Pakar Lingkungan Dukung Ganjar Lanjutkan IKN dengan Catatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berkomitmen melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara ( IKN ) di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Komitmen ini diapresiasi sebagai upaya terbaik menyelamatkan ibu kota Indonesia di masa mendatang.
Pakar Lingkungan hidup Alexander Sonny Keraf mengaku sudah menyuarakan pemindahan ibu kota sejak 2010 sebagaimana visi Presiden Soekarno di masa lampau. Sebab, dari sisi lingkungan, ibu kota negara harus pindah karena Jakarta terancam akan tenggelam.
Kendati mendukung kelanjutan IKN, Sonny memberikan beberapa catatan kritis kepada Ganjar-Mahfud ke depan. Pembangunan IKN harus dilakukan multiyears, dipersiapkan dengan baik, perencanaan yang matang, terutama memastikan pembangunannya ramah lingkungan.
Karena itu, Sonny merekomendasikan penghentian deforestasi dan mengembalikan hutan sebagai fungsi utamanya, baik sebagai klimatologis untuk pengatur iklim, hidrologis untuk air, menyumbang udara bersih, sumber pangan, dan sumber energi.
"Pembangunan IKN harus dipastikan benar-benar green, smart city, dan dirancang untuk bisa sampai 100 tahun ke depan. Jangan sampai dibangun lalu beberapa tahun kemudian diubah lagi. Bangunan-bangunannya ramah lingkungan, tata kelola air, transportasi ramah lingkungan, dan ada hutan kota yang luas," kata Sonny dalam keterangannya, Jumat (8/12/2023).
Selain green city dan zero emission, kata Sonny, IKN harus menjadi episentrum pembangunan baru supaya ada pergeseran aktivitas ekonomi, bisnis, dan birokrasi ke luar Jawa. Pembangunan IKN juga harus mengedepankan inklusivitas dengan memperhatikan pemberdayaan masyarakat lokal.
"Penduduk lokal jangan sampai tersingkir dan menjadi penonton. Ke depan bakal terjadi konflik horizontal," katanya.
Capres Ganjar Pranowo sebelumnya menegaskan akan melibatkan masyarakat dalam pembangunan IKN di Kalimantan Timur. Hal itu dilakukan agar keberadaan ibu kota baru tidak akan menggerus budaya dan masyarakat adat setempat.
Pakar Lingkungan hidup Alexander Sonny Keraf mengaku sudah menyuarakan pemindahan ibu kota sejak 2010 sebagaimana visi Presiden Soekarno di masa lampau. Sebab, dari sisi lingkungan, ibu kota negara harus pindah karena Jakarta terancam akan tenggelam.
Kendati mendukung kelanjutan IKN, Sonny memberikan beberapa catatan kritis kepada Ganjar-Mahfud ke depan. Pembangunan IKN harus dilakukan multiyears, dipersiapkan dengan baik, perencanaan yang matang, terutama memastikan pembangunannya ramah lingkungan.
Karena itu, Sonny merekomendasikan penghentian deforestasi dan mengembalikan hutan sebagai fungsi utamanya, baik sebagai klimatologis untuk pengatur iklim, hidrologis untuk air, menyumbang udara bersih, sumber pangan, dan sumber energi.
"Pembangunan IKN harus dipastikan benar-benar green, smart city, dan dirancang untuk bisa sampai 100 tahun ke depan. Jangan sampai dibangun lalu beberapa tahun kemudian diubah lagi. Bangunan-bangunannya ramah lingkungan, tata kelola air, transportasi ramah lingkungan, dan ada hutan kota yang luas," kata Sonny dalam keterangannya, Jumat (8/12/2023).
Selain green city dan zero emission, kata Sonny, IKN harus menjadi episentrum pembangunan baru supaya ada pergeseran aktivitas ekonomi, bisnis, dan birokrasi ke luar Jawa. Pembangunan IKN juga harus mengedepankan inklusivitas dengan memperhatikan pemberdayaan masyarakat lokal.
"Penduduk lokal jangan sampai tersingkir dan menjadi penonton. Ke depan bakal terjadi konflik horizontal," katanya.
Capres Ganjar Pranowo sebelumnya menegaskan akan melibatkan masyarakat dalam pembangunan IKN di Kalimantan Timur. Hal itu dilakukan agar keberadaan ibu kota baru tidak akan menggerus budaya dan masyarakat adat setempat.