Kritisi Insentif Rp600 Ribu ke Pekerja Swasta, PKS: Jangan Kerap Lempar Janji PHP

Minggu, 09 Agustus 2020 - 11:06 WIB
loading...
Kritisi Insentif Rp600...
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati memberikan catatan terkait rencana pemerintah memberikan bantuan Rp600 ribu per bulan selama empat bulan kepada para pekerja swasta (Non-BUMN) dengan penghasilan di bawah Rp5 Juta per bulan. Mufida mengatakan, pemerintah juga harus memberikan perhatian kepada pekerja yang tidak tergabung dalam BPJS Ketenagakerjaan seperti pekerja informal, pekerja outsourcing , Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), dan pekerja lain yang tidak terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.

Dia mengakui, insentif yang akan diberikan pemerintah tersebut merupakan niat baik untuk memberikan stimulan peningkatan daya beli masyarakat. Akan tetapi, kata dia, pemerintah harus punya strategi komprehensif dan tidak parsial dalam membantu para pekerja terdampak Pandemi saat ini.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini meminta pemerintah segera memberikan perhatian lebih besar terhadap masalah pengangguran baru dari gelombang PHK akibat pandemi, dengan mencarikan solusi agar mereka mendapat pekerjaan baru atau tetap memperoleh penghasilan. "Selain hanya menjangkau 13 juta pekerja yang tercatat di BPJS Ketenagakerjaan, perlu ada langkah nyata untuk pekerja lain seperti apa? padahal bisa jadi mereka jauh lebih terpuruk," ujar Mufida dalam keterangannya, Minggu (9/8/2020).

Dirinya meminta pemerintah benar-benar menjalankan sebuah program dengan data yang akurat. Kata Mufida, jangan sampai anggaran penanggulangan Covid-19 yang besar diwujudkan dalam sebuah program yang tidak tepat sasaran seperti kasus pelatihan kartu prakerja.

"Ini baru usulan dan janji yang dikeluarkan pemerintah. Kita ingin tanya, insentif kepada tenaga kesehatan yang sudah berjuang hingga mempertaruhkan nyawa itu apa sudah terealisasi dengan baik? Sebaiknya jangan kerap melempar janji PHP dan program yang kemudian tidak terealisasi dengan baik," katanya.( ).

Selain itu, dia meminta untuk program pemberian insentif kepada pekerja, pemerintah harus melibatkan dan membuka dialog terbuka dengan serikat pekerja atau buruh dan pengusaha. Menurut dia, dialog secara transparan ini untuk melihat program bantuan apa yang paling tepat diberikan kepada pekerja.

"Jangan jadikan program ini komoditas politik untuk memuluskan RUU Cipta Kerja di kalangan teman-teman pekerja. Serikat pekerja sudah banyak memberikan catatan bahkan penolakan terhadap RUU Cipta Kerja ini. Fokus berikan bantuan ini kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan akibat kesulitan selama pandemi. Itu harus dijaga," pungkasnya.( ).
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1816 seconds (0.1#10.140)