Solusi Ganjar Atasi Pupuk Langka di Papua-Kaltim dengan Satu Data Petani
loading...
A
A
A
JAKARTA - Capres nomor urut 3 yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo mengingatkan soal kelangkaan pupuk di Papua hingga Kalimantan Timur kepada Capres nomor urut dua Prabowo Subianto dalam debat pertama Capres 2024.
"Untuk Pak Prabowo, saya harus mengingatkan Pak, pupuk langka terjadi di Papua Pak, pupuk langka terjadi di Sumatera Utara Pak, pupuk langka terjadi di NTT, NTB, Kalimantan Timur, termasuk bensin," kata Ganjar di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).
Ganjar mengingatkan Prabowo yang pernah menjadi Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Terlebih saat ini, kata Ganjar, data petani belum pernah tuntas diselesIkan.
"Mungkin yang bapak sedikit agak lupa untuk saya bisa mengigatkan karena Bapak pernah menjadi Ketua HKTI, Pak, data petani kita tidak pernah beres," kata Ganjar.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar pun memberikan solusi terhadap persoalan pupuk langka yang terjadi di berbagai daerah Indonesia.
Ganjar yang juga kerap menangani persoalan pupuk petani saat menjabat 10 tahun sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu menyebut pengelolaan satu data petani sangat penting dilakukan. Sehingga distribusi pupuk bisa berjalan baik.
“Kalau kemudian satu data petani itu bisa kita kelola, distribusi pupuknya harus bisa sampai dan tepat sasaran,” imbuhnya.
Di sisi lain, Ganjar melihat bahwa kuota pupuk juga tidak boleh dibatasi supaya setiap petani mendapatkan akses menanam. Ganjar pun berkomitmen menangani persoalan ini dalam skala nasional.
"Pada saat yang sama kuota pupuk tidak boleh dibatasi, maka ini yang saya telepon langsung kepada Pak Wapres waktu itu, ‘Pak Wapres tolong, kasih tambahan, kalau tidak tidak cukul, maka ini terjadi di seluruh Indonesia’ dan ini yang harus kita kerjakan nanti," pungkasnya.
"Untuk Pak Prabowo, saya harus mengingatkan Pak, pupuk langka terjadi di Papua Pak, pupuk langka terjadi di Sumatera Utara Pak, pupuk langka terjadi di NTT, NTB, Kalimantan Timur, termasuk bensin," kata Ganjar di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).
Ganjar mengingatkan Prabowo yang pernah menjadi Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Terlebih saat ini, kata Ganjar, data petani belum pernah tuntas diselesIkan.
"Mungkin yang bapak sedikit agak lupa untuk saya bisa mengigatkan karena Bapak pernah menjadi Ketua HKTI, Pak, data petani kita tidak pernah beres," kata Ganjar.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar pun memberikan solusi terhadap persoalan pupuk langka yang terjadi di berbagai daerah Indonesia.
Ganjar yang juga kerap menangani persoalan pupuk petani saat menjabat 10 tahun sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu menyebut pengelolaan satu data petani sangat penting dilakukan. Sehingga distribusi pupuk bisa berjalan baik.
“Kalau kemudian satu data petani itu bisa kita kelola, distribusi pupuknya harus bisa sampai dan tepat sasaran,” imbuhnya.
Di sisi lain, Ganjar melihat bahwa kuota pupuk juga tidak boleh dibatasi supaya setiap petani mendapatkan akses menanam. Ganjar pun berkomitmen menangani persoalan ini dalam skala nasional.
"Pada saat yang sama kuota pupuk tidak boleh dibatasi, maka ini yang saya telepon langsung kepada Pak Wapres waktu itu, ‘Pak Wapres tolong, kasih tambahan, kalau tidak tidak cukul, maka ini terjadi di seluruh Indonesia’ dan ini yang harus kita kerjakan nanti," pungkasnya.
(maf)