Ketum Aji: Jurnalis Harus Tetap Kritis dan Mengawal Kinerja KPK

Sabtu, 10 Februari 2018 - 06:07 WIB
Ketum Aji: Jurnalis...
Ketum Aji: Jurnalis Harus Tetap Kritis dan Mengawal Kinerja KPK
A A A
JAKARTA - Bertepatan dengan Hari Pers Nasional (HPN) 2018, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meluncurkan buku berjudul 'Serpihan Kisah Jurnalis Tiang Bendera, Cerita-Cerita yang Tak Jadi Berita'. Kegiatan peluncuran buku ini digelar di Aula Serbaguna Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

Bedah buku tersebut menghadirkan tiga narasumber yakni, Ketua KPK Agus Rahardjo, Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Abdul Manan, dan perwakilan Jurnalis sekaligus salah satu penulis buku dari KORAN SINDO, Sabir Laluhu. Sementara, moderator Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Abdul Manan menilai, buku yang ditulis oleh 32 jurnalis ini sangat menarik karena menunjukkan batas dan profesionalitas para pewarta dengan KPK. Secara umum, menurut Manan, hubungan jurnalis dengan penegak hukum termasuk KPK adalah simbiosis mutualisme.

"KPK ingin kinerjanya dipublikasikan, di sisi lain media ingin tetap mendapatkan segala informasi menjadi berita," kata Abdul Manan saat menjadi salah satu narasumber dalam bedah buku 'Serpihan Kisah Jurnalis Tiang Bendera' di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (9/2/2018).

(Baca juga: Hari Pers Nasional, KPK Luncurkan Buku Serpihan Kisah Jurnalis Tiang Bendera )

Dia berharap para jurnalis yang masih meliput di KPK ataupun sudah tidak lagi serta media massa tetap mengkritisi KPK dan terus berpartisipasi mengawal seluruh kinerja KPK.

menurutnya, buku karya para jurnalis ini memadukan pengetahuan dan skill. Namun, ada sedikit masukan yakni, seharusnya buku ini lebih detil lagi terkait teknis dan cara meliput di KPK atau Pengadilan Tipikor Jakarta.

"Karena bagi saya buku bisa menjadi panduan bagi wartawan yang mau meliput nanti di KPK dan Pengadilan Tipikor. Harapan saya di AJI, kita sebagai wartawan tetap menjaga integritas dan kode etik," .

(Baca juga: Ketua KPK Ajak Media Gemakan Semangat Anti Korupsi pada Masyarakat )

Dalam acara ini para jurnalis penulis juga menyampaikan kisah-kisah dan isi tulisan yang dibuat masing-masing. Ada yang menyampaikan dengan cara jenaka, serius, unik, dan lucu.

Dari generasi wartawan era pimpinan KPK pertama hadir Suriya Mohamad Said, saat itu wartawan KORAN SINDO dan saat ini menjabat Redaktur di Sindonews.com. Suriya Said mengatakan, dirinya merasakan betul saat meliput di KPK jilid pertama saat masih di berkantor Jalan Veteran pada 2005.

Menurut Said, sejak era pimpinan KPK pertama, KPK sudah ditakuti para koruptor. Pada era pertama tersebut, tidak ada sekat antara para jurnalis dengan narasumber di KPK, baik juru bicara yang saat itu dijabat Johan Budi Sapto Pribowo, para penyidik, direktur penyidikan, maupun sekelas pimpinan.

"Saat KPK masih di Jalan Veteran, setiap malam bisa ngobrol dan duduk bersama dengan penyidik, bahkan pimpinan KPK. Kita juga bisa salat jamaah dengan penyidik di lantai 2. Kalau sekarang sepertinya agak sulit," ujar Said.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0780 seconds (0.1#10.140)