Fadli Zon Usulkan Bahasa Indonesia-Melayu Jadi Bahasa ASEAN-AIPA
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Fadli Zon mengusulkan Bahasa Indonesia dan Melayu menjadi bahasa ASEAN-AIPA. Hal itu disampaikan Fadli Zon saat kunjungan diplomasi ke Parlemen Malaysia.
Dalam kunjungan tersebut delegasi BKSAP DPR dipimpin Ketua BKSAP Fadli Zon, bersama Wakil Ketua BKSAP Ir. Achmad Hafisz Tohir, dan Anggota BKSAP, Rojih. Kedatangan delegasi ini diterima dan berdiskusi dengan Ketua Parlemen atau Ketua Dewan Rakyat Parlimen Malaysia, Tan Sri Dato’ Johari Bin Abdul. Ketua Parlemen Malaysia menyambut baik usul ini.
Selain itu, mereka juga berdiskusi tentang situasi di Gaza, Palestina. Pada pertemuan bilateral ini disepakati beberapa poin dalam penguatan kerjasama antar kedua parlemen. Pertama, berkaitan dengan pembentukan Asosiasi Parlemen Berbahasa Indonesia-Melayu.
Inisiasi pembentukan asosiasi ini datang dari BKSAP DPR RI mengingat besarnya jumlah penutur bahasa Indonesia-Malayu di seluruh dunia yang mencapai lebih dari 300 juta orang.
”Ke depannya DPR dan Dewan Rakyat Malaysia sepakat mengusulkan Bahasa Indonesia-Melayu sebagai bahasa kerja di lingkungan ASEAN dan AIPA melalui pengajuan resolusi yang akan dijajaki pada Sidang Umum AIPA ke-45 di Laos pada tahun mendatang,” katanya, Sabtu (9/12/2023).
Selain soal bahasa Indonesia-Malayu, Fadli Zon juga mengusulkan perlunya gugus tugas Parlemen terkait isu Minyak Sawit (palm oil) di Parlemen Eropa. Fadli menyatakan, penting bagi Indonesia dan Malaysia sebagai penghasil sawit terbesar di dunia untuk bersatu memperjuangkan industri kelapa sawit yang berbasis pada pertanian rakyat.
”Hal ini diperlukan untuk menghadapi tuntutan Uni Eropa terhadap sawit Indonesia dan Malaysia yang memberikan prasyarat "ramah lingkungan" agar dapat memasuki pasar Eropa,” ujarnya.
Politikus Partai Gerindra ini menyebut, DPR mengusulkan pembentukan task force untuk mengkaji dan memperjuangkan industri kelapa sawit bagi kedua negara. Ketua Parlemen Malaysia menyetujui usul tersebut untuk ditindaklanjuti. Dialog negosiasi industri kelapa sawit ini secara intensif telah dilakukan BKSAP melalui Indonesia-European Parliament Meeting dan dialog AIPA-EU.
”Oleh karena itu DPR menganggap keterlibatan Parlemen Malaysia secara bersama-sama dapat memberikan tekanan kepada Uni Eropa agar membuka akses pasar yang lebih luas dan mengedepankan prinsip non-diskriminasi,” katanya.
Fadli menambahkan, sebagai bagian dari Liga Parlemen Dunia untuk Palestina (League Parliamentarians for Al-Quds), Indonesia dan Malaysia selalu konsisten untuk menyuarakan kemerdekaan Negara Palestina. Kedua parlemen juga menyepakati komitmen untuk terus menyerukan kecaman terhadap aksi genosida dan pelanggaran HAM berat yang dilakukan Israel terhadap masyarakat Palestina di Gaza, Tepi Barat, dan Jerusalem Timur. ”Parlemen Malaysia selalu mendukung Parlemen Indonesia dalam berbagai isu Palestina baik di Parlemen Dunia (IPU) maupun di Parlemen Asia (APA),” ucapnya.
Fadli Zon sebagai Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina mengusulkan segera ada emergency meeting Parlemen Negara-Negara Anggota OKI atau PUIC (Parliamentary Union of OIC member States).
Dalam kunjungan tersebut delegasi BKSAP DPR dipimpin Ketua BKSAP Fadli Zon, bersama Wakil Ketua BKSAP Ir. Achmad Hafisz Tohir, dan Anggota BKSAP, Rojih. Kedatangan delegasi ini diterima dan berdiskusi dengan Ketua Parlemen atau Ketua Dewan Rakyat Parlimen Malaysia, Tan Sri Dato’ Johari Bin Abdul. Ketua Parlemen Malaysia menyambut baik usul ini.
Selain itu, mereka juga berdiskusi tentang situasi di Gaza, Palestina. Pada pertemuan bilateral ini disepakati beberapa poin dalam penguatan kerjasama antar kedua parlemen. Pertama, berkaitan dengan pembentukan Asosiasi Parlemen Berbahasa Indonesia-Melayu.
Inisiasi pembentukan asosiasi ini datang dari BKSAP DPR RI mengingat besarnya jumlah penutur bahasa Indonesia-Malayu di seluruh dunia yang mencapai lebih dari 300 juta orang.
”Ke depannya DPR dan Dewan Rakyat Malaysia sepakat mengusulkan Bahasa Indonesia-Melayu sebagai bahasa kerja di lingkungan ASEAN dan AIPA melalui pengajuan resolusi yang akan dijajaki pada Sidang Umum AIPA ke-45 di Laos pada tahun mendatang,” katanya, Sabtu (9/12/2023).
Selain soal bahasa Indonesia-Malayu, Fadli Zon juga mengusulkan perlunya gugus tugas Parlemen terkait isu Minyak Sawit (palm oil) di Parlemen Eropa. Fadli menyatakan, penting bagi Indonesia dan Malaysia sebagai penghasil sawit terbesar di dunia untuk bersatu memperjuangkan industri kelapa sawit yang berbasis pada pertanian rakyat.
”Hal ini diperlukan untuk menghadapi tuntutan Uni Eropa terhadap sawit Indonesia dan Malaysia yang memberikan prasyarat "ramah lingkungan" agar dapat memasuki pasar Eropa,” ujarnya.
Politikus Partai Gerindra ini menyebut, DPR mengusulkan pembentukan task force untuk mengkaji dan memperjuangkan industri kelapa sawit bagi kedua negara. Ketua Parlemen Malaysia menyetujui usul tersebut untuk ditindaklanjuti. Dialog negosiasi industri kelapa sawit ini secara intensif telah dilakukan BKSAP melalui Indonesia-European Parliament Meeting dan dialog AIPA-EU.
”Oleh karena itu DPR menganggap keterlibatan Parlemen Malaysia secara bersama-sama dapat memberikan tekanan kepada Uni Eropa agar membuka akses pasar yang lebih luas dan mengedepankan prinsip non-diskriminasi,” katanya.
Fadli menambahkan, sebagai bagian dari Liga Parlemen Dunia untuk Palestina (League Parliamentarians for Al-Quds), Indonesia dan Malaysia selalu konsisten untuk menyuarakan kemerdekaan Negara Palestina. Kedua parlemen juga menyepakati komitmen untuk terus menyerukan kecaman terhadap aksi genosida dan pelanggaran HAM berat yang dilakukan Israel terhadap masyarakat Palestina di Gaza, Tepi Barat, dan Jerusalem Timur. ”Parlemen Malaysia selalu mendukung Parlemen Indonesia dalam berbagai isu Palestina baik di Parlemen Dunia (IPU) maupun di Parlemen Asia (APA),” ucapnya.
Fadli Zon sebagai Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina mengusulkan segera ada emergency meeting Parlemen Negara-Negara Anggota OKI atau PUIC (Parliamentary Union of OIC member States).
(cip)