Siti Atikoh: Pencegahan Stunting di Usia Golden Age, Kalau Anak Sekolah Sudah Terlambat

Rabu, 13 Desember 2023 - 17:16 WIB
loading...
Siti Atikoh: Pencegahan Stunting di Usia Golden Age, Kalau Anak Sekolah Sudah Terlambat
Istri Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh menilai pencegahan stunting untuk usia anak sekolah sudah terlambat. Foto/MPI
A A A
JAKARTAA - Istri Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh menilai pencegahan stunting untuk usia anak sekolah sudah terlambat. Pasalnya, ia merasa pencegahan stunting bisa efektif dilakukan pada usia golden age atau 1.000 hari pertama kelahiran bayi.

Pernyataan itu, sekaligus merespons program paslon Capres-Cawapres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Prabowo-Gibran diketahui memiliki program pencegahan stunting berupa membagikan makanan dan susu gratis untuk para siswa di sekolah.



"Sebetulnya kita kalau mau pencegahan stunting yaitu usia krusial, golden age itu di 1.000 hari kehidupan pertama. Karena stunting kalau sudah terjadi kasus itu tidak bisa kembali. Kerusakannya itu tidak bisa kembali," ujar Atikoh saat ditemui di kawasan Jakarta Barat, Rabu (13/12/2023).

Kendati demikian, Atikoh menilai tindakan pencegahan stunting perlu dilakukan pada usia golden age atau 1.000 hari pertama kelahiran bayi. Baginya, usia itu merupakan masa krusial untuk tentukan tumbuh kembang anak.

"Jadi krusialnya itu di 1.000 hari kehidupan pertama. Mohon maaf kalau untuk usia anak sekolah itu sudah terlambat. Jadi itu paling untuk mencegah kerusakan lebih lanjut," kata Atikoh.

"Karena kalau stunting, ini stunting ya bukan kan ada kurang gizi, ada rawan gizi, ada stunting. Jadi benar-benar harus menjaga di 1.000 hari pertama," sambung Atikoh.

Bahkan, kata Atikoh, pencegahan stunting bisa dilakukan saat seorang ibu belum menikah. Salah satu caranya dengan mengedukasi terkait asupan gizi dan pola asuh yang benar kepada calon ibu.

"Termasuk juga sanitasi. Karena kalau kita bicara stunting tidak melulu hanya terkait dengan asupan gizi. Tetapi terkait sanitasi yang buruk, kemudian infeksi berulang itu akan berpengaruh sekali kepada pencernaan ya," ucap Atikoh.



"Misalnya kalau anak itu bulak balik kena diare. Meskipun asupan gizinya cukup tetapi kan tidak terserap dengan baik oleh tubuh," tambahnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1841 seconds (0.1#10.140)