Program 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes Ganjar-Mahfud Penuhi Hak Dasar Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan memprioritaskan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Komitmen itu akan diwujudkan dengan membangun satu fasilitas kesehatan (faskes) di desa-desa yang tergolong masih tertinggal di Indonesia.
Program unggulan yang diberi nama 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes (tenaga kesehatan) itu bertujuan untuk menyehatkan warga desa. Ganjar-Mahfud ingin setiap desa memiliki 1 fasilitas kesehatan (faskes) yang memadai, serta minimal 1 tenaga kesehatan (nakes) yang mumpuni.
Pengamat Hak Asasi Manusia (HAM) Choirul Anam menilai program 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes menjawab kebutuhan pokok masyarakat. Sebab, hal itu merupakan kebutuhan dasar manusia.
"Apa yang ada dalam program kesehatan Ganjar-Mahfud yang pertama adalah mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata Choirul Anam dalam keterangannya, Rabu (29/11/2023).
Menurut dia, pembangunan infrastruktur kesehatan yang berlangsung selama ini belum sepenuhnya berhasil. Sebab pada kenyataannya, masih banyak masyarakat yang kesulitan mengakses layanan kesehatan. Padahal akses terhadap layanan kesehatan merupakan hak dasar masyarakat.
"Oleh karenanya dengan program 1 desa, 1 Puskesmas itu esensinya adalah akses," katanya.
Mantan Komisioner Komnas HAM tersebut menegaskan, dalam konteks HAM, aksesibilitas merupakan prinsip fundamental. Tanpa adanya program yang membuka ruang akses yang besar atas kesehatan, tentu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat tidak bisa berjalan maksimal.
"Karenanya program Ganjar-Mahfud ini program yang sangat fundamental dan dalam sejarah paradigma visi misi, ini adalah visi misi yang dalam konteks HAM, visi misi yang sangat menjawab (persoalan mendasar masyarakat)," katanya.
Program unggulan yang diberi nama 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes (tenaga kesehatan) itu bertujuan untuk menyehatkan warga desa. Ganjar-Mahfud ingin setiap desa memiliki 1 fasilitas kesehatan (faskes) yang memadai, serta minimal 1 tenaga kesehatan (nakes) yang mumpuni.
Pengamat Hak Asasi Manusia (HAM) Choirul Anam menilai program 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes menjawab kebutuhan pokok masyarakat. Sebab, hal itu merupakan kebutuhan dasar manusia.
"Apa yang ada dalam program kesehatan Ganjar-Mahfud yang pertama adalah mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata Choirul Anam dalam keterangannya, Rabu (29/11/2023).
Menurut dia, pembangunan infrastruktur kesehatan yang berlangsung selama ini belum sepenuhnya berhasil. Sebab pada kenyataannya, masih banyak masyarakat yang kesulitan mengakses layanan kesehatan. Padahal akses terhadap layanan kesehatan merupakan hak dasar masyarakat.
"Oleh karenanya dengan program 1 desa, 1 Puskesmas itu esensinya adalah akses," katanya.
Mantan Komisioner Komnas HAM tersebut menegaskan, dalam konteks HAM, aksesibilitas merupakan prinsip fundamental. Tanpa adanya program yang membuka ruang akses yang besar atas kesehatan, tentu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat tidak bisa berjalan maksimal.
Baca Juga
"Karenanya program Ganjar-Mahfud ini program yang sangat fundamental dan dalam sejarah paradigma visi misi, ini adalah visi misi yang dalam konteks HAM, visi misi yang sangat menjawab (persoalan mendasar masyarakat)," katanya.