Pentingnya Mencintai Negara, Mahfud MD: Itu Sebuah Keharusan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang diusung Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Mahfud MD berbicara soal pentingnya bangsa dan negara. Kata Mahfud, adanya negara didirikan untuk melindungi bangsanya.
Hal itu dia sampaikan saat dialog kebangsaan dengan tema Jaminan Hukum Kesejahteraan Dunia Pesantren di Pondok Pesantren (Ponpes) Nur Antika, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Kamis (30/11/2023).
Dalam Acara yang dihadiri oleh ratusan santri dan santriwati Ponpes tersebut, mulanya Mahfud menceritakan soal lagu Ya Lal Wathon yang memiliki arti cinta Tanah Air. Di mana lagu tersebut sebelumnya dilantunkan para santri ketika Cawapres yang mendampingi Capres Ganjar Pranowo itu tiba di Ponpes.
"Ada semangat juang dalam Ya Lal Wathon. Ya Lal Wathon, Ya Lal Wathon. Bangkitlah Hai Bangsaku (artinya)," kata dia.
Kata dia, umat Islam berkewajiban mendirikan negara. Oleh sebab itu, pada zaman kolonial, peran pesantren sangat penting dalam mendirikan negara untuk bangsa Indonesia.
"Zaman Belanda dan Jepang dahulu tidak ada kebebasan beribadah. Setelah merdeka, pesantren bagus, masjid bagus. Jadi mendirikan negara itu sebuah keharusan," katanya.
Menurut Mahfud, pada saat zaman sebelum Indonesia merdeka para santri bersama bangsa Indonesia lainnya berjuang melepaskan bangsa Indonesia lepas dari penjajahan.
"Setelah itu mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sifatnya multikultural, multiagama, multietnis, suku, dan ras," tuturnya.
Lanjut Mahfud, kecintaan kepada negara adalah bagian dari iman. Lantaran kecintaan tersebut para pemuda lintas agama, ras dan suku melakukan sumpah pada 28 Oktober yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.
"Maka kenapa pada 1928 ada sumpah pemuda untuk bersatu dalam satu bangsa, Tanah Air, dan bahasa yang sama," pungkasnya.
Hal itu dia sampaikan saat dialog kebangsaan dengan tema Jaminan Hukum Kesejahteraan Dunia Pesantren di Pondok Pesantren (Ponpes) Nur Antika, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Kamis (30/11/2023).
Dalam Acara yang dihadiri oleh ratusan santri dan santriwati Ponpes tersebut, mulanya Mahfud menceritakan soal lagu Ya Lal Wathon yang memiliki arti cinta Tanah Air. Di mana lagu tersebut sebelumnya dilantunkan para santri ketika Cawapres yang mendampingi Capres Ganjar Pranowo itu tiba di Ponpes.
"Ada semangat juang dalam Ya Lal Wathon. Ya Lal Wathon, Ya Lal Wathon. Bangkitlah Hai Bangsaku (artinya)," kata dia.
Kata dia, umat Islam berkewajiban mendirikan negara. Oleh sebab itu, pada zaman kolonial, peran pesantren sangat penting dalam mendirikan negara untuk bangsa Indonesia.
"Zaman Belanda dan Jepang dahulu tidak ada kebebasan beribadah. Setelah merdeka, pesantren bagus, masjid bagus. Jadi mendirikan negara itu sebuah keharusan," katanya.
Menurut Mahfud, pada saat zaman sebelum Indonesia merdeka para santri bersama bangsa Indonesia lainnya berjuang melepaskan bangsa Indonesia lepas dari penjajahan.
"Setelah itu mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sifatnya multikultural, multiagama, multietnis, suku, dan ras," tuturnya.
Lanjut Mahfud, kecintaan kepada negara adalah bagian dari iman. Lantaran kecintaan tersebut para pemuda lintas agama, ras dan suku melakukan sumpah pada 28 Oktober yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.
"Maka kenapa pada 1928 ada sumpah pemuda untuk bersatu dalam satu bangsa, Tanah Air, dan bahasa yang sama," pungkasnya.
(maf)