lonjakan Covid-19 saat Libur Nataru
loading...
A
A
A
“Surveilans ini seharusnya dilakukan sejak ditetapkannya pandemi berakhir, yaitu pada Maret 2023, hingga sekarang. Dengan surveilans kasus Covid-19 dan Whole Genome Sequencing Surveillance (WGSS) yang baik, kita dapat mengatahui penyebaran penyakit Covid-19 dan mutasi virusnya di Indonesia," ungkapnya.
Lebih lanjut, Miko mengatakan saat ini mutasi virus Covid-19 di seluruh dunia terus terjadi. Menurutnya subvarian Covid-19 yang telah teridentifikasi di Indonesia, Singapura, dan Malaysia saat ini adalah XBB.1.5, EG.5 dan JN.1.
Ketiga subvarian itu merupakan subvarian dari varian Omicron dengan karakteristik penularan yang lebih cepat dan terkadang hadir tanpa gejala demam yang jelas. Sementara itu, subvarian EG.1.dan EG.2 masih hanya teridentifikasi di Singapura. Namun, dengan terbukanya penerbangan internasional dan melonggarnya protokol kesehatan, subvarian tersebut mungkin dapat masuk ke Indonesia.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi adanya potensi lonjakan kasus Covid-19 saat mobilisasi masyarakat pada libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Tren kasus COVID-19 di Indonesia tengah meningkat sejak periode 8–14 Oktober 2023.
Per 19 Desember 2023, Kemenkes mencatat terdapat 2.548 kasus aktif Covid-19 di Indonesia. Peningkatan ini sejalan dengan kenaikan kasus Covid-19 yang dramatis di negara tetangga, Singapura dan Malaysia.
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk kembali menegakkan protokol kesehatan saat bepergian atau berkegiatan pada liburan akhir tahun ini.
Lebih lanjut, Miko mengatakan saat ini mutasi virus Covid-19 di seluruh dunia terus terjadi. Menurutnya subvarian Covid-19 yang telah teridentifikasi di Indonesia, Singapura, dan Malaysia saat ini adalah XBB.1.5, EG.5 dan JN.1.
Ketiga subvarian itu merupakan subvarian dari varian Omicron dengan karakteristik penularan yang lebih cepat dan terkadang hadir tanpa gejala demam yang jelas. Sementara itu, subvarian EG.1.dan EG.2 masih hanya teridentifikasi di Singapura. Namun, dengan terbukanya penerbangan internasional dan melonggarnya protokol kesehatan, subvarian tersebut mungkin dapat masuk ke Indonesia.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi adanya potensi lonjakan kasus Covid-19 saat mobilisasi masyarakat pada libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Tren kasus COVID-19 di Indonesia tengah meningkat sejak periode 8–14 Oktober 2023.
Per 19 Desember 2023, Kemenkes mencatat terdapat 2.548 kasus aktif Covid-19 di Indonesia. Peningkatan ini sejalan dengan kenaikan kasus Covid-19 yang dramatis di negara tetangga, Singapura dan Malaysia.
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk kembali menegakkan protokol kesehatan saat bepergian atau berkegiatan pada liburan akhir tahun ini.
(maf)